
kehamilan
Usia Kehamilan Berapa Minggu Boleh Berhubungan? Waktu Terbaik Menurut Dokter
HaiBunda
Sabtu, 08 Jul 2023 10:05 WIB

Kehamilan terkadang meningkatkan hasrat seseorang pada seks. Usia kehamilan berapa minggu boleh berhubungan? Ini waktu terbaik menurut dokter.
Janin memang dilindungi cairan ketuban di dalam rahim, serta otot-otot rahim yang kuat. Sebenarnya, aktivitas seksual tidak akan mempengaruhi janin selama ibu hamil tidak mengalami komplikasi seperti persalinan prematur atau masalah plasenta.
Melansir laman Mayoclinic, berhubungan intim selama kehamilan tidak akan memicu keguguran. Sebagian besar keguguran terjadi karena janin tidak berkembang secara normal.
Namun, hubungan seks dapat menyebabkan kontraksi rahim. Rangsangan payudara, orgasme wanita, dan hormon tertentu dalam air mani yang disebut prostaglandin yang dapat menyebabkan kontraksi rahim.
Usia kehamilan berapa minggu boleh berhubungan seks?
Dokter mungkin menyarankan ibu hamil menghindari seks jika:
- Mengalami pendarahan vagina yang tidak dapat dijelaskan
- Bocor cairan ketuban
- Serviks mulai terbuka sebelum waktunya (inkompetensi serviks)
- Plasenta sebagian atau seluruhnya menutupi pembukaan serviks Anda (plasenta previa)
- Ibu hamil memiliki riwayat persalinan prematur atau kelahiran prematur
Jika ibu hamil merasa sulit untuk seks atau dilarang melakukannya, sampaikan kekhawatiran ke suami secara terbuka dan penuh kasih. Ada banyak keintiman yang dapat dilakukan.
Waktu terbaik untuk berhubungan seks
Sebenarnya tidak ada waktu terbaik yang direkomendasikan untuk ibu hamil berhubungan seks. Dokter spesialis kandungan RSPI, Muhammad Fadli mengatakan bahwa bercinta bisa dilakukan di trimester pertama kehamilan, kedua, bahkan ketiga.
"Tenang saja, melakukan hubungan seksual tetap bisa dilakukan saat hamil. Tidak ada larangan mengenai ini," kata Fadli dikutip dari CNNIndonesia.com.
Namun, suami tetap harus memastikan ibu hamil dalam kondisi baik dan menginginkan sesi bercinta.
Dr. Janet Brito, seorang terapis seks Latin, pengawas, pembicara, pelatih, dan penulis bersertifikat nasional mengatakan seks tidak akan membahayakan janin pada tahap apapun selama kehamilan dan tidak rumit. Janin dilindungi oleh otot rahim yang kuat, cairan ketuban, dan sumbat lendir yang berkembang di sekitar leher rahim.
"Beberapa orang percaya bahwa aktivitas seksual atau orgasme dapat merusak bayi, meningkatkan kemungkinan keguguran, atau menyebabkan persalinan dini. Namun, dalam kehamilan yang sehat, tidak ada yang benar," kata Brito dikutip dari Medicalnewstoday
Banyak penelitian menyimpulkan bahwa seks vaginal selama kehamilan tidak berkaitan dengan meningkatnya risiko persalinan prematur. Jika dokter menganggap ibu hamil berisiko tinggi, dokter mungkin menyarankan agar menghindari hubungan seksual selama kehamilan atau hanya pada tahap selanjutnya.
"Orgasme atau penetrasi seksual dapat menyebabkan kontraksi Braxton Hicks di akhir kehamilan," ujar Brito.
Braxton Hicks adalah kontraksi ringan yang dialami beberapa wanita menjelang akhir kehamilan. Namun, kontraksi ini tidak mengindikasikan atau menginduksi persalinan sehingga tidak perlu dikhawatirkan.
Dorongan seks meningkat atau redup
Brito juga mengatakan hormon yang berfluktuasi dapat meningkatkan atau menurunkan gairah seks ibu hamil. Peningkatan hormon dan peningkatan aliran darah ke alat kelamin dapat meningkatkan gairah seks seseorang, terutama pada trimester kedua.
"Kehamilan juga dapat memengaruhi gairah seks pasangan orang hamil. Beberapa orang mungkin mengalami ketertarikan yang meningkat pada pasangan hamilnya karena perubahan bentuk tubuhnya, seperti peningkatan ukuran payudara," jelasnya.
Beberapa ibu hamil yang mengalami penurunan gairah seks bisa merasa kurang nyaman pada tubuhnya, penurunan tingkat energi, atau nyeri fisik.
Dalam beberapa kasus, kekhawatiran dan ketegangan yang dirasakan pasangan suami istri bisa membuat keduanya kurang tertarik untuk berhubungan seks. "Sangat penting untuk terbuka tentang seks untuk memastikan kedua pasangan merasa nyaman," kata Brito.
Pentingnya komunikasi
Dalam kehamilan yang sehat, seks tidak terkait dengan risiko apa pun bagi ibu atau bayinya. Apakah berhubungan dengan seks atau tidak, jika seorang wanita mengalami rasa sakit yang tidak biasa atau pendarahan selama kehamilan, dia harus segera menghubungi dokternya.
Pada kebanyakan kasus, kata Brito, seks selama kehamilan tidak menimbulkan risiko bagi ibu atau bayinya. Beberapa posisi mungkin menjadi lebih atau kurang nyaman saat kehamilan berlanjut.
Seorang wanita mungkin mengalami perubahan dalam keinginannya untuk berhubungan seks selama dan setelah kehamilan. Cobalah berbicara secara terbuka dan jujur dengan pasangan seksual, karena ini dapat membantu pasangan suami istri terus menjalani kehidupan seks yang sehat selama masa kehamilan.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.
(pri/pri)ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Tahap Perkembangan Janin di Usia Kehamilan 15 Minggu

Kehamilan
Tahap Perkembangan Janin di Usia Kehamilan 16 Minggu

Kehamilan
Clairine Clay Istri Joshua Suherman Jadi Sering Mengantuk saat Hamil Trimester 2, Normalkah?

Kehamilan
6 Bahaya Kehamilan di Trimester Kedua, Bumil Belum Bisa Santai Nih

Kehamilan
5 Jenis Kontraksi yang Mungkin Bunda Alami selama Kehamilan


9 Foto
Kehamilan
9 Potret Gaya Busana Keluarga Kerajaan Inggris Usai Melahirkan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda