Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Bumil Pecinta Kucing, Waspada Terpapar Kotoran & Bulu karena Bisa Picu Keguguran

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 24 Jul 2022 12:05 WIB

A pregnant woman with a big belly is standing next to her cat
Bumil Pecinta Kucing, Waspada Terpapar Kotoran & Bulu karena Bisa Picu Keguguran/ Foto: iStock

Paparan kotoran dan bulu kucing selama hamil dapat memicu keguguran lho, Bunda. Sebab, kotoran dan bulu kucing ini dapat membawa parasit berbahaya bernama Toxoplasma gondii.

Menurut ulasan di New York Times, kucing dapat membawa parasit Toxoplasma gondii yang bisa menyebabkan cacat lahir, keguguran, hingga kematian pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) memperbolehkan Bunda memelihara kucing saat hamil. Tapi, ada hal yang perlu diperhatikan agar Bunda tidak tertular parasit Toxoplasma gondii.

Infeksi parasit Toxoplasma gondii yang menyebabkan toksoplasmosis, hanya ditemukan pada kucing yang keluar rumah dan berburu mangsa, seperti tikus atau hewan pengerat lainnya. Tapi, bila kucing hanya diberi makanan kucing dan tidak melakukan kontak dengan hewan luar, risiko terpapar Toxoplasma gondii menjadi sangat rendah.

"Bila memiliki kucing yang sering pergi keluar dan mencari mangsa, mintalah orang lain untuk membersihkan kotorannya. Bila kucing dipelihara di dalam ruangan, hanya makan makanan kucing, dan tidak melakukan kontak dengan hewan luar, risiko toksoplasmosis sangat rendah," demikian kata ACOG di laman resminya.

Parasit di kotoran dan bulu kucing picu keguguran

Risiko toksoplasmosis bisa meningkat bila Bunda terpapar parasit Toxoplasma gondii yang ada di kotoran dan bulu kucing. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kucing memainkan peran penting dalam penyebaran toksoplasmosis.

Kucing terinfeksi parasit saat memakan hewan pengerat yang terinfeksi. Parasit tersebut lalu ditularkan melalui kotoran kucing.

Anak kucing dan kucing dewasa dapat meninggalkan jutaan parasit dalam kotorannya selama tiga minggu setelah infeksi. Kucing dewasa kemungkinan menularkan Toxoplasma gondii lebih kecil bila sudah pernah terinfeksi.

Parasit Toxoplasma gondii juga kerap ditemukan di daging mentah atau belum matang saat dimasak. Para ahli mengatakan bahwa wanita hamil tidak boleh makan daging mentah atau setengah matang. Mereka juga harus menghindari kontak dengan kotoran kucing. Tapi, parasit ini biasanya jarang terbawa di bulu kucing, terutama yang dipelihara dalam ruangan, Bunda.

Lalu apa saja bahaya paparan parasit Toxoplasma gondii penyebab infeksi toksoplasmosis? Baca halaman berikutnya ya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga 10 hal yang harus dihindari saat hamil 8 bulan, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


BAHAYA KOTORAN KUCING BISA SEBABKAN KEGUGURAN

Ibu Hamil

Bumil Pecinta Kucing, Waspada Terpapar Kotoran & Bulu karena Bisa Picu Keguguran/Foto: Getty Images/iStockphoto

Infeksi toksoplasmosis di kotoran kucing sebabkan keguguran

Toksoplasmosis adalah infeksi umum yang biasanya tidak berbahaya. Tetapi bila Bunda terkena toksoplasmosis untuk pertama kalinya saat hamil, atau beberapa bulan sebelum hamil, ada risiko kecil yang dapat disebabkan oleh infeksi, yakni:

  • Keguguran
  • Kelahiran mati
  • Cacat lahir atau masalah setelah bayi lahir

Melansir dari laman NHS Inggris, kemungkinan ibu hamil terkena toksoplasmosis pertama kalinya sangat kecil. Bahkan bila Bunda terinfeksi pertama kali, itu tidak berarti janin dalam bahaya ya. Dalam banyak kasus, infeksi tidak menyebar ke bayi.

Banner Penyebab Preeklamsia

Tapi, Bunda tetap perlu waspada dengan infeksi Toxoplasma gondii ya. Jika terkena toksoplasmosis untuk pertama kalinya selama kehamilan, risiko pada anak sangat tergantung pada saat Bunda terinfeksi, yakni:

  1. Infeksi pada awal kehamilan cenderung tidak menyebar ke bayi, tetapi bila masalah berkembang, kemungkinan besar akan menjadi lebih serius.
  2. Infeksi di kemudian hari selama kehamilan lebih mungkin menyebar ke bayi, tetapi masalah apa pun yang berkembang cenderung tidak terlalu parah.


(ank/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda