Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Siapa yang Lebih Dulu Orgasme Bisa Tentukan Jenis Kelamin Bayi, Benar Enggak Ya?

Nurul Jasmine Fathia   |   HaiBunda

Kamis, 14 Sep 2023 20:40 WIB

Ilustrasi Suami Istri
Ilustrasi Suami Istri/ Foto: Getty Images/iStockphoto/theevening

Orgasme saat berhubungan seksual disebut bisa meningkat peluang untuk memiliki anak laki-laki atau perempuan. Siapa yang terlebih dulu orgasme diyakini bisa tentukan jenis kelamin bayi. Lalu benar enggak ya, Bunda?

Anggapan tersebut berisi, bila Bunda ingin hamil perempuan, maka dilarang untuk orgasme terlebih dulu saat berhubungan seksual. Sebaliknya, orgasme lebih dulu sangat disarankan bagi perempuan yang ingin hamil anak laki-laki.

Pernyataan terkait peluang menentukan jenis kelamin bayi itu ternyata telah beredar luas dalam waktu cukup lama. Bahkan, ini juga telah menjadi pembahasan di dunia kesehatan internasional.

Menjadi pembahasan di dunia internasional

Dalam dunia kesehatan, kaitan antara orgasme dan jenis kelamin bayi cukup sering dibahas dan dikaitkan dengan sebuah metode yang telah berkembang sejak lama di Amerika Serikat. Melansir dari Healthline, metode terkait faktor seks dalam menentukan jenis kelamin bayi ini termasuk dalam metode Shettles.

Metode ini telah berkembang sejak tahun 1960. Nama metode 'Shettles' diambil dari nama seorang profesor yang mengembangkannya, yakni Landrum B. Shettles

Metode Shettles mempelajari sperma, waktu berhubungan seksual, posisi seks, dan pH cairan tubuh, dan pengaruhnya terhadap jenis kelamin bayi. Hasil penelitian Shettles mengemukakan bahwa semua hal tersebut bisa jadi berpengaruh meski tak benar-benar mutlak. Metode Shettles ini masih diragukan oleh beberapa dokter spesialis kandungan karena tingkat keberhasilannya yang tak terlalu tinggi.

"Anda tidak akan menemukan seorang ilmuwan atau profesional medis terkemuka yang akan mendukung metode-metode ini," kata Dokter spesialis Kandungan, Dr. Nitu Bajekal, dilansir dari Flo Health.

Meski belum banyak didukung profesional medis, metode ini dapat dicoba dan bisa menjadi bentuk usaha dalam mewujudkan keinginan memiliki anak dengan jenis kelamin laki-laki atau perempuan.

Blackmores Pregnancy & Breast

Orgasme mempengaruhi jenis kelamin bayi

Isu perihal siapa yang lebih dulu orgasme bisa menentukan jenis kelamin bayi dapat dikatakan benar berdasarkan metode Shettles. Dalam penelitian, ditekankan hal yang berpengaruh untuk pembentukan jenis kelamin adalah posisi, waktu berhubungan seksual, serta jumlah sperma dan sel telur selama pembuahan.

Proses orgasme melibatkan cairan dari sperma dan sel telur. Dalam sel telur yang Bunda keluarkan terdapat kandungan alkalin.

Jika kandungan alkalin keluar lebih dulu sebelum sperma, jenis kelamin bayi kemungkinan besar adalah laki-laki. Sebaliknya, jika sperma keluar lebih dulu sebelum kandungan alkalin dari sel telur, jenis kelamin bayi kemungkinan besar adalah perempuan.

"Sperma secara alami lebih basa dibandingkan lingkungan asam di vagina. Jadi, jika seorang wanita mengalami orgasme terlebih dahulu, hal ini berarti sekresinya lebih basa (mengandung alkalin), dan dapat membantu sperma pria berenang menuju sel telur," ujar Praktisi Kesehatan Holistik, Debra Rose Wilson, Ph.D.

Jika Bunda dan Ayah ingin memiliki anak dengan jenis kelamin tertentu, metode Shettles ini bisa diterapkan selama berhubungan seksual. Lalu kira-kira bagaimana caranya? Yuk simak lebih lengkap pada halaman selanjutnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


MERENCANAKAN JENIS KELAMIN BAYI LEWAT METODE SHETTLES

Ilustrasi Suami Istri

Ilustrasi Suami Istri// Foto: Getty Images/iStockphoto/interstid

Merencanakan hamil bayi perempuan

Melansir dari Medical News Today, terdapat beberapa cara dari metode Shettles yang bisa Bunda dan Ayah coba untuk mendapatkan anak berjenis kelamin perempuan. Berikut caranya:

1. Posisi saat berhubungan seksual

Metode Shettles menyarankan suami istri melakukan hubungan seksual dengan posisi saling berhadapan. Suami juga disarankan melakukan penetrasi dangkal agar sperma melewati area rahim istri yang mengandung banyak kandungan asam.

2. Waktu hubungan seksual

Bunda dan Ayah disarankan untuk berhubungan seksual antara akhir menstruasi dan tiga hari sebelum ovulasi, bila ingin hamil anak perempuan.

3. Waktu orgasme Bunda

Dr. Shettles menyarankan bahwa cairan yang muncul selama orgasme bersifat alkalin. Oleh karena itu, istri sebaiknya menahan diri dari untuk orgasme sampai suaminya ejakulasi.

Banner Rekomendasi Produk Stok ASI

Merencanakan hamil bayi laki-laki

Tak berbeda dari bayi perempuan, ada beberapa cara yang juga bisa meningkatkan peluang hamil anak lak-laki dengan mencoba metode Shettles, yakni:

1. Posisi saat berhubungan seksual

Jika berencana memiliki bayi laki-laki, pasangan dapat berhubungan seks dengan posisi suami melakukan penetrasi dari belakang istrinya. Hal ini bertujuan agar penetrasi terjadi lebih dalam dan menempatkan sperma dekat dengan leher rahim.

2. Waktu hubungan seksual

Bila ingin hamil anak laki-laki, Bunda dan Ayah juga disarankan menahan diri dari hubungan seksual mulai dari awal siklus menstruasi hingga hari ovulasi dan tiga hari setelahnya.

3. Waktu orgasme Bunda

Waktu orgasme untuk meningkatkan peluang hamil anak- laki-laki, yakni Bunda mencapai orgasme sebelum Ayah ejakulasi.

Terkait pernyataan soal siapa yang terlebih dulu orgasme bisa tentukan jenis kelamin bayi, memang dapat dikatakan benar menurut metode Shettles. Tapi perlu diketahui, metode ini belum pasti efektif ya. Bila memang ingin hamil anak laki-laki atau perempuan, Ayah dan Bunda bisa menjalani program hamil dengan menggunakan teknologi masa kini, seperti bayi tabung atau inseminasi buatan.

Simak juga 5 tanda hamil anak laki-laki menurut orang Jawa, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


(Nurul Jasmine Fathia/ank)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda