Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

17 Obat Penyubur Kandungan Alami dan Tersedia di Apotek, Bantu Cepat Hamil

Melly Febrida   |   HaiBunda

Kamis, 13 Jul 2023 21:25 WIB

minum obat
17 Obat Penyubur Kandungan Alami dan Tersedia di Apotek, Bantu Cepat Hamil/Foto: Getty Images/iStockphoto/Puripat1981
Jakarta -

Wanita yang memiliki masalah infertilitas, kemungkinan akan diresepkan dokter obat untuk membantu hamil. Namun, Bunda juga dapat menggunakan obat penyubur kandungan yang alami, selain yang di apotek agar cepat hamil.

Traci C. Johnson, MD, dokter kandungan-ginekolog, menjelaskan bahwa obat-obatan yang disebut obat kesuburan ini bekerja dengan membuat tubuh melepaskan hormon yang memicu atau mengatur ovulasi, pelepasan sel telur dari ovarium.

"Sekalipun Anda sudah menggunakan metode lain untuk meningkatkan peluang hamil, seperti fertilisasi in vitro, obat kesuburan tetap menjadi bagian penting dari pengobatan," kata Johnson dilansir dari WebMD.

Obat penyubur kandungan

Beberapa obat kesuburan dapat mengatasi masalah ovulasi. Beberapa wanita berovulasi tidak teratur atau tidak sama sekali. Sekitar 1 dari 4 wanita dengan infertilitas memiliki masalah dengan ovulasi.

Obat yang bertujuan untuk merangsang ovulasi dapat membantu dalam kasus infertilitas yang tidak dapat dijelaskan. Obat-obatan ini memungkinkan seorang wanita untuk mengoptimalkan kemungkinan pembuahan dengan mengatur waktu hubungan seksual. Selain itu juga dapat mengurangi efek dari masalah ovulasi yang tidak diketahui.

Beberapa obat kesuburan yang sering diresepkan antara lain:

1. Clomid atau Serofena

Clomiphene citrate (Clomid) sudah digunakan selama lebih dari 40 tahun. Dokter mungkin meresepkannya jika wanita tidak berovulasi secara normal.

Clomid dan Serofene, nama merek clomiphene, dikenal sebagai obat penghambat estrogen. Kerjanya menyebabkan hipotalamus dan kelenjar hipofisis, yang terletak di otak, untuk melepaskan hormon yang disebut GnRH (hormon pelepas gonadotropin), FSH (hormon perangsang folikel) dan LH (hormon luteinizing). Hormon-hormon ini memicu indung telur untuk membuat telur.

Obat ini sering digunakan bersamaan dengan metode kesuburan lainnya, seperti teknik reproduksi berbantuan atau inseminasi buatan.

Sekitar 60 persen hingga 80 persen wanita yang mengonsumsi clomiphene akan berovulasi, dan sekitar setengahnya akan bisa hamil. Sebagian besar kehamilan terjadi dalam tiga siklus.

Efek samping obat penyubur ini umumnya ringan. Termasuk hot flashes, penglihatan kabur, mual, kembung, dan sakit kepala.

Jika Clomid tidak bekerja, dokter mungkin merekomendasikan hormon untuk memicu ovulasi.

Beberapa jenisnya adalah:

2. Human chorionic gonadotropin (hCG)

Ini seperti Novarel, Ovidrel, Pregnyl, dan Profasi. Obat ini biasanya digunakan bersamaan dengan obat kesuburan lainnya untuk memicu indung telur melepaskan sel telur.

3. Hormon perangsang folikel (FSH)

Misalnya Bravelle, Fertinex, Follistim, dan Gonal-F. Obat ini memicu pertumbuhan sel telur di indung telur.

4. Gonadotropin menopause manusia (hMG)

Misalnya Menopur, Metrodin, Pergonal, dan Repronex. Obat ini menggabungkan FSH dan LH (luteinizing hormone).

5. Hormon pelepas gonadotropin (GnRH)

Seperti Factrel dan Lutrepulse. Hormon ini memicu pelepasan FSH dan LH dari kelenjar hipofisis Anda, tetapi jarang diresepkan di AS.

6. Agonis hormon pelepas gonadotropin (agonis GnRH)

Ini seperti Lupron, Synarel, dan Zoladex.

7. Antagonis hormon pelepas gonadotropin (antagonis GnRH)

Ini seperti Antagon dan Cetrotide. Obat ini bukan pil yang ditelan. Dosisnya bervariasi, tergantung bagaimana digunakan.

Beberapa diberikan di bawah kulit, sementara yang lain disuntikkan ke dalam otot. Bunda bisa mendapatkan suntikan di perut, lengan atas, paha atas, atau bokong.

Seperti clomiphene, hormon yang disuntikkan memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dalam membantu berovulasi. Di antara wanita yang mulai berovulasi, sebanyak 50 persen bisa hamil.

8. Dostinex (cabergoline) dan Parlodel (bromocriptine)

Ini adalah obat yang digunakan untuk menurunkan kadar hormon tertentu dan mengurangi ukuran tumor hipofisis yang mungkin menyebabkan masalah ovulasi. Bunda biasanya meminumnya dalam dosis kecil, tetapi jumlahnya dapat ditingkatkan jika dokter mengatakan demikian. Efek samping termasuk pusing dan sakit perut.

10. Metformin (Glucophage)

Ini dapat menurunkan resistensi insulin. Wanita dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS), terutama yang memiliki indeks massa tubuh lebih dari 35, mungkin resisten terhadap insulin, yang dapat menyebabkan masalah ovulasi.

11. Agonis dopamin

Obat ini mengurangi kadar hormon yang disebut prolaktin. Pada beberapa wanita, terlalu banyak prolaktin menyebabkan masalah ovulasi.

12. Letrozole (Femara)

Seperti clomiphene, letrozole dapat memicu ovulasi. Di antara wanita dengan PCOS, terutama yang obesitas, letrozole mungkin bekerja lebih baik.

Sebuah studi tahun 2014 menemukan bahwa 27,5 persen wanita dengan PCOS yang menggunakan letrozole akhirnya melahirkan, dibandingkan dengan 19,1 persen dari mereka yang menggunakan clomiphene.

Seorang wanita mungkin perlu menunggu beberapa bulan sebelum memulai pengobatan karena penting untuk meminum obat kesuburan pada hari-hari tertentu dalam siklusnya.

Jika pengobatan pertama tidak berhasil, dokter dapat merekomendasikan lebih banyak pengujian, siklus pengobatan lain, atau pengobatan yang berbeda.

Banyak wanita mengalami efek samping obat kesuburan, terutama yang mengandung hormon.

Bagaimana dengan cara alami? Apa yang wanita harus lakukan agar cepat hamil? Laman Timesofindia menuliskan obat alami yang dapat membantu hamil

13. Shatavari (Asparagus)

Asparagus dianggap sebagai tonik reproduksi wanita dan seperti namanya, tonik ini memiliki kemampuan untuk meningkatkan kesuburan dan vitalitas.

Ini kaya fitoestrogen, sekelompok senyawa alami yang memiliki struktur kimia yang mirip dengan estrogen, yang memainkan peran utama dalam siklus reproduksi.

14. Withania somnifera (Ashwagandha)

Ashwagandha telah digunakan secara tradisional untuk mengobati masalah kesuburan pada pria. Hal ini diyakini untuk meningkatkan kualitas air mani, ereksi dan jumlah sperma.

Ini membantu dalam meningkatkan kesehatan seksual pria dalam gangguan seperti impotensi psikogenik dan ketidaksuburan yang tidak dapat dijelaskan.

15. Agnus castus (Chasteberry)

Beberapa penelitian kecil menunjukkan bahwa agnus castus menyeimbangkan hormon reproduksi dan membantu mengatur siklus menstruasi.

Siklus menstruasi yang tidak teratur juga membuat banyak wanita sulit untuk hamil.

16. Black cohosh

Ramuan tersebut dikatakan dapat meningkatkan kesuburan wanita. Dipercaya dapat merangsang ovarium dan meningkatkan ovulasi.

17. Ramuan china

Belum ada banyak buktinya, tetapi ramuan China dikatakan dapat meningkatkan kesuburan bila dikonsumsi bersamaan dengan obat kesuburan lainnya. Namun, efek mengonsumsi hanya ramuan China terhadap kesuburan  belum teruji dan terbukti.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda