Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Minuman Soda Setelah Berhubungan Bisa Mencegah Kehamilan, Benarkah? Ini Faktanya

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 13 Jun 2023 21:30 WIB

Ilustrasi Soda
Minuman Soda Setelah Berhubungan Bisa Mencegah Kehamilan, Benarkah? Ini Faktanya/Foto: Getty Images/iStockphoto/tongpatong
Jakarta -

Beberapa tahun lalu ada penelitian yang menunjukkan bahwa minuman soda dapat memengaruhi kemampuan untuk hamil. Namun, apakah minuman soda setelah berhubungan juga bisa mencegah kehamilan? Yuk simak faktanya, Bunda.

Pola makan seseorang bisa berpengaruh signifikan terhadap kesehatan seseorang. Apa yang Bunda makan dan minum bisa memengaruhi kesehatan fisik serta kemampuan untuk hamil. Termasuk minuman soda yang dapat menghambat kesuburan, baik pria maupun wanita.

Bunda mungkin pernah mendengar mitos tentang minum soda sebelum atau setelah berhubungan intim itu bisa mencegah kehamilan. Ini karena jumlah sperma menurun. Benarkah demikian?

Minum soda setelah berhubungan bisa mencegah kehamilan?

Dilansir laman Choicespregnancy, itu hanyalah mitos. Belum ada bukti ilmiah yang menyebutkan minuman soda memengaruhi jumlah sperma sehingga mencegah kehamilan. Mitos ini memang sudah bertahun-tahun menyebar. Namun minuman soda tidak dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi.

Minuman soda akan membuat Bunda mengonsumsi terlalu banyak kafein, asupan kalori kosong yang sangat banyak, dan banyak air seni. Jika ingin mencegah kehamilan, selalu ingat menggunakan kondom. Cara ini juga mencegah penyakit menular seksual.

Pada minuman soda, Bunda akan menemui aspartam. Jika konsumsi soda ini berlebih akan mengakibatkan kematian banyak sperma dan sel telur sehingga menyebabkan kemandulan pada pria dan wanita. Namun ini bukan berarti minum soda sebelum berhubungan langsung membuat sperma mati.

Melansir laman TimeofIndia, sebenarnya aspartam atau pemanis buatan pada minuman soda bersifat mengganggu kelenjar endokrin. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan masalah infertilitas pada wanita. 

Hampir semua minuman ringan dan soda mengandung pemanis yang membuatnya lebih manis. Jika seseorang mengonsumsinya berlebihan dapat menyebabkan ketidakseimbangan dan fluktuasi hormon yang menyebabkan gangguan ovulasi dan bahkan memperburuk PMS (gejala pramenstruasi).

Aspartam terkait dengan banyak masalah kesehatan termasuk infertilitas, malformasi, dan keguguran.

Sebagian besar minuman ringan berkafein dan mengandung fruktosa, yang dikaitkan dengan gangguan ovulasi dan infertilitas yang lebih tinggi di kalangan wanita. Kafein adalah vasokonstriktor, yang menurunkan aliran darah rahim dan memperpendek siklus menstruasi dengan menurunkan perdarahan menstruasi.

Interaksi kafein, aspartam, dan fruktosa mengubah reseptor hormon dan hormon seks, bahkan menyebabkan kemandulan.

Para peneliti di Universitas Boston's Pregnancy Study Online (PRESTO) pada 2018 melakukan studi epidemiologi yang menunjukkan efek buruk dari minum minuman manis saat mencoba untuk hamil. Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa minum setidaknya satu soda per hari mengurangi fekundabilitas atau kemungkinan hamil dalam satu siklus menstruasi.

"Kami menemukan hubungan positif antara asupan minuman manis dan kesuburan yang lebih rendah, yang konsisten setelah mengendalikan banyak faktor lain, termasuk obesitas, asupan kafein, alkohol, merokok, dan kualitas diet secara keseluruhan," kata Elizabeth Hatch, penulis utama studi tersebut dilansir dari Techtime.

Penelitian itu menemukan soda semakin menurunkan kemungkinan kehamilan. Wanita yang mengonsumsi setidaknya satu soda per hari memiliki fekundabilitas 25 persen lebih rendah dan pria memiliki fekundabilitas 33 persen lebih rendah.

National Institutes of Health mengatakan bahwa 12 hingga 15 persen pasangan tidak dapat hamil setelah satu tahun melakukan hubungan seks tanpa kondom. Hasil menurun seiring waktu, karena setelah dua tahun melakukan hubungan seks tanpa kondom, 10 persen pasangan masih belum memiliki bayi yang lahir hidup.

Kesuburan menurun seiring bertambahnya usia, baik pada pria maupun wanita. Kesuburan wanita di usia 30-an setengah dari kesuburan ketika di awal usia 20-an.

Lazada

Kaitan soda dan tingkat kesuburan

Sekitar 9 persen pria dan 11 persen wanita usia subur di Amerika Serikat pernah mengalami infertilitas. Pada pasangan yang mengalami infertilitas, sepertiga masalahnya adalah pria, sepertiga masalahnya adalah wanita, dan sepertiga sisanya tidak ditentukan apa masalahnya.

Selain efek langsung minuman soda dengan kesuburan, ada berbagai cara lain konsumsi soda dapat mempengaruhi kesuburan:

  1. Soda sangat tinggi kandungan gula yang menyebabkan kenaikan berat badan berlebihan, obesitas, pencernaan yang buruk, dll. Yang sangat buruk untuk kesuburan.
  2. Soda dan minuman bersoda juga kaya akan bahan kimia seperti aditif, pengawet, pewarna, dll. Yang juga buruk untuk kesuburan.
  3. Konsumsi soda yang berlebihan meningkatkan kadar gula darah dan dapat menyebabkan diabetes tipe-2 yang tidak hanya berdampak buruk bagi kesuburan tetapi juga dapat mengakibatkan komplikasi selama kehamilan.
  4. Konsumsi soda mengganggu kadar hormon dalam tubuh, termasuk estrogen, yang juga dapat menyebabkan kemandulan.
  5. Soda sangat adiktif dan memiliki efek kesehatan negatif lainnya pada kesehatan usus, kekuatan tulang, dan berbagai organ tubuh. Gabungan semua faktor ini mempengaruhi kesuburan dengan cara yang sangat negatif.

Untuk mencegah dampak yang tidak diinginkan, Bunda bisa mencoba ganti soda dengan minuman sehat seperti teh herbal, jus jeruk nipis, jus buah, dan yang terpenting, air putih.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda