
kehamilan
5 Pertimbangan sebelum Putuskan Menjalani Program Bayi Tabung, Semangat Bun!
HaiBunda
Sabtu, 01 Jan 2022 17:45 WIB

Jakarta - Saat Bunda dan Ayah memutuskan untuk melakukan program bayi tabung in vitro fertilization (IVF), pastinya akan merasa bersemangat sekaligus deg-degan ya?
Di satu sisi, prosedur ini akan membuat Bunda yang memiliki masalah dengan kesuburan ini selangkah lebih dekat dengan kehamilan. Namun, di sisi lain, tidak tahu dengan apa yang diharapkan dan dikhawatirkan apakah program bayi tabung ini berhasil atau tidak.
In vitro fertilization (IVF) adalah salah satu dari beberapa teknik yang tersedia untuk membantu orang dengan masalah kesuburan memiliki bayi. Pada IVF, sel telur dikeluarkan dari ovarium wanita dan dibuahi dengan sperma di laboratorium. Telur yang dibuahi, disebut embrio, kemudian dikembalikan ke rahim wanita untuk tumbuh dan berkembang.
Sebelum memutuskan untuk menjalani program ini, Bunda yang ingin melakukan program bayi tabung sebaiknya mempertimbangkan beberapa hal berikut.
1. Waktu terbaik untuk program bayi tabung
American Society for Reproductive Medicine merekomendasikan bahwa jika seorang wanita yang berusia di bawah 35 tahun ingin melakukan program bayi tabung, dia harus mencoba hamil selama setahun terlebih dahulu. Jika dia berusia di atas 35 tahun, dia harus mencoba selama 6 bulan.
Namun, beberapa dokter percaya tidak ada alasan untuk menunggu terlalu lama karena ada tes dan pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh dokter kandungan terlebih dahulu.
“Anda tidak ingin menghabiskan satu tahun mencoba dan kemudian mengetahui bahwa Anda memiliki masalah. Jadikan pemeriksaan kesuburan sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan,” kata Dr Aimee Eyvazzadeh, MD, seorang ahli endokrinologi reproduksi di praktik swasta di San Francisco, dikutip dari The New York Times.
2. Perkiraan biaya
Sulit untuk mengetahui berapa biaya pasti program IVF sebelum Bunda mengetahui prosedur apa yang Bunda perlukan. Cari tahu terlebih dahulu apakah asuransi Bunda menanggungnya atau berapa lama waktu yang Bunda perlukan untuk hamil.
![]() |
3. Pahami langkah IVF
Sebelum menjalaninya, Bunda perlu tahu bahwa IVF melibatkan 6 tahap utama yakni:
1. Menekan siklus alami Bunda, siklus menstruasi Bunda ditekan dengan obat-obatan.
2. Membantu indung telur Bunda menghasilkan sel telur ekstra, obat digunakan untuk mendorong indung telur Bunda memproduksi lebih dari 1 sel telur sekaligus.
3. Memantau kemajuan Bunda dan mematangkan telur Bunda, pemindaian ultrasound dilakukan untuk memeriksa perkembangan telur, dan obat-obatan digunakan untuk membantu telur matang.
4. Mengumpulkan telur, jarum dimasukkan melalui vagina Bunda dan ke dalam ovarium Bunda untuk mengeluarkan telur.
5. Membuahi telur, telur dicampur dengan sperma selama beberapa hari untuk memungkinkan mereka dibuahi.
6. Menstransfer embrio, 1 atau 2 telur yang dibuahi embrio ditempatkan ke dalam rahim Bunda.
Setelah embrio dipindahkan ke dalam rahim Bunda, Bunda harus menunggu 2 minggu sebelum melakukan tes kehamilan untuk melihat apakah pengobatan berhasil atau tidak.
Simak kelanjutannya di halaman berikutnya yuk Bunda.
Saksikan juga video tentang menguak mitos keberhasilan bayi tabung di bawah ini ya.
BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM PROGRAM BAYI TABUNG
Ilustrasi ibu hamil/ Foto: iStock
4. Pertimbangkan peluang sukses
Bunda, tingkat keberhasilan IVF tergantung pada usia wanita yang menjalani perawatan serta penyebab infertilitas. Wanita yang lebih muda mungkin memiliki peluang kehamilan. IVF biasanya tidak direkomendasikan untuk wanita di atas 42 tahun karena ada kemungkinan rendahnya peluang kehamilan.
Pada 2019, presentasi perawatan bayi tabung yang berhasil dilahirkan adalah :
- 32 persen untuk wanita di bawah 35 tahun
- 25 persen untuk wanita berusia 35 hingga 37 tahun
- 19 persen untuk wanita berusia 40 hingga 42 tahun
- 5 persen untuk wanita berusia 43 hingga 44 tahun
- 4 persen untuk wanita berusia di atas 44 tahun
Angka-angka ini untuk wanita yang menggunakan sel telur mereka sendiri dan sperma pasangannya menggunakan ukuran per embrio yang ditransfer.
5. Risiko program bayi tabung
IVF tidak selalu menghasilkan kehamilan, dan itu bisa menuntut fisik dan emosional. Bunda harus berkonsultasi untuk membantu Bunda melalui proses tersebut.
Berikut ini ada beberapa risiko kesehatan dari program bayi tabung :
- Efek samping dari obat-obatan yang digunakan selama perawatan, seperti muka memerah, dan sakit kepala.
- Kelahiran kembar, ini biasanya berbahaya bagi ibu dan anak.
- Sebuah kehamilan ektopik, di mana implan embrio di saluran tuba, bukan di rahim.
- Ovarian Hyperstimulation Syndrome (OHSS), di mana ovarium bereaksi berlebihan terhadap obat-obatan yang digunakan selama IVF.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Ingin Lakukan Program Hamil Tanpa Ke Dokter? Coba Konsumsi 7 Sayuran Ini

Kehamilan
Ketahui Berbagai Risiko Menunda Kehamilan, Mulai dari Kesuburan hingga Kondisi Bayi

Kehamilan
Buah Zuriat Tingkatkan Kesuburan agar Cepat Hamil, Mitos atau Fakta?

Kehamilan
Bunda, Begini lho Proses Transfer Embrio ke Rahim pada Program IVF

Kehamilan
Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Memutuskan Program Bayi Tabung


10 Foto
Kehamilan
10 Bunda Seleb Pernah Gagal Program Bayi Tabung, Ada yang Mencoba Enam Kali
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda