kehamilan
Cara Tetap Aman dan Terhindar dari Infeksi Toxoplasma pada Ibu Hamil
Kamis, 03 Feb 2022 13:38 WIB
Apakah Bunda pernah mendengar mengenai infeksi toxoplasma pada ibu hamil? Jika belum, maka ada baiknya Bunda simak informasi di bawah ini agar dapat melakukan pencegahan sebelum terlambat.
Apa itu toxoplasmosis?
Pertama-tama, Bunda perlu tahu dahulu nih, apa itu toxoplasmosis. Dilansir dari Healthline, toxoplasmosis adalah infeksi umum yang disebabkan oleh parasit. Parasit ini disebut Toxoplasma gondii. Toxoplasma ini berkembang di dalam tubuh kucing dan kemudian dapat menginfeksi hewan lain atau manusia.
Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang sehat seringkali memiliki gejala ringan atau tanpa gejala. Banyak orang dewasa menderita toxoplasmosis tanpa menyadarinya. Namun, orang dengan sistem kekebalan yang lebih lemah berada pada risiko yang jauh lebih besar untuk komplikasi serius. Komplikasi ini mungkin termasuk kerusakan pada:
- Mata
- Otak
- Paru-paru
- Jantung
Toxoplasmosis juga bisa dialami pada ibu hamil. Ibu hamil yang mengalami infeksi toxoplasma bisa menularkan infeksi tersebut ke bayinya dan dapat menyebabkan bayi mengalami cacat lahir yang serius.
Bagaimana toxoplasmosis menyebar?
Ada beberapa cara manusia dapat terinfeksi toxoplasma:
1. Makan makanan terkontaminasi
Kista toxoplasma dapat ditemukan pada daging yang kurang matang atau pada buah dan sayuran yang bersentuhan dengan tanah atau kotoran kucing yang terkontaminasi.
Perkembangan toxoplasma biasanya dimulai ketika kucing makan daging (seringkali hewan pengerat) yang mengandung kista toxoplasma menular. Parasit kemudian berkembang biak di dalam usus kucing.
Selama beberapa minggu berikutnya, jutaan kista menular ditumpahkan di kotoran kucing melalui proses sporulasi. Selama sporulasi, dinding kista mengeras saat kista memasuki tahap dorman, tetapi menular hingga satu tahun.
2. Memperolehnya dari orang yang terinfeksi
Jika seorang ibu hamil terinfeksi toxoplasma, parasit dapat melewati plasenta dan menginfeksi janin. Namun, orang yang menderita toxoplasmosis tidak menular. Ini termasuk anak kecil dan bayi yang terinfeksi sebelum lahir.
Dalam beberapa kasus lainnya, Bunda bisa mendapatkannya dari transplantasi organ atau transfusi darah dari orang yang terinfeksi. Meski demikian biasanya laboratorium menyaring dengan cermat untuk mencegah hal ini.
![]() |
Apa gejala toxoplasmosis?
Kebanyakan orang yang menderita toxoplasmosis hanya mengalami sedikit gejala, itu pun jika ada. Jika Bunda mengalami gejala, kemungkinan besar Bunda akan mengalami:
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher Bunda
- Demam ringan
- Nyeri otot
- Kelelahan
- Sakit kepala
Gejala ini bisa disebabkan oleh kondisi lain. Bunda harus selalu berbicara dengan dokter Bunda jika Bunda khawatir tentang gejala yang Bunda alami.
Apa risiko toxoplasmosis selama kehamilan?
Infeksi toxoplasma selama kehamilan bisa serius karena parasit dapat melewati plasenta dan menginfeksi bayi. Bayi yang terinfeksi dapat mengalami kerusakan pada:
- Mata
- Otak
- Jantung
- Paru-paru
Bunda hamil juga berisiko lebih tinggi mengalami keguguran jika dia baru saja mengalami infeksi toxoplasmosis.
Apa akibat toxoplasmosis selama kehamilan?
Beberapa bayi menunjukkan tanda-tanda infeksi yang akan tampak pada saat USG. Dokter Bunda mungkin melihat kelainan di otak dan terkadang juga di hati.
Kista toxoplasmosis dapat ditemukan di organ bayi setelah infeksi berkembang. Kerusakan paling serius terjadi dari infeksi sistem saraf. Ini dapat mencakup kerusakan pada otak dan mata bayi, baik di dalam kandungan atau setelah lahir. Sehingga bisa menyebabkan gangguan penglihatan atau kebutaan, cacat intelektual, dan keterlambatan perkembangan.
Apa cara terbaik melindungi diri saya atau anak saya yang belum lahir dari toxoplasmosis?
Pemilik kucing dan wanita yang terpapar kucing harus mengikuti tips ini untuk mengurangi paparan toxoplasma, seperti dilansir dari situs resmi CDC.
- Hindari mengganti kotoran kucing jika memungkinkan. Jika tidak ada orang lain yang dapat melakukan tugas tersebut, kenakan sarung tangan sekali pakai dan cuci tangan dengan sabun dan air setelahnya.
- Pastikan kotak kotoran kucing diganti setiap hari. Parasit toxoplasma tidak menjadi menular sampai 1 sampai 5 hari setelah ditumpahkan dalam kotoran kucing.
- Beri makan kucing Bunda makanan kering atau kalengan komersial, bukan daging mentah atau setengah matang.
- Jauhkan kucing di dalam ruangan.
- Hindari kucing liar, terutama anak kucing. Jangan membeli kucing baru saat Bunda hamil.
- Tutup kotak pasir luar ruangan.
- Kenakan sarung tangan saat berkebun dan saat bersentuhan dengan tanah atau pasir karena dapat terkontaminasi kotoran kucing yang mengandung toxoplasma. Cuci tangan dengan sabun dan air setelah berkebun atau kontak dengan tanah atau pasir.
Demikian informasi mengenai toxoplasma pada ibu hamil, semoga kehamilan Bunda selalu sehat dan info ini bermanfaat ya.