Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Apakah Bulu Kucing Bisa Menyebabkan Sulit Hamil? Ini Penjelasan Dokter

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Rabu, 14 Jun 2023 20:40 WIB

tabby kitten sniffling at african violet flower
Apakah Bulu Kucing Bisa Menyebabkan Sulit Hamil? Ini Penjelasan Dokter/Foto: Getty Images/golero

Ketika kita berbicara tentang kehamilan dan kucing peliharaan, sering kali muncul pertanyaan apakah bulu kucing dapat menyebabkan sulit hamil. 

Terlebih, kucing adalah hewan peliharaan yang sangat populer. Mungkin Bunda juga memelihara kucing sebagai hewan peliharaan di rumah. Tapi, apakah benar bulu kucing bisa menyebabkan sulit hamil?

Mitos yang sering beredar adalah bahwa bulu kucing dapat menyebabkan masalah kesuburan. Namun sebenarnya, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini.

Bulu kucing bisa menyebabkan sulit hamil?

Sulit hamil pada manusia umumnya disebabkan oleh faktor medis dan non medis yang lebih kompleks, seperti gangguan hormonal, masalah reproduksi pada pria atau wanita, faktor genetik, infeksi, peradangan, atau masalah struktural pada sistem reproduksi. 

Bulu kucing tidak berperan dalam menyebabkan masalah ini. Hanya saja, ada satu hal yang perlu diperhatikan ketika memiliki kucing sebagai hewan peliharaan selama kehamilan, yaitu risiko infeksi parasit toksoplasma. Parasit ini dapat menyebabkan berbagai gangguan pada organ tubuh.

Dikutip dari Web MD, parasit toksoplasma sendiri disebarkan melalui kotoran kucing, bukan melalui bulu kucing. Oleh karena itu, sebagai seorang ibu hamil, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Cara menghindari risiko toksoplasma

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk menghindari parasit toksoplasma jika Bunda sedang hamil dan memiliki kucing sebagai hewan peliharaan:

1. Jangan membersihkan kotak pasir kucing sendiri

Parasit toksoplasma dapat terdapat di dalam kotoran kucing. Minta orang lain untuk membersihkan kotak pasir atau gunakan sarung tangan serta mencuci tangan dengan seksama setelah membersihkannya.

2. Pastikan makanan kucing terjamin keamanannya

Jangan memberikan makanan mentah kepada kucing, seperti daging mentah atau ikan mentah, karena dapat mengandung parasit. Pilih makanan kucing yang telah diproses dengan baik.

3. Hindari kontak langsung dengan kotoran kucing

Selalu cuci tangan dengan sabun setelah berinteraksi dengan kucing, terutama sebelum makan.

Rawat kucing peliharaan dengan baik. Pastikan kucing sehat dengan menjadwalkan kunjungan rutin ke dokter hewan, menjaga kebersihan kucing, dan memberikan vaksinasi yang diperlukan.

Jadi, menjaga kebersihan secara umum adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan Bunda dan bayi yang sedang dikandung.

Bagi Bunda yang penasaran, apa itu parasit toksoplasma hingga bisa membuat gangguan pada organ tubuh, klik link di bawah ini ya!

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.


APA ITU TOKSOPLASMA? INI CARA MENCEGAHNYA

tabby kitten sniffling at african violet flower

Apakah Bulu Kucing Bisa Menyebabkan Sulit Hamil? Ini Penjelasan Dokter/Foto: iStock

Saat mengandung, ada banyak kebiasaan yang perlu dipertimbangkan kembali agar janin yang dikandung bisa tetap sehat. Dari kebiasaan makan, merokok, bahkan memelihara hewan seperti kucing.

Banyak mitos yang menyebut bahwa bulu kucing dapat membuat sulit hamil. Tentunya, ini menjadi momok bagi Bunda yang sedang dalam program hamil. Meskipun begitu, nyatanya bulu kucing tidak serta membuat Bunda sulit untuk hamil, kok.

Dengan kata lain, bulu kucing tidak memiliki peran langsung dalam menyebabkan kesulitan hamil. Namun, ada satu hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu risiko infeksi toksoplasma. 

Banner Usia 4 Tahun Masuk TK

Jadi, mari kita bahas lebih lanjut mengenai toksoplasma, ciri-ciri terjangkit parasit tersebut, dan bagaimana mengobatinya.

Apa itu toksoplasma?

Toksoplasma adalah parasit mikroskopis yang dapat menginfeksi berbagai jenis hewan, termasuk kucing dan manusia. Infeksi toksoplasma pada manusia umumnya terjadi melalui paparan terhadap kotoran kucing yang mengandung sporozoites, bentuk awal parasit ini. 

Penting untuk diingat bahwa bulu kucing tidak menyebarkan parasit ini, melainkan kotoran kucing yang terkontaminasi.

Banyak orang yang terinfeksi toksoplasma tidak menunjukkan gejala apapun. Gejala infeksi toksoplasma pada manusia umumnya ringan atau bahkan tanpa gejala.

Gejala yang mungkin timbul termasuk demam ringan, kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan nyeri otot. Gejala ini sering mirip dengan gejala flu biasa dan dapat tidak terdiagnosis dengan tepat sebagai infeksi toksoplasma.

Pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti orang dengan HIV atau wanita hamil, infeksi toksoplasma dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gangguan pada sistem saraf, mata, dan janin.

Selain pengobatan medis, langkah-langkah pencegahan juga sangat penting. Berikut ini adalah beberapa tindakan yang dapat diambil untuk mengurangi risiko infeksi toksoplasma:

  • Cucilah tangan dengan sabun dan air setelah berinteraksi dengan kucing atau membersihkan kotoran kucing.
  • Hindari kontak langsung dengan kotoran kucing.
  • Mintalah orang lain untuk membersihkan kotak pasir kucing jika Bunda sedang hamil.
  • Jaga kebersihan lingkungan, termasuk membersihkan area di mana kucing menghabiskan waktu.
  • Konsumsilah makanan yang sudah dimasak dengan baik, terutama daging mentah atau setengah matang.

Jadi, jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan, hindari kontak langsung dengan kotoran kucing, dan perhatikan makanan yang Bunda konsumsi. Jika Bunda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan terpercaya.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda