
kehamilan
Bisakah Melahirkan Bayi Kembar secara Normal? Ketahui Peluangnya Bun
HaiBunda
Minggu, 28 May 2023 12:10 WIB

Melahirkan bayi kembar tentu merupakan suatu pengalaman yang luar biasa bagi Bunda. Namun, mungkin timbul kekhawatiran dan pertanyaan dari Bunda, bisakah melahirkan bayi kembar secara normal?
Banyak Bunda yang akan melahirkan bayi kembar berharap dapat melahirkannya secara normal atau pervaginam. Namun variabel untuk melahirkan secara normal pada kehamilan bayi kembar jelas lebih banyak daripada kehamilan tunggal ya, Bunda. Posisi tali pusat hingga posisi kedua bayi perlu menjadi pertimbangan.
Karena hal-hal itu, biasanya tindakan caesar menjadi tindakan paling umum dalam melahirkan bayi kembar. Meskipun begitu harapan untuk melahirkan secara pervaginam masih ada kok, Bunda.
Berikut ini Bubun telah merangkum fakta-fakta tentang melahirkan bayi kembar. Jika Bunda sedang mengandung bayi kembar dan memiliki kekhawatiran yang sama prihal cara melahirkan Si Kecil, simak terus artikel ini ya, Bunda.
Baca Juga : 7 Tips Agar Bisa Hamil Anak Kembar Secara Alami |
Peluang melahirkan bayi kembar secara normal
Saat Bunda hamil anak kembar, dokter Bunda mungkin akan sering memeriksa kondisi prenatal Bunda untuk mengurangi risiko potensial dalam melahirkan anak kembar. Mungkin juga dokter Bunda mulai akan membahas opsi-opsi untuk rencana kelahiran Bunda.
Jika Bunda ingin melahirkan Si Kecil secara pervaginam, dilansir dari What to Expect, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dipastikan untuk memastikan peluang keberhasilan persalinan pervaginam.
1. Tidak ada masalah kesehatan
Sebelum melanjutkan persalinan pervaginam, dokter akan terlebih dahulu memastikan kesehatan Bunda. Jika Bunda tidak memiliki kondisi kesehatan yang dapat membahayakan Bunda maupun Si Kecil, persalinan pervaginam dapat dilakukan.
Salah satu komplikasi yang dapat membahayakan persalinan prevaginam adalah kondisi seperti preeklamsia dan diabetes gestasional.
2. Kepala kedua bayi tertunduk
Bunda adalah salah satu Bunda yang beruntung jika kedua bayi berakhir dengan posisi kepala menunduk saat waktunya melahirkan. Ini adalah posisi paling kooperatif yang dapat dilakukan bayi kembar pada saat persalinan. Bunda pun dapat melahirkan secara alami melalui vagina. Meskipun begitu, berbagai kemungkinan tetap bisa terjadi ya, Bunda. Jadi Bunda tetap harus Bersiap dan terbuka dengan segala opsi melahirkan.
3. Kepala bayi pertama berada di bawah
Jika bayi pertama, yakni yang berada paling dekat dengan pintu keluar, berada pada posisi kepala di bawah, maka Bunda masih memiliki peluang untuk melahirkan secara pervaginam meskipun bayi kedua sungsang. Dalam hal ini, Bunda akan terlebih dahulu melahirkan bayi pertama, kemudian dokter akan mencoba mengubah posisi bayi kedua  menjadi kepala di bawah.
Dokter akan melakukan ini dengan memberikan tekanan manual ke perut Bunda (versi eksternal) atau dengan menjangkau ke dalam rahim untuk memutar posisi bayi (versi internal). Jika bayi kedua  masih tidak mau membalik, dokter mungkin akan menarik bayi keluar terlebih dahulu. Ini disebut ekstraksi sungsang.
Penyebab Bunda tidak bisa melahirkan bayi kembar secara normal
Melahirkan bayi kembar penuh kejutan dan kemungkinan-kemungkinan tidak terduga Bunda. Meskipun Bunda telah merencanakan untuk melahirkan secara normal, tetapi berikut ini adalah beberapa kasus yang membuat Bunda mau tidak mau harus menjalankan operasi caesar.
- Bayi pertama sungsang. Jika bayi pertama berada di posisi sungsang, dokter hampir pasti akan merekomendasikan operasi caesar kepada Bunda. Versi eksternal dianggap terlalu berisiko dalam situasi ini.
- Bayi pertama miring. Ini berarti kepala si kecil mengarah ke bawah, tetapi mengarah ke salah satu pinggul Bunda, bukan tepat di leher rahim. Posisi bayi pertama mungkin akan berubah saat kontraksi berlanjut sehingga memungkinkan Bunda melakukan persalinan pervaginam. Namun mungkin juga dokter akan tetap merekomendasikan operasi caesar agar Bunda tidak menjalani persalinan yang lama dan berlarut-larut.
