
kehamilan
Pilihan Kontrasepsi Non Hormonal, Efek Samping hingga Keuntungannya
HaiBunda
Rabu, 18 Oct 2023 21:29 WIB

Kontrasepsi nonhormonal bisa menjadi pilihan Bunda yang ingin menghindari hormon. Umumnya ini karena berbagai alasan seperti menghindari efek samping atau memiliki masalah kesehatan. Ada berbagai pilihan kontrasepsi nonhormonal yang dapat Bunda pertimbangkan.
Sebenarnya, kontrasepsi hormonal (seperti pil) maupun nonhormonal memiliki risiko dan keuntungan masing-masing. Beberapa kondisi kesehatan atau faktor gaya hidup membuat alat kontrasepsi nonhormonal menjadi pilihan yang baik bagi sejumlah orang, atau sebaliknya.
Valinda Nwadike, Dokter Spesiliasi Kebidanan dan Ginekologi mengatakan bahwa alat kontrasepsi nonhormonal adalah metode kontrasepsi apa pun yang tidak mengubah hormon alami tubuh. Dan jenis alat kontrasepsi apapun yang digunakan akhirnya merupakan pilihan pribadi.
Pilihan kontrasepsi nonhormonal
"Namun memahami pilihan nonhormonal yang tersedia serta perbandingannya dengan alat kontrasepsi hormonal, dapat membantu Anda merasa lebih yakin membuat keputusan," kata Nwadike dikutip dari Healthline.
Menurut Nwadike, sejumlah metode kontrasepsi bisa lebih efektif pada beberapa orang dibanding metode lainnya. Sedangkan metode tertentu juga dapat menimbulkan efek samping yang diinginkan. Untuk itulah, sebelum memilih kontrasepsi, diskusikan pro dan kontra berbagai jenis alat kontrasepsi dengan dokter.Â
"Tidak ada satu pun alat kontrasepsi terbaik - nonhormonal atau lainnya - untuk semua orang," ujar Nwadike.
Untuk menemukan alat kontrasepsi terbaik untuk diri sendiri, tentu harus memahami terlebih dahulu risiko dan manfaat masing-masing jenis alat kontrasepsi, serta mencari tahu apakah alat tersebut sesuai dengan gaya hidup dan preferensi pribadi.
Satu-satunya metode kontrasepsi hormonal yang dijamin dapat mencegah kehamilan dengan menghindari hubungan seks. Namun, ini bukan berarti menjadi satu-satunya pilihan siapapun. Metode kontrasepsi nonhormonal lainnya juga bekerja dengan baik bila digunakan dengan benar.
Nwadike menjelaskan berbagai pilihan metode kontrasepsi hormonal:
1. Metode penghalang adalah salah satu jenis alat kontrasepsi nonhormonal yang paling umum. Cara kerjanya dengan menghalangi sperma mencapai rahim. Metode penghalang meliputi:
- Kondom
- Diafragma
- Spons
- Tutup serviks
2. Metode kontrasepsi nonhormonal lainnya mencegah kehamilan dengan membunuh sperma atau membuat lingkungan vagina atau rahim tidak bersahabat dengan sperma. Kategori ini mencakup opsi seperti:
- Alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) berbahan tembaga
- Spermisida
- Gel kontrasepsi (Phexxi)
3. Perubahan perilaku sebagai salah satu jenis alat kontrasepsi nonhormonal. Ini mencakup hal-hal seperti:
- Pantang
- Menghindari hubungan seks penis-dalam-vagina
- Metode pull-out, atau penarikan (melepaskan penis dari vagina sebelum ejakulasi)
- Metode ritme (Dengan melewatkan hubungan seks penis-dalam-vagina atau menggunakan kontrasepsi cadangan pada hari-hari paling subur dalam siklus)
"Anda sering kali dapat menggunakan lebih dari satu jenis alat kontrasepsi nonhormonal secara bersamaan untuk mengurangi risiko kehamilan," imbuh Nwadike.
Jika Bunda mencari cara permanen untuk mencegah kehamilan, bisa mempertimbangkan pembedahan seperti vasektomi atau sterilisasi perut, laparoskopi, atau histeroskopi.
![]() |
Efek samping dan keuntungan KB nonhormonal
Efektivitas hanyalah salah satu dari banyak faktor yang perlu dipertimbangkan ketika memilih alat kontrasepsi. Â Bunda yang ingin perlindungan jangka panjang dapat menggunakan IUD tembaga.Â
Sebaliknya, kondom harus digunakan setiap kali berhubungan intim untuk mencegah kehamilan. Namun, penggunaan kondom ini dapat berhenti kapan saja jika ingin mencoba hamil.
Jika melihat efek sampingnya, alat kontrasepsi nonhormonal lebih sedikit dibandingkan alat kontrasepsi hormonal. Ini mungkin bermanfaat bagi orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu atau sensitivitas lainnya. Aman juga bagi orang yang merokok.
Pada KB nonhormonal tertentu dapat memiliki risiko dan efek samping tersendiri. Misalnya, spermisida dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih (ISK), sedangkan IUD tembaga dapat menyebabkan pendarahan tidak teratur dan banyak. Bunda mungkin ingin mendiskusikan risiko ini dengan dokter.
Nwadike juga mengatakan sebagian besar jenis alat kontrasepsi nonhormonal tidak mencegah Infeksi Menular Seksual (IMS). Jika Bunda mencari perlindungan tersebut, mungkin perlu mempertimbangkan untuk menggunakan kondom, baik sendiri atau sebagai tambahan untuk metode lain.
Secara keseluruhan, alat kontrasepsi nonhormonal yang 'terbaik' adalah alat yang tidak hanya memenuhi kebutuhan dan preferensi, namun juga metode yang diyakini untuk menggunakannya.
Bagaimana dengan keuntungan KB nonhormonal ini? Alat kontrasepsi nonhormonal dapat memberikan berbagai manfaat selain menurunkan risiko kehamilan selama hubungan intim.
Alat kontrasepsi nonhormonal mengurangi kemungkinan kehamilan yang tidak diinginkan tanpa memengaruhi hormon. Mungkin ada baiknya dipertimbangkan jika Bunda khawatir tentang efek samping alat kontrasepsi hormonal.
Beberapa jenis alat kontrasepsi nonhormonal juga memiliki kelebihan tertentu.
- Kondom, misalnya, adalah satu-satunya alat kontrasepsi yang dapat melindungi terhadap IMS dan tersedia tanpa resep di banyak toko.
- IUD tembaga dapat mencegah kehamilan selama satu dekade.
- Dan gel KB dapat digunakan secara diam-diam, tanpa partisipasi aktif dari pasangan.
"Pada akhirnya, manfaat dan risiko alat kontrasepsi nonhormonal bergantung pada apa yang Anda cari dan jenis alat kontrasepsi yang Anda pilih," kata Nwadike.
Menurutnya, tidak ada alat kontrasepsi yang 'lebih sehat' dibandingkan alat kontrasepsi lainnya. Alat kontrasepsi yang tepat untuk Bunda dan kesehatan Bunda akan bervariasi berdasarkan:
- Usia
- Kondisi yang sudah ada sebelumnya
- Riwayat kesehatan
- Gaya hidup
- Preferensi
Jika mempunyai penyakit pembekuan darah atau seorang perokok, alat kontrasepsi yang 'paling sehat' mungkin adalah alat kontrasepsi non-hormonal.
Namun, jika Bunda menderita sindrom ovarium polikistik (PCOS), endometriosis, sindrom pramenstruasi parah (PMS), atau menstruasi yang berat dan tidak teratur, metode kontrasepsi hormonal tertentu mungkin lebih baik karena dapat meringankan gejala dan mengatur siklus menstruasi.
Jika mencari metode kontrasepsi yang efektif dan tahan lama, IUD atau implan mungkin merupakan pilihan terbaik.
"Memilih alat kontrasepsi (hormonal atau nonhormonal) adalah keputusan pribadi yang memerlukan pertimbangan mendalam tentang cara kerja masing-masing metode serta keuntungan dan risikonya," tegas Nwadike.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Setahun Gagal Program Hamil, Wanita Ini Ternyata Terlahir Sebagai Pria

Kehamilan
17 Makanan Bantu Tingkatkan Kesuburan saat Jalani Program Hamil

Kehamilan
10 Persiapan Sebelum Jalani Program Hamil

Kehamilan
Saat Program Hamil, Dukungan untuk Suami Juga Penting Diberikan

Kehamilan
Just for Fun! Nama-nama Ibu yang Diprediksi Hamil di 2018


9 Foto
Kehamilan
9 Potret Gaya Busana Keluarga Kerajaan Inggris Usai Melahirkan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda