KEHAMILAN
Seperti Apakah Aroma Air Ketuban? Kenali Perbedaannya dengan Urine
Putri Monica Patricia | HaiBunda
Selasa, 27 Jun 2023 11:10 WIBSelama kehamilan, air ketuban berperan penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin. Pecah ketuban juga adalah salah satu kondisi yang bisa menandakan waktu persalinan.
Namun, tak sedikit Bunda yang sulit membedakan air ketuban dan urine. Sehingga penting untuk Bunda mengetahui perbedaannya, termasuk dari aromanya.
Nah, berikut ini adalah hal-hal mengenai ketuban mulai dari aroma hingga warnanya yang harus Bunda ketahui. Simak hingga akhir ya, Bunda
Apa itu air ketuban?
Melansir dari Romper, air ketuban adalah zat seperti air yang mengelilingi janin di dalam rahim untuk melindungi Si Kecil. Janin tumbuh di dalam kantung ketuban yang berisi air ketuban selama kehamilan. Kantong ketuban terbentuk sekitar 12 hari setelah Bunda hamil.
Air ketuban lebih dari sekadar cairan tempat janin mengapung. Air ketuban mengandung nutrisi, hormon, antibodi, dan cairan lain untuk membantu menjaga janin tetap sehat dan terlindungi. Air ketuban terus beredar karena janin menelannya, lalu mengeluarkannya. Memiliki terlalu sedikit atau terlalu banyak air ketuban dapat menyebabkan masalah baik bagi Bunda maupun janin.
Baca Juga : Amniotic Fluid |
Menurut Children’s Hospital of Pennsylvania, pecahnya air ketuban dapat menandakan waktu persalinan sudah dekat, tetapi jika ketuban pecah saat kehamilan Bunda kurang dari 37 minggu, Bunda mungkin mengalami ketuban pecah dini yang mengindikasikan persalinan premature sehingga Bunda harus segera ditangani oleh dokter.
Fungsi air ketuban
Bunda, fungsi air ketuban antara lain adalah berikut ini:
- Melindungi janin dari infeksi.
- Sebagai bantalan gerakan janin untuk membantunya bergerak.
- Membantu perkembangan otot dan tulang janin.
- Mencegah tali pusat agar tidak tertekan.
- Membantu sistem pencernaan dan pernapasan janin berkembang.
- Mengatur suhu tubuh janin.
- Melindungi janin dari gerakan seperti jatuh atau pukulan tiba-tiba.
Seperti apa aroma air ketuban?
Penting untuk Bunda mengenali perbedaan cairan yang keluar dari vagina Bunda selama kehamilan. Jika urine memiliki aroma yang familiar bagi Bunda, perawat bersertifikat, Caitlin Goodwin, melalui Romper mendefinisikan aroma air ketuban seperti pemutih atau air mani.
“Beberapa juga menggambarkan aromanya manis," kata Goodwin.
Meski begitu, di beberapa kasus air ketuban tidak memiliki bau sama sekali sehingga penting bagi Bunda untuk mengidentifikasi warnanya.
Cairan ketuban sebagian besar bening tetapi bisa juga berwarna kuning pucat seperti warna jerami. Cairan ketuban yang berwarna coklat atau hijau menandakan Si Kecil telah mengeluarkan mekonium (kotoran pertama mereka) di dalam rahim Bunda. Mengutip dari Parents, Begitu mulai mengalir, cairan ketuban akan terus bocor hingga 600-800 mililiter atau kira-kira 2 ½ - 3 cangkir gelas yang dikosongkan.
Mekonium dalam cairan ketuban dapat menyebabkan komplikasi jika terhirup oleh janin. Pada kasus yang parah, janin dapat mengalami sindrom aspirasi mekonium dan memerlukan penanganan segera setelah lahir.
Saat ketuban pecah, Bunda tidak perlu panik atau khawatir. Karena yang harus Bunda lakukan setelahnya adalah segera menemui dokter untuk memeriksa waktu persalinan.
Itulah Bunda beberapa hal yang harus diketahui tentang air ketuban, termasuk aroma, warna, hingga bentuknya. Jika sesuatu terjadi pada air ketuban, segera hubungi dokter untuk dilakukan tindakan segera.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.
(pri/pri)