KEHAMILAN
Acetylcysteine untuk Ibu Hamil, Amankah? Dosis Penggunaan, Manfaat & Efek Samping
Melly Febrida | HaiBunda
Jumat, 22 Sep 2023 21:30 WIBBelakangan ini banyak orang yang mengeluh mengalami batuk-batuk atau pilek. Salah satu obat yang mungkin sering dikonsumsi adalah acetylcysteine atau asetilsistein. Obat ini digunakan untuk mengencerkan dahak. Apa Acetylcysteine ini aman untuk ibu hamil? Ketahui dosis penggunaan, manfaat, dan efek sampingnya.
Semua jenis obat-obatan ini memiliki kategori tertentu berdasarkan tingkat keamanannya bagi ibu hamil. Nah, Acetycysteine termasuk kategori apakah?
Acetylcysteine untuk ibu hamil
Apa itu Acetylcysteine? N-Acetylcysteine (N-AC) merupakan larutan asam amino alami yang bertindak sebagai agen mukolitik, artinya dapat membantu membersihkan lendir dalam tubuh yang dapat mengganggu fungsi seperti pernapasan.
Obat-obatan ini biasanya diberikan melalui nebulizer, yaitu mesin penyemprot yang mengalirkan kabut obat, seperti inhaler. Namun bisa juga diminum dalam bentuk tablet bubuk.
Laman Healthline menuliskan bahwa Acetylcysteine tersedia dalam tiga bentuk, yakni larutan inhalasi, larutan suntik, dan tablet effervescent oral.
Acetylcysteine ini merupakan obat resep. Pada larutan inhalasi asetilsistein hanya tersedia sebagai obat generik. Obat generik biasanya harganya lebih murah dibandingkan obat bermerek.
Larutan inhalasi Acetylcysteine digunakan untuk membantu memecah lendir kental dan lengket yang dapat terbentuk di saluran napas jika Bunda memiliki penyakit tertentu. Penyakit-penyakit tersebut antara lain:
- Bronkitis
- Radang paru-paru
- Empisema
- Asma
- Fibrosis kistik
- TBC
Larutan inhalasi Acetylcysteine dapat digunakan sebagai bagian dari terapi kombinasi. Ini berarti seseorang mungkin perlu meminumnya dengan obat lain. Namun, jangan mencampurkan Acetylcysteine dengan obat lain dalam nebulizer. Penggunaan ini belum diteliti.
Cara kerja acetylcysteine
Acetylcysteine bereaksi dengan bahan kimia dalam lendir untuk membuatnya tidak terlalu lengket dan lebih mudah untuk dibatukkan. Ini akan membantu membersihkan saluran udara dan memudahkan Bunda bernapas.
Larutan inhalasi Acetylcysteine bisa membuat orang mengantuk. Hal ini juga dapat menyebabkan efek samping lainnya.
Bagaimana dengan ibu hamil? Acetylcysteine adalah obat kategori B untuk kehamilan. Ini berati ada dua hal:
- Studi tentang obat pada hewan hamil belum menunjukkan risiko pada janin.
- Belum ada cukup penelitian yang dilakukan pada wanita hamil untuk menunjukkan apakah obat tersebut menimbulkan risiko pada janin.
Jika ibu hamil atau berencana hamil perlu meminumnya, bicaralah dengan dokter. Obat ini hanya boleh digunakan jika potensi manfaatnya sesuai dengan potensi risikonya pada janin.
Sedangkan untuk ibu menyusui, Acetylcysteine dapat masuk ke dalam ASI. Hal ini dapat menimbulkan efek samping pada anak yang disusui. Bicaralah dengan dokter jika Bunda menyusui bayi. Bunda mngkin perlu memutuskan apakah akan berhenti menyusui atau berhenti mengonsumsi obat ini.
Untuk dosis penggunaan Acetylcysteine, bentuk obat, dan seberapa sering perlu meminumnya akan bergantung pada:
- Usia
- Kondisi yang sedang pengobatan
- Tingkat keparahan kondisi
- Kondisi medis lain yang dimiliki
Manfaat acetylcysteine untuk ibu hamil
Penggunaan Acetylcysteine selama kehamilan aman dan dapat memberikan manfaat yang meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Namun, penting untuk selalu mendiskusikan dengan profesional medis sebelum mengonsumsinya.
Dalam penelitian diungkapkan wanita yang mengonsumsi atau menggunakan Acetylcysteine akan mengalami peningkatan angka kelahiran hidup dan meningkatnya angka konsepsi. Dan efek Acetylcysteine pada kehamilan juga berpotensi terbawa ke bayi baru lahir. .
Bayi yang terpapar Acetylcysteine pada usia kehamilan sekitar 24 minggu mengalami peningkatan protein anti-inflamasi dan pelindung saraf tanpa efek samping lainnya. Bahkan paparan prenatal dapat melawan efek negatif jangka pendek dan jangka panjang dari pola makan tinggi lemak yang menciptakan stres metabolik.
Ini menghasilkan toleransi glukosa dan sensitivitas insulin, sekaligus mengurangi jumlah hormon leptin, yang dapat menyebabkan resistensi, peradangan, dan obesitas.
Dalam penelitian juga dijelaskan bahwa Acetylcysteine mungkin bermanfaat pada wanita mengalami keguguran berulang atau keguguran baru-baru ini.
Sebuah percobaan menyimpulkan bahwa sifat antioksidan N-AC dikaitkan dengan menekan stres oksidatif yang mungkin terjadi selama kehamilan. Semakin banyak penelitian yang dilakukan, hasil positif Acetylcysteine pada kehamilan menjadi lebih menonjol.
Efek samping acetylcysteine untuk ibu hamil
Jika mengonsumsi Acetylcysteine, ada beberapa efek samping yang dapat terjadi yang meliputi:
Peningkatan batuk (karena Acetylcysteine memecah lendir di saluran napas)
- Luka pada mulut atau pembengkakan yang menyakitkan
- Mual
- Muntah
- Demam
- Pilek
- Sifat lekat
- Sesak dada
- Mengi
Jika efek ini ringan, mungkin akan hilang dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Jika gejalanya semakin parah atau tidak kunjung hilang, bicarakan dengan dokter atau apoteker.
Acetylcysteine juga harus diperhatikan pada beberapa kondisi. Obat ini dapat menyebabkan reaksi alergi yang parah. Gejalanya bisa meliputi:
- Kesulitan bernapas.
- Pembengkakan tenggorokan atau lidah.
Jangan mengonsumsi obat ini lagi jika Bunda pernah mengalami reaksi alergi terhadapnya. Mengonsumsinya kembali bisa berakibat fatal (menyebabkan kematian).
Sedangkan untuk penderita asma, usai menghirup obat ini dengan inhalasi berisiko lebih tinggi mengalami mengi, dada sesak, dan kesulitan bernapas. Pastikan ditemani seseorang saat mengonsumsi acetylcysteine.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)