Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Perkembangan Janin dengan Plasenta Previa, Simak Penanganan Tepat selama Kehamilan

Nurul Jasmine Fathia   |   HaiBunda

Selasa, 17 Oct 2023 14:19 WIB

A pregnant female of Asian decent, lays out on an exam table as a technician conducts her ultrasound.  She is dressed casually and has her belly exposed as she looks to the screen to see her baby.
Perkembangan Janin dengan Plasenta Previa, Simak Penanganan Tepat selama Kehamilan /Foto: Getty Images/FatCamera
Jakarta -

Setiap Bunda pasti mengharapkan kehamilan yang sehat dari trimester 1 sampai trimester 3. Namun, sayangnya tak semua kehamilan bisa berjalan lancar, terkadang beberapa Bunda terpaksa harus mengalami masalah kesehatan selama hamil.

Salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi kepada ibu hamil adalah masalah plasenta previa. Lalu, apa sebenarnya plasenta previa itu dan bagaiman janin berkembang dengan masalah plasenta previa? 

Simak artikel ini sampai tuntas untuk mengetahui tentang plasenta previa dan bagaimana penanganan yang tepat selama kehamilan.

Apa itu plasenta previa?

Sebelum membahas lebih jauh soal plasenta previa, Bunda perlu mengetahui lebih lanjut terkait plasenta, fungsi, dan letak yang seharusnya. Melansir dari All About Women, plasenta adalah organ sementara yang berkembang di dinding rahim selama kehamilan. Fungsi dari plasenta sendiri adalah untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen kepada janin.

Pada umumnya, plasenta terletak di bagian atas atau salah satu sisi dinding rahim. Namun, pada plasenta previa, plasenta justru meletak di leher rahim. Akibatnya, plasenta menutupi sebagian atau seluruh leher rahim dan mempersulit Si Kecil untuk keluar dari jahan lahir jika persalinan dilakukan secara pervaginam.

Plasenta previa sendiri terbagi menjadi 3 jenis berdasarkan seberapa besar plasenta menutupi leher rahim. Semakin banyak leher rahim ditutupi oleh plasenta, maka semakin besar juga risiko Bunda mengalami pendarahan. Berikut 3 jenis plasenta previa yang perlu diketahui:

  • Plasenta previa komplit
    Terjadi ketika plasenta menutupi seluruh leher rahim.
  • Plasenta previa parsial 
    Terjadi ketika plasenta menutupi sebagian dari leher rahim.
  • Plasenta previa marginal 
    Terjadi ketika plasenta berada di tepi leher rahim.

Perkembangan janin dengan plasenta previa

Bunda yang hamil dengan masalah plasenta previa biasanya akan mengalami pendarahan yang cukup hebat dan disertai rasa nyeri atau bahkan kontraksi ringan. Biasanya, pendarahan ini terjadi di trimester 2 atau 3 kehamilan.

Jika Bunda hamil dengan masalah plasenta previa terdapat kemungkinan janin di dalam kandungan harus lahir dengan kondisi prematur. Hal ini karena biasanya plasenta previa membuat ibu hamil terus menerus mengalami pendarahan yang bisa mengancam nyawa Bunda dan Si Kecil jika proses kelahiran tidak dipercepat.

Selain kemungkinan bayi lahir prematur, plasenta previa juga bisa menyebabkan janin tidak berkembang sebagaimana mestinya karena kurangnya pasokan darah. Selain itu plasenta previa juga bisa meningkatkan risiko bayi lahir dengan masalah kesehatan mulai dari ringan sampai serius.

ilustrasi hamil USGilustrasi hamil USG/ Foto: iStock

Bisa menyebabkan masalah lainnya

Plasenta previa yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan munculnya masalah-masalah kesehatan lain seperti plasenta akreta, plasenta inkreta, dan plasenta perkrete. Masalah ini tentu akan sangat berbahaya bahkan bisa menyebabkan plasenta masuk ke organ lain di luar rahim.

“Plasenta previa juga dapat meningkatkan risiko terkena gangguan spektrum aksreta plasenta (PAS), yang mencakup plasenta aksreta, plasenta inkreta, dan plasenta perkrete,” kata dr. Lyndsey Harper, spesialis kebidanan dan kandungan di Texas A&M College of Medicine, dikutip dari Parents.

Penanganan yang tepat untuk plasenta previa

Hingga saat ini, tak ada obat-obatan yang bisa mengobati plasenta previa secara khusus. Jika Bunda telah didiagnosa mengalami masalah ini, biasanya dokter terlebih dahulu akan memantau seberapa parah plasenta previa yang dialami.

Kemudian dokter akan menyarankan beberapa hal berikut ini

  • Menahan diri dari aktivitas yang dapat menyebabkan kontraksi rahim, salah satunya adalah hubungan seksual.
  • Transfusi darah maternal jika pendarahan menyebabkan anemia ringan hingga sedang.
  • Menjalani perawatan di rumah sakit untuk memantau kondisi Bunda dan Si Kecil.
  • Mempercepat persalinan melalui operasi caesar jika plasenta previa sudah sangat parah.

Pencegahan plasenta previa

Selama kehamilan penting untuk Bunda menjaga kondisi plasenta agar tetap sehat dan bebas dari masalah-masalah seperti plasenta previa. Untuk menjaga kesehatan plasenta, ibu hamil bisa menerapkan gaya hidup sehat.

"Saat berbicara tentang menjaga kesehatan plasenta, Bunda sebaiknya mengikuti tips kehamilan yang sehat seperti mengonsumsi diet seimbang, berolahraga secara teratur, menghindari alkohol, berhenti menggunakan tembakau, dan menahan diri dari penggunaan obat-obatan,” kata dr. Sasha Andrews, spesialis kedokteran maternal-fetal di Pediatrix Medical Group.

Itulah sekilas tentang perkembangan janin dengan plasenta previa dan langkah penanganan yang tepat. Selalu jaga kesehatan tubuh selama kehamilan ya Bunda agar tak terjadi masalah-masalah kesehatan seperti plasenta previa.

Semoga informasi ini bermanfaat, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda