
kehamilan
20 Obat Batuk untuk Ibu Hamil, Bisa Atasi Hidung Tersumbat & Sakit Tenggorokan
HaiBunda
Selasa, 17 Jan 2023 21:40 WIB

Obat batuk untuk ibu hamil mungkin dibutuhkan untuk meredakan gejala sakit agar tak semakin parah. Apalagi, ibu hamil dikatakan rentan terhadap penyakit, Bunda.
Saat terserang batuk, tubuh bisa menjadi lemas hingga mengalami dehidrasi. Bila tak ditangani, Bunda bisa kehilangan nafsu makan dan memengaruhi kondisi janin.
Batuk dapat terjadi di tiap trimester kehamilan. Kondisi ini biasanya tidak berhubungan dengan kehamilan atau kondisi janin, Bunda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Batuk saat hamil
Sakit batuk bisa dialami siapa saja, tak terkecuali Bunda yang sedang hamil. Pencegahan dan penanganan yang tepat dibutuhkan agar kondisi ini tidak sampai membahayakan janin ya.
Batuk saat hamil bisa menyebabkan daya tahan tubuh menurun. Akibatnya, Bunda menjadi mudah lemas, nafsu makan menurun, hingga mengalami dehidrasi.
Penyebab batuk saat hamil
Batuk saat hamil bisa disebabkan karena beberapa hal. Namun seperti pada umumnya, kemungkinan besar penyebabkanya adalah infeksi virus atau bakteri.
Pada kondisi yang serius, ini bisa disebabkan karena pneumonia.
"Bila ibu juga mengalami nyeri dada atau muntah darah, batuk bisa menjadi gejala emboli paru, yakni pembuluh darah yang tersumbat di paru-paru," kata Karen Deighan, MD, FACOG, ketua departemen Obstetri dan Ginekologi di Gottlieb Memorial Hospital of Loyola University Health System, dikutip dari The Bump.
Pada ibu hamil atau bumil, batuk mungkin disebabkan karena perubahan tubuh. Nah, perubahan ini bisa menyebabkan tubuh lebih rentan terhadap paparan virus atau bakteri.
"Batuk saat hamil bisa sering terjadi karena perubahan fisiologis yang menyertai kehamilan," kata Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi serta Maternal Fetal Medicine, Kecia Gaither, M.D., dilansir Romper.
Ciri Batuk Bawaan Hamil yang Perlu Diketahui
Saat hamil, Bunda mungkin akan mengalami batuk. Ada beberapa ciri batuk bawaan yang disebabkan kehamilan. Melansir dari beberapa sumber, berikut ciri batuk bawaan hamil:
1. Batuk pilek
Batuk disertai pilek atau hidung tersumbat bisa terjadi karena perubahan tubuh. Dilansir Pop Sugar, penyebabnya karena selaput lendir hidung menjadi sedikit membesar saat hamil.
"Selama kehamilan, selaput lendir di hidung sedikit lebih membesar karena ada peningkatan volume darah, plasma, dan beberapa perubahan hormonal," kata Lauren Demosthenes, MD, direktur medis senior Babyscripts.
"Untuk alasan ini, wanita yang sedang hamil mungkin sering mengalami masalah dengan hidung 'mengeluarkan ingus atau tersumbat'. Cairan hidung ini dapat mengiritasi reseptor batuk yang mengarah ke batuk kronis dan dapat mengganggu," sambungnya.
2. Batuk kering
Batuk kering saat hamil bisa disebabkan karena infeksi virus. Batuk kering yang persisten berhubungan dengan adanya iritasi dan mikroba di saluran udara.
Saat hamil, batuk kering kemungkinan terjadi karena sistem imun yang menurun. Ketika daya tahan tubuh menurun, virus atau bakteri bisa dengan mudah masuk ke tubuh Bunda.
3. Batuk karena GERD
Dalam jurnal di Vestnik Otorinolaringologii tahun 2016 ditemukan bahwa penyebab paling banyak batuk saat hamil adalah gastroesophageal reflux disease (GERD). Kondisi GERD bisa memicu rasa mulas atau heartburn, Bunda.
Keluhan GERD ini umum dialami saat hamil. Iritasi yang ditimbulkan di GERD bisa menyebabkan sakit tenggorokan hingga memicu batuk.
4. Batuk karena alergi
Ciri batuk bawaan saat hamil juga bisa disebabkan karena alergi lho. Kondisi batuk karena alergi ini dapat dipicu karena daya tahan tubuh menurun.
"Dengan demikian (kehamilan menekan sistem kekebalan), tubuh menjadi lebih sensitif terhadap alergen," ujar Gaither.
Dalam ulasan di Vestnik Otorinolaringologii juga disebutkan bahwa rhinitis alergi masuk dalam salah satu penyebab batuk saat hamil. Rhinitis alergi merupakan kondisi peradangan padan bagian dalam hidung yang disebabkan oleh alergen, seperti serbuk sari, debu, atau bulu hewan.
5. Batuk karena asma
Penyakit asma yang diidap Bunda sebelum hamil bisa menyebabkan batuk saat mengandung janin. Bunda kemungkinan besar akan mengalami batuk kering dan kesulitan bernapas selama kehamilan.
Sama seperti GERD dan alergi, asma juga menjadi salah satu penyebab batuk yang sering dikeluhkan saat hamil.
Penyebab Batuk saat Hamil yang Bisa Membahayakan Janin
Batuk saat hamil sebenarnya tidak akan membahayakan janin. Sebab, janin di dalam rahim akan terlindungi oleh cairan ketuban yang mengelilinginya, Bunda.
Tapi, sakit batuk tetap perlu diwaspadai ya. Berikut penyebab batuk saat hamil yang bisa membahayakan janin:
1. Batuk kronis
Batuk kronis adalah batuk yang berlangsung selama delapan minggu atau lebih pada orang dewasa. Kondisi ini sudah lebih dari sekadar gangguan ya, Bunda.
Batuk kronis bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Pada beberapa kasus, batuk dapat disertai muntah dan pusing.
Bunda sebaiknya segera ke dokter bila batuk sudah berlangsung selama lebih dari seminggu ya. Pengobatan medis mungkin dibutuhkan sesuai dengan saran dokter.
2. Batuk rejan
Menurut American Pregnancy Assiociation (APA), batuk rejan adalah infeksi menular yang ditandai dengan batuk berlebih dan keras, lalu diikuti dengan napas dalam dan mengeluarkan suara rejan. Salah satu pencegahan batuk rejan adalah pemberian vaksin Tdap, singkatan dari tetanus (T), difteri, (D), dan acellular pertussis (aP) atau batuk rejan di antara minggu ke27-36 kehamilan.
Vaksinasi ini dapat memastikan perlindungan bumil terhadap batuk rejan yang diturunkan pada bayi selama beberapa bulan pertama setelah lahir.
3. Batuk disertai gejala lain
Bunda juga perlu waspada bila batuk disertai dengan gejala lain ya. Berikut gejala penyerta batuk yang perlu segera mendapatkan penanganan medis:
- Demam dengan suhu 38,8 derajat Celcius atau lebih
- Lendir beruban warna
- Nyeri dada atau mengi
- Tidak nafsu makan dan mengganggu tidur
Bunda juga perlu hati-hati bila batuk disebabkan karena asma. Saat asma kambuh, bumil mungkin akan kekurangan oksigen dan ini bisa berdampak pada buah hati.
"Batuk sendiri tidak akan menyakiti bayi dalam kandungan. Namun, penyakit dasar yang menyebabkan batuk bisa berbahaya. Misalnya, bila batuk karena asma dan ibu hamil itu tidak mendapatkan cukup oksigen, ini bisa berdampak negatif pada bayinya," ujar Leena Nathan, M.D., seorang Asisten Profesor Klinis Departemen Obstetri dan Ginekologi di UCLA Health.
Mencegah batuk saat hamil
Sakit batuk saat hamil sebenarnya dapat dicegah. Untuk menghindari paparan virus dan bakteri, Bunda bisa menjalani pola hidup sehat, seperti cukup tidur, olahraga teratur, konsumsi makanan bergizi, minum vitamin prenatal, serta sering mencuci tangan.
Bunda juga perlu menjaga jarak dengan orang yang sedang sakit flu atau batuk ya. Bila perlu, gunakan masker dan hindari kontak langsung dengan orang yang sakit.
Pengobatan batuk saat hamil
Ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengobati batuk saat hamil. Berikut caranya:
- Istirahat yang cukup
- Konsumsi cukup cairan dan makan bergizi
- Konsumsi obat herbal pereda batuk seperti bawang putih, madu, jahe, atau jeruk nipis
- Beberapa pilihan obat bisa dikonsumsi untuk meredakan batuk, seperti Antihistamin, Dextromethorphan jenis tertentu, Guaifenesin, dan Acetaminophen.
Penggunaan obat herbal dan medis selama hamil sebaiknya dikonsultasikan dulu ke dokter ya, Bunda. Jangan sembarangan minum obat karena bisa saja membahayakan janin.
Secara umum, wanita hamil memang menjadi lebih peka dan rentan terkena batuk. Meski kemungkinannya kecil, kehamilan juga bisa menjadi penyebab batuk. Melansir dari Pop Sugar, kehamilan bisa menekan sistem kekebalan tubuh akibatnya menjadi lebih sensitif terhadap alergen.
Selain itu, selaput lendir di hidung akan sedikit membesar karena ada peningkatan volume darah dan plasma. Kondisi ini terjadi karena perubahan hormonal.
Selama kehamilan, Bunda mungkin lebih banyak mengalami masalah dengan hidung, seperti keluar ingus atau tersumbat. Akibatnya, lendir di hidung ini dapat mengiritasi reseptor batuk yang menyebabkan batuk kronis.
Beberapa penyebab lain batuk saat hamil adalah asma, rhinitis, atau asam lambung naik. Bila kondisi sampai mengganggu dan Bunda kesulitan makan, sebaiknya segera ke dokter.
Obat batuk untuk ibu hamil
![]() |
Bunda dapat mengonsumsi obat batuk saat hamil. Ada pilihan obat batuk herbal dan tablet yang berisi zat pereda batuk. Mengutip dari berbagai sumber, berikut 15 obat batuk untuk ibu hamil:
1. Bawang putih untuk obat batuk ibu hamil
Bawang putih mengandung antioksidan dan memiliki sifat anti-bakteri, anti-virus, dan antibiotik. Bumbu dapur ini bisa Bunda gunakan untuk meredakan sakit batuk.
Sifat antioksidan di bawang putih juga bisa membantu mempercepat masa pemulihan. Bunda bisa mencampur potongan bawang putih dengan madu untuk dimakan setidaknya dua hingga tiga kali sehari.
2. Madu
Madu memiliki khasiat mampu mengencerkan sekresi lendir di tenggorokan, sehingga dapat meredakan batuk. Meski begitu, Bunda perlu teliti memilih jenis madu untuk obat batuk ya.
"Aman untuk mengonsumsi madu selama kehamilan. Hanya saja, pilih madu yang sudah melewati tahap pasteurisasi," kata pakar nutrisi Keli Hawthorne, MS, RD, LD, dilansir Baby Center.
Bunda dapat mencampur madu dengan irisan lemon atau bawang putih. Selain bisa meredakan batuk, rasa manisnya dapat meringankan rasa pahit atau asam.
3. Lemon
Sama seperti madu, lemon juga dapat mengurangi lendir saat Bunda sakit batuk. Selain itu, lemon juga dapat meredakan napas.
Kandungan vitamin C di buah lemon juga bisa menjadi sumber antioksidan untuk meningkatkan kekebalan tubuh secara alami lho. Buah ini mampu melawan infeksi akibat bakteri, virus, dan jamur.
Bunda cukup campurkan 2 sendok teh lemon dan 2 sendok teh madu dengan secangkir air panas. Minum saat air sudah hangat dan setiap hari ketika batuk menyerang.
4. Obat batuk untuk ibu hamil: jahe
![]() |
Jahe dapat mengatasi batuk kering atau tidak berdahak. Selain itu, sifat anti-inflamasi di jahe juga sudah terbukti bisa mengurangi tanda-tanda peradangan dan menjaga sistem kekebalan tubuh.
Rempah alami ini aman dikonsumsi selama kehamilan. Tapi menurut ulasan di Web MD, konsumsi lebih dari 5 gram disebut bisa meningkatkan beberapa masalah, seperti sakit perut, sembelit, maag, dan iritasi mulut. Sebaiknya konsultasi dulu ke dokter sebelum menggunakan rempah ini ya, Bunda.
Sementara itu, cara terbaik mengonsumsi jahe adalah dalam bentuk teh jahe, di mana jahe direbus dengan air lalu disaring dan diminum.
5. Cuka sari apel
Cuka apel yang dicampur air teh hitam atau jahe bisa memberikan khasiat maksimal untuk meredakan batuk saat hamil. Cuka sari apel dapat membuat tubuh menjadi lebih basa, sehingga efektif dalam melawan virus penyebab pilek dan batuk.
Bunda dapat membuat mencampurkan 1 sampai 2 sendok makan cuka sari apel dengan air atau teh hitam. Obat batuk herbal ini dapat dikonsumsi dua hingga tiga kali sehari. Bunda juga dapat berkumur cuka sari apel untuk meredakan sakit tenggorokan.
6. Jeruk nipis
Air perasan jeruk nipis dikenal sebagai obat batuk alami. Jeruk nipis mengandung vitamin C dan bersifat antibakteri, sehingga bisa meringankan gejala batuk saat hamil.
Berdasarkan penelitian, mengonsumsi air jeruk nipis selama kehamilan dianggap aman ya. Untuk meredakan batuk, Bunda bisa mencampur air jeruk nipis dengan air lemon dan madu.
7. Air hangat
Selama hamil, Bunda perlu melengkapi kebutuhan cairan agar tidak dehidrasi ya. Konsumsi cairan juga dibutuhkan saat Bunda sakit batuk nih.
Minumlah air mineral hangat selama sakit untuk mengurangi rasa gatal dan iritasi di tenggorokan. Cairan hangat juga bisa meredakan hidung tersumbat.
8. Sup hangat
Bunda dapat mengonsumsi sup hangat saat sakit batuk. Usahakan untuk membuat sup dengan menggunakan kaldu ayam tanpa MSG.
Mengonsumsi sup sehat bisa menjadi salah satu cara untuk meredakan gejala batuk, Bunda. Seperti air hangat, sup hangat juga dapat mengurangi rasa gatal di tenggorokan karena batuk, meredakan hidung tersumbat, dan mengurangi peradangan.
9. Garam
Saat batu, Bunda bisa berkumur dengan air garam untuk meredakan gejala nih. Air garam akan membantu mengurangi jumlah lendir dan dahak di tenggorokan.
Cara membuatnya, Bunda dapat melarutkan garam dalam segelas air hangat, lalu pakai untuk berkumur. Berkumurlah beberapa kali sehari untuk meredakan batuk.
10. Teh peppermint
Peppermint mengandung mentol, yang dapat membantu mengatasi iritasi penyebab batuk kering. Bahan herbal ini juga dapat mengatasi morning sickness di awal kehamilan lho, Bunda.
Teh peppermint aman dikonsumsi selama hamil karena bebas kafein. Tapi, Bunda sebaiknya konsultasi dulu ke dokter karena penelitian tentang efek samping dosisnya masih terbatas.
11. Obat batuk ibu hamil: Susu kunyit
Mengutip ulasan Pristyncare, kunyit diketahui memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Meminum susu hangat dengan satu sendok teh kunyit dipercaya sebagai obat tradisional India untuk mengatasi batuk ibu hamil.
Menurut kebiasaan orang-orang India, racikan susu dan kunyit ampuh melawan pilek dan batuk selama kehamilan. Susu hangat akan memberikan kelegaan dalam waktu singkat saat Bunda hamil mengalami sakit tenggorokan dan pilek.
12. Air kemangi
Kemangi atau dikenal juga dengan nama tulsi masuk dalam pilihan obat batuk alami yang aman untuk ibu hamil. Meminum ekstrak tulsi dalam segelas air hangat membantu ibu hamil mengeluarkan lendir dengan cepat, dan juga membantu mengatasi hidung tersumbat.
13. Biji rami dan air jeruk nipis
Ibu hamil yang mengalami flu, pilek, dan batuk bisa merebus biji rami hingga mengental. Saring airnya dan campurkan ke beberapa tetes air jeruk nipis dan madu ke dalamnya.
Ibu hamil bisa mengatasi flu dan batuk dengan meminum campuran air tersebut.
Kandungan obat batuk ibu hamil yang aman
![]() |
Selain bahan herbal, Bunda dapat mengonsumsi obat batuk selama hamil. Tapi, penggunaan obat sebaiknya dikonsultasikan dulu ke dokter ya.
14. Antihistamin
Antihistamin adalah jenis obat yang digunakan untuk mengatasi gejala alergi, seperti hidung tersumbat, batuk, atau flu. Beberapa jenis obat antihistamin dapat digunakan selama kehamilan untuk meredakan batuk.
Mengutip American Academy of Family Physician (AAFP), studi menunjukkan bahwa penggunaan antihistamin generasi pertama tidak berisiko terhadap kejadian malformasi janin yang signifikan. Sementara antihistamin generasi kedua, seperti loratadine (Claritin), cetirizine (Zyrtec), dan fexofenadine (Allegra) tampaknya tidak meningkatkan risiko janin secara keseluruhan.
Meski begitu, Bunda perlu konsultasi dulu ke dokter sebelum minum obat ini ya. Kombinasi obat ini dengan jenis obat lainnya mungkin bisa memengaruhi kehamilan.
15. Dextromethorphan jenis tertentu untuk obat batuk ibu hamil
Dekstrometorfan bekerja dengan cara menurunkan aktivitas di bagian otak yang menyebabkan batuk. Dilansir GoodRx Health, studi pada ibu hamil tidak ditemukan hubungan antara penggunaan obat ini dan cacat lahir pada janin.
Dextromethorphan umumnya aman dikonsumsi selama kehamilan. Tapi, hanya beberapa jenis obat yang dikatakan aman untuk janin. Bunda dapat konsultasi ke dokter terkait penggunaannya.
16. Guaifenesin
Guaifenesin adalah ekspektoran, yakni obat pengencer dahak yang digunakan untuk meredakan batuk berdahak. Obat ini bekerja dengan cara mengencerkan lendir di paru-paru, sehingga Bunda lebih mudah untuk batuk.
Penelitian tentang penggunaan guaifenesin selama kehamilan terbatas. Namun, penggunaan obat mengandung guaifenesin sebaiknya dihindari selama trimester pertama Anda.
Pada trimester kedua dan ketiga Anda, guaifenesin dapat menjadi pilihan obat batuk. Tapi, penggunaannya tetap harus dikonsultasikan dulu ke dokter ya.
17. Obat tetes dan semprotan garam
Obat tetes atau semprot yang mengandung garam biasa aman digunakan selama kehamilan. Obat ini dapat membantu melembabkan dan membersihkan hidung tersumbat saat sakit batuk.
Sebagian besar semprotan hidung yang mengandung steroid juga aman untuk Bumil. Meski begitu, Bunda harus konsultasi dengan dokter terkait merek dan dosis obat.
Hindari obat semprot yang mengandung bahan triamcinolone (Nasacort). Studi menunjukkan, kandungan obat ini terkait dengan cacat lahir.
18. Acetaminophen
Acetaminophen adalah obat pereda nyeri yang biasanya muncul saat sakit batuk. Acetaminophen yang cukup aman untuk ibu hamil adalah jenis tylenol. American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan obat ini sebagai satu-satunya pereda nyeri yang aman untuk dikonsumsi ibu hamil.
19. Dekongestan
Pseudoephedrine dan phenylephrine adalah dekongestan oral yang paling umum dimasukkan dalam obat flu OTC. Melansir dari NCBI, beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan dongestan pada trimester pertama dikaitkan dengan sedikit peningkatan defek yang diperkirakan timbul seperti gangguan vaskular.
Namun, harus diingat ya, Bunda, dekongestan inhalasi OTC yang dianggap relatif aman selama kehamilan ini tetap harus diwaspadai pemakaiannya. Jika berlebihan bisa menimbulkan efek rebound.
20. Obat gosok dada
Obat gosok dada dekongestan dengan minyak kapur barus seperti Vicks umumunya dianggap aman untuk ibu hamil. Jika bunda terus-menerus batuk, sebaiknya gunakan obat gosok dada dekongestan sesuai petunjuk ya. Dilansir Babycenter, bahan-bahan dalam menggosok dada ini akan terasa enak dan membuat bunda hamil yang batuk bisa bernapas dengan lebih mudah.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak juga 10 hal yang harus Bunda hindari saat hamil 8 bulan, dalam video berikut:
(rap/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Ketahui yuk Obat Batuk Ibu Hamil yang Aman dan Tidak untuk Janin

Kehamilan
3 Resep Alami Obat Batuk Ibu Hamil dari Bahan Bahan yang Ada di Dapur

Kehamilan
2 Jenis Obat Batuk untuk Ibu Hamil, Bunda Perlu Tahu

Kehamilan
Alasan Bumil Dilarang Minum Obat Batuk yang Dijual Bebas Tanpa Resep Dokter

Kehamilan
7 Obat Batuk Alami Dikonsumsi Ibu Hamil


7 Foto