- Kedua bayi dalam posisi melintang. Ini berarti kedua bayi berbaring secara horizontal di atas rahim Bunda. Dalam posisi ini hampir tidak mungkin persalinan pervaginam dilakukan.
- Bayi sedang mengalami gawat janin. Jika salah satu bayi Bunda menunjukkan tanda-tanda gawat janin selama persalinan, Â maka operasi caesar harus dilakukan segera. Tanda-tanda gawat janin meliputi perubahan denyut jantung janin, mekonium (tinja pertama bayi) dalam cairan ketuban, atau berkurangnya suplai oksigen.
- Kehamilan kembar tiga (atau lebih). Kelipatan tingkat tinggi selalu termasuk dalam kategori kehamilan berisiko tinggi. Oleh karena itu, jika Bunda mengandung tiga bayi atau lebih, operasi caesar kemungkinan besar akan dijadwalkan karena lebih aman. Namun, beberapa dokter mengatakan bahwa persalinan pervaginam tetap bisa menjadi pilihan jika bayi pertama berada di posisi verteks dan tidak ada faktor penyulit lainnya.
Persalinan campuran
Persalinan campuran, juga disebut sebagai persalinan gabungan dapat terjadi ketika bayi pertama dilahirkan melalui vagina tetapi bayi kedua membutuhkan operasi caesar. Ini jarang terjadi dan biasanya dilakukan hanya jika ada keadaan darurat dengan bayi kedua.
Prolaps tali pusat adalah salah satu di mana jenis persalinan ini perlu dilakukan. Ini adalah kondisi di mana tali pusar keluar sebelum bayi kedua dan memotong suplai darahnya.
Beberapa kemungkinan yang bisa terjadi saat melahirkan bayi kembar
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, melahirkan bayi kembar merupakan pengalaman unik yang akan penuh dengan kejutan. Maka dari itu meskipun sangat ingin melahirkan pervaginam, Bunda tetap harus terbuka dengan segala kemungkinan.
Dilansir dari What to Expect, berikut ini adalah beberapa kemungkinan yang mungkin terjadi saat melahirkan bayi kembar.
- Selalu ada kemungkinan melahirkan di ruang operasi rumah sakit
Ini karena kelahiran kembar cenderung memiliki kemungkinan komplikasi yang lebih tinggi sehingga dokter pasti akan merekomendasikan Bunda untuk melahirkan di rumah sakit. Dan meskipun di awal Bunda telah berhasil menjalani persalinan pervaginam, kemungkinan operasi caesar tetap selalu menjadi opsi. - Bunda akan diawasi lebih ketat
Saat melahirkan bayi kembar, dokter akan mengawasi Bunda dan Si Kecil lebih ketat. Bunda juga mungkin akan terhubung ke banyak mesin sehingga cukup sulit untuk bergerak. - Persalinan mungkin lebih singkat dari yang dibayangkan
Meskipun Bunda melahirkan dua bayi, kadang bukan berarti Bunda membutuhkan waktu kelipatan untuk melahirkan. - Persalinan bisa juga lebih lama dari yang dibayangkan
Dengan adanya bayi kembar yang tumbuh di dalamnya, terkadang rahim dapat meregang ke titik yang dapat melemahkan kontraksi. Jika itu terjadi, mungkin perlu waktu lebih lama untuk melebar sepenuhnya, yang dapat memperpanjang persalinan. - Pemberian anestesi epidural
Beberapa rumah sakit atau praktisi sangat menganjurkan atau bahkan membutuhkan epidural saat melakukan persalinan kelipatan. Ini agar segala hal lebih mudah dan aman jika Bunda perlu menjalani operasi caesar darurat. - Bayi kedua lahir tidak jauh setelah bayi pertama
Asalkan semuanya berjalan lancar, bayi kedua dalam persalinan pervaginam biasanya lahir dalam waktu 10 sampai 30 menit setelah bayi pertama. Faktanya, sebagian besar Bunda bayi kembar mengatakan  bahwa melahirkan nomor dua lebih mudah setelah kelahiran bayi pertama.
Itulah Bunda beberapa hal tentang persalinan pervaginam bayi kembar. Semoga informasinya membantu ya Bunda.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.
Simak juga video tentang 5 tanda Bunda hamil anak kembar:
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Kisah Bunda yang Berhasil Lahirkan Bayi Kembar secara Alami, Simak juga Tipsnya

Kehamilan
Cerita Bunda Alami BB Melonjak Usai Hamil Kembar Anak 4, Naik Hampir 100 Kg

Kehamilan
Wanita 37 Tahun Melahirkan Bayi Kembar 10, Sempat Tak Terdeteksi di USG

Kehamilan
Waspadai Mirror Syndrome pada Bayi Kembar, Kasus Langka yang Mematikan

Kehamilan
Kondisi yang Bisa Jadi Tanda-tanda Ibu Hamil Bayi Kembar


7 Foto