KEHAMILAN
5 Efek Samping KB Implan, Tanda Kontrasepsi Tidak Cocok & Cara Mengatasinya
Asri Ediyati | HaiBunda
Minggu, 03 Sep 2023 07:50 WIBKB implan adalah metode kontrasepsi jangka panjang seperti IUD (Intrauterine Device). Alat kontrasepsi ini juga kerap disebut susuk KB, Bunda.
KB implan merupakan batang plastik fleksibel seukuran batang korek api yang dipasang di bawah kulit lengan atas. Cara kerja KB yakni melepaskan hormon progestin dalam dosis rendah dan stabil.
Nah, alat kontrasepsi ini sangat berguna, terutama bagi Bunda yang sulit mengingat waktu minum pil KB sesuai jadwal. Lalu apa manfaat KB implan dan bagaimana dengan efek samping serta tanda tidak cocok KB ini ya/
Mengenal KB implan
Kontrasepsi implan (KB implan) adalah alat kecil seperti batang fleksibel yang dimasukkan oleh tenaga kesehatan, bidan atau dokter di bawah kulit, di lengan bagian dalam dan atas. KB implan melepaskan hormon progestin dalam dosis tetap ke dalam aliran darah untuk mencegah kehamilan selama 3 tahun, Bunda.
KB implan ini memiliki panjang sekitar 4 sentimeter (cm) dan diameter sekitar 0,3 cm dengan bentuk yang fleksibel. Implan KB menjadi salah satu pilihan paling efektif yang tersedia (selain IUD). Studi menunjukkan kontrasepsi ini lebih dari 99 persen efektif mencegah kehamilan.
Cara kerja dan jenis KB implan dalam mencegah kehamilan
KB implan melepaskan hormon progestin yang dapat mencegah ovarium melepaskan sel telur (ovulasi). Selain itu, KB ini juga dapat mengentalkan lendir di leher rahim, sehingga menyulitkan sperma mencapai sel telur dan membuahinya.
Progestin juga bisa menipiskan lapisan rahim. Akibatnya, sel telur yang telah dibuahi sulit untuk ditanamkan dan mencegah kehamilan.
Mengutip buku Pedoman Pelayanan Kontrasepsi dan Keluarga Berencana dari Kemenkes RI, terdapat 2 jenis KB implan yang tersedia di Indonesia, yakni:
1. KB implan dua batang
KB implan ini terdiri dari 2 batang implan mengandung hormon levonorgestrel 75 mg/batang. Ini efektif digunakan hingga 4 tahun penggunaan. Studi terkini menunjukkan bahwa jenis alat kontrasepsi ini memiliki efektivitas tinggi hingga 5 tahun.
2. KB implan satu batang
Implan satu batang atau implanon terdiri dari 1 batang implan mengandung hormon etonogestrel 68 mg, efektif hingga 3 tahun penggunaan. Studi terkini menunjukkan, jenis ini memiliki efektivitas tinggi hingga 5 tahun.
Cara pemasangan KB implan
Dikutip dari laman Cleveland Health, dokter kandungan akan memasang implan KB menggunakan langkah-langkah berikut:
- Pasien akan berbaring di meja khusus dengan lengan ditekuk di siku seperti huruf 'L'.
- Dokter atau petugas medis lalu memberikan anastesi lokal pada kulit lengan bagian dalam dan atas, sehingga pasien tidak merasakan sakit.
- Dokter lalu memasukkan KB implan di bawah kulit menggunakan alat khusus seperti jarum.
- Pasien tidak memerlukan jahitan, tetapi dokter mungkin akan membalutnya dengan plester. Cara ini juga membantu mengatasi memar.
- Seluruh proses pemasangan KB implan hanya memakan waktu beberapa menit.
Kelebihan KB implan atau susuk KB
Setiap alat kontrasepsi, KB implan atau susuk KB ini tentu memiliki kelebihan sebagai kontrasepsi jangka panjang, Bunda. Berikut kelebihannya:
- Bunda tidak perlu melakukan apapun setelah KB implan terpasang.
- Alat kontrasepsi ini dapat mencegah kehamilan dengan sangat efektif.
- Setidaknya kurang dari 1 kehamilan per 100 perempuan yang menggunakan implan pada tahun pertama (1 per 1.000 perempuan).
- KB ini merupakan metode kontrasepsi jangka panjang untuk 3 hingga 5 tahun, tergantung jenisnya.
- Tidak mengganggu hubungan seksual.
- Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.
- Kesuburan dapat kembali dengan segera setelah implan dilepas..
- Mengurangi nyeri haid.
- Mengurangi jumlah darah haid, sehingga dapat mencegah anemia defisiensi besi.
Kekurangan KB implan
Setiap individu memiliki kondisi tubuh yang berbeda, begitu pun cara tubuhnya menerima 'benda asing' seperti KB implan. Jadi, dapat dikatakan bahwa jenis kontrasepsi KB implan mungkin tidak bisa digunakan untuk semua orang. Berikut beberapa kekurangan jenis kontrasepsi ini:
- Bunda mungkin mengalami efek samping sementara selama beberapa bulan pertama, seperti sakit kepala, mual, nyeri payudara, dan perubahan suasana hati, haid mungkin tidak teratur atau berhenti sama sekali.
- KB implan tidak dapat melindungi Bunda dari infeksi menular seksual (IMS), jadi Bunda mungkin perlu menggunakan kontrasepsi tambahan (seperti kondom) saat berhubungan seksual.
- Bila positif hamil saat menggunakan implan, kemungkinan besar kehamilannya menjadi ektopik. Namun, risiko kehamilan ektopik masih lebih rendah dibandingkan mereka yang melakukan hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi.
- Membutuhkan tenaga kesehatan yang terlatih secara khusus untuk memasang dan melepas KB implan. Bunda tidak dapat memulai atau menghentikan pemakaiannya secara mandiri.
Efek samping KB implan
Banyak Bunda menggunakan KB implan tanpa masalah. Efek samping negatif biasanya akan muncul tapi akan hilang setelah beberapa bulan, atau setelah tubuh Bunda terbiasa dengan kontrasepsi ini.
Namun, seperti halnya obat-obatan, KB implan juga dapat menimbulkan efek samping. Berikut 5 efek sampingnya:
1. Menstruasi tidak teratur
Setelah implan kontrasepsi dipasang, pola perdarahan vagina (haid) mungkin akan berubah. Bunda menjadi lebih sering atau tidak teratur haid-nya.
Sekitar 20 persen perempuan tidak mengalami perdarahan sama sekali dan ini tidak berbahaya bagi tubuh. Sementara, perdarahan yang terjadi terlalu sering atau berkepanjangan mungkin akan membaik seiring berjalannya waktu. Beberapa obat dapat membantu mengatasi perdarahan ini, tapi penggunaan obat sebaiknya dikonsultasikan dulu ke dokter atau perawat.
2. Perdarahan berkepanjangan
Perdarahan berkepanjangan dapat terjadi karena obat di dalam KB implan bisa menyebabkan lapisan rahim menjadi sangat tipis dan terkadang tidak stabil. Kondisi ini memang dapat mengganggu, namun biasanya tidak menyebabkan kehilangan darah yang berarti.
Perdarahan yang sering terjadi akibat KB implan kemungkinan besar akan hilang dengan sendirinya. Tapi, jika perdarahan terjadi secara hebat dan berkepanjangan, maka sebaiknya konsultasikan ke dokter. Bisa jadi ini adalah tanda KB implan tidak cocok untuk Bunda.
3. Infeksi pada lokasi susuk
Tidak menutup kemungkinan juga Bunda bisa mengalami infeksi pada lokasi di mana KB implan ditanamkan ke kulit. Tanda atau gejala infeksi pada lokasi penempatan ini dapat berupa nyeri tekan, bengkak, keluar cairan, atau perubahan warna kulit.
4. Menurunkan libido
Alat kontrasepsi implan dari merek Implanon atau Nexplanon terkadang dapat menyebabkan libido turun, Bunda. Setidaknya, sekitar satu dari dua puluh orang yang menggunakan implan akan mengalami penurunan libido.
5. Alami depresi
Penggunaan implan juga kemungkinan dapat menyebabkan depresi atau perubahan suasana hati. Depresi dan perubahan suasana hati bukanlah efek samping yang umum dilaporkan dalam uji klinis. Namun, penting bagi Bunda untuk menyadari risiko ini sebelum mulai menggunakannya.
Efek samping lainnya terkait dengan kontrasepsi KB implan meliputi:
- Nyeri di daerah punggung atau perut.
- Resistensi insulin ringan.
- Mual atau sakit perut.
- Kemungkinan masalah dengan obat lain.
- Nyeri atau kekeringan pada vagina.
Efek KB implan untuk ibu menyusui
Secara khusus, pemasangan dan penggunaan alat kontrasepsi ini saat menyusui tidak akan mempengaruhi laktasi dan kualitas ASI. Namun, untuk menjamin suplai ASI tetap baik, Bunda sebaiknya menunggu sekitar 6 minggu atau lebih setelah melahirkan untuk mulai menggunakan alat kontrasepsi implan.
Cara mengatasi efek samping kontrasepsi susuk
Hormon dalam implan KB dapat menimbulkan efek samping pada beberapa orang, namun hal ini tidak terjadi pada semua orang. Banyak juga yang menggunakan implan tanpa masalah sama sekali.
Efek samping negatif biasanya hilang setelah beberapa bulan, atau setelah tubuh terbiasa dengan implan. Jadi jika baru saja memasang implan dan mengalami efek samping yang mengganggu, maka cobalah bertahan dan berikan kesempatan pada tubuh untuk menyesuaikan diri dulu, Bunda.
Ada pun cara mengatasi efek samping, dikutip dari k4health, adalah sebagai berikut:
- Untuk membantu mencegah anemia bila mengalami pendarahan, maka Bunda biasanya disarankan dokter untuk meminum tablet zat besi dan mengonsumsi makanan mengandung zat besi, seperti daging dan unggas (terutama hati sapi dan ayam), ikan, sayuran berdaun hijau, dan polong-polongan (kacang-kacangan, tahu, lentil, dan kacang polong).
- Jika perdarahan hebat atau berkepanjangan berlanjut atau dimulai setelah beberapa bulan normal atau tidak sama sekali pendarahan bulanan, atau Bunda curiga ada sesuatu yang tidak beres karena alasan lain, maka dokter biasanya mempertimbangkan kondisi mendasar yang tidak terkait dengan penggunaan metode.
- Apabila Bunda mengalami perubahan suasana hati yang serius seperti depresi berat, maka harus dirujuk untuk mendapatkan perawatan.
- Kalau terasa nyeri di bagian yang baru diberi susuk, jangan tekan dan sebaliknya longgarkan plaster.
- Jika terjadi infeksi, maka segera bawa ke dokter. Biasanya dokter akan mengevaluasi apakah implan perlu dilepas atau tidak. Beri tahu dokter bila mengalami efek samping yang bertahan lebih dari beberapa bulan. Mungkin ada beberapa cara untuk mengatasi efek samping sebelum melepas perangkat. Namun dokter dapat melepas implan kapan saja dan Bunda biasanya dapat mencoba jenis alat kontrasepsi lain.
Pantangan setelah pasang KB implan
Setelah memasang KB implan, ada beberapa pantangan yang perlu dihindari, di antaranya:
- Hindari buru-buru lepas perban. Biarkan perban di lengan selama 24 jam untuk mengurangi memar. Kalau balutan terasa ketat, maka Bunda dapat melonggarkannya sedikit untuk kenyamanan.
- Plester dicopot kurang dari tiga hari. Biarkan plester lengket di lengan selama 3 sampai 5 hari agar area tersebut tetap bersih dan kering.
- Hindari aktivitas mengangkat beban berat selama 1 sampai 2 hari, terutama pada lengan yang dipasang KB implan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(Asri Ediyati/ank)