Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

5 Bahaya Air Ketuban Tertelan Bayi di Kandungan dan Cara Mengatasinya

Melly Febrida   |   HaiBunda

Kamis, 26 Oct 2023 19:16 WIB

A pregnant female of Asian decent, lays out on an exam table as a technician conducts her ultrasound.  She is dressed casually and has her belly exposed as she looks to the screen to see her baby.
5 Bahaya Air Ketuban Tertelan Bayi di Kandungan dan Cara Mengatasinya/Foto: Getty Images/FatCamera
Daftar Isi
Jakarta -

Air ketuban sangat penting untuk perkembangan janin di dalam rahim. Namun, cairan ketuban akan berbahaya jika tertelan bayi. Bagaimana cara mengatasinya?

Melansir laman Marchofdimes, janin tumbuh di dalam kantong ketuban selama di dalam rahim. Dalam kantong itu berisi cairan ketuban yakni cairan bening yang berwarna kuning.

Kantong ketuban terbentuk sekitar 12 hari setelah hamil. Fungsi cairan di dalam ketuban itu adalah: 

  1. Bantal dan melindungi bayi.
  2. Menjaga suhu tetap stabil di sekitar bayi.
  3. Membantu paru-paru bayi tumbuh dan berkembang karena bayi menghirup cairan tersebut.
  4. Membantu sistem pencernaan bayi berkembang karena bayi menelan cairan.
  5. Membantu otot dan tulang bayi berkembang karena bayi dapat bergerak di dalam cairan.
  6. Menjaga tali pusat (tali yang membawa makanan dan oksigen dari plasenta ke bayi) agar tidak terjepit.

Bahaya air ketuban tertelan bayi di kandungan

Sebagian besar cairan ketuban pada minggu awal kehamilan berasal dari tubuh. Cairan ketuban tersebut sebagian besar terdiri dari air. Setelah sekitar 20 minggu kehamilan, urine bayi membentuk sebagian besar cairan. 

Cairan ketuban juga mengandung nutrisi, hormon (bahan kimia yang dibuat oleh tubuh) dan antibodi (sel dalam tubuh yang melawan infeksi). 

Namun, bagaimana jika bayi menelan air ketuban? Janin sebenarnya meminum cairan ketuban di dalam rahim. Ini membantu janin berlatih menelan dan mengembangkan sistem pencernaannya. Namun, jika sampai tertelan cairan ketuban saat proses kelahiran, ini bisa menjadi masalah serius.

Risiko sindrom aspirasi mekonium

Masuknya zat secara tidak sengaja ke dalam tenggorokan atau paru-paru disebut dengan aspirasi. Dan aspirasi cairan ketuban bisa menyebabkan komplikasi serius jika tidak segera dideteksi atau diobati.

Aspirasi cairan ketuban disebut juga dengan aspirasi mekonium. Mekonium itu merupakan cairan kental di usus bayi sebelum lahir. Jika cairan ketuban sudah berwarna hijau atau coklat, ini menandakan bayi sudah mengeluarkan mekonium sebelum dilahirkan

Jika mekonium ada dalam cairan ketuban ini bisa menimbulkan masalah. Ini dapat menyebabkan masalah pernapasan yakni sindrom aspirasi mekonium (MAS) karena mekonium memasuki paru-paru.

Dr Karen Gill adalah dokter anak bersertifikat menjelaskan kebanyakan bayi buang air besar setelah lahir. Sedangkan bayi yang stres mungkin mengeluarkannya sebelum lahir dan menghirupnya saat dilahirkan. Inilah yang menyebabkan masalah pernapasan dan kemungkinan infeksi paru-paru.

"Stres yang dialami bayi Anda sebelum atau saat lahir mungkin menyebabkan bayi Anda mengeluarkan feses mekonium saat masih di dalam rahim. Kotoran mekonium kemudian bercampur dengan cairan ketuban yang mengelilingi janin," kata Gill dilansir Healthline.

Bayi kemudian dapat menelan campuran mekonium dan cairan ketuban ke dalam paru-parunya sesaat sebelum, selama, atau segera setelah lahir. 

"Janin baru mulai memproduksi mekonium di akhir kehamilan, sehingga ketika kehamilan melewati tanggal jatuh tempo, janin berpotensi terpapar mekonium dalam jangka waktu yang lebih lama," jelas Gill.

Ilustrasi JaninIlustrasi Janin/ Foto: Getty Images/iStockphoto/

Bahayanya janin telan air ketuban

Gill bilang meskipun MAS seringkali tidak mengancam nyawa, namun dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang signifikan pada bayi baru lahir. Dan jika MAS parah atau tidak diobati, hal ini dapat berakibat fatal.

Janin yang tertelan air ketuban dan mengalami MAS ini dapat mengalami kesulitan bernapas karena mekonium masuk ke paru-paru. Mekonium dapat mempersulit pernapasan karena dapat menyumbat saluran pernapasan, serta mengiritasi saluran udara dan melukai jaringan paru-paru memblokir surfaktan, zat lemak yang membantu membuka paru-paru setelah lahir.

Berikut bahayanya jika janin menelan air ketuban yang bercampur dengan mekonium dari berbagai sumber. Jika terlambat ditangani, kondisi ini dapat berakibat fatal. Selain itu, MAS juga bisa meningkatkan risiko terjadinya beberapa kondisi, seperti :

  1. Peradangan: Berbagai komponen mekonium bersifat racun bagi jaringan paru-paru, dan menginduksi respons inflamasi kuat yang menyebabkan pneumonitis kimiawi, dan memicu respons inflamasi sistemik yang serupa dengan sepsis neonatal.
  2. Terblokirnya saluran udara.
  3. Pneumothorax adalah penumpukan udara berlebihan di rongga dada dan sekitar paru-paru sehingga menyebabkan paru-paru sulit mengembang kembali.
  4. Hipertensi paru persisten: Janin berisiko mengalami hipertensi paru persisten karena tekanan darah tinggi di pembuluh paru-paru sehingga bayi kesulitan bernapas.
  5. Kerusakan otak: Terbatasnya oksigen ke otak dapat mengakibatkan kerusakan otak.

Cara mengatasi air ketuban tertelan bayi di kandungan

Deteksi dini merupakan pertahanan terbaik untuk mencegah MAS. Pemantauan janin sebelum persalinan dapat mengetahui apakah bayi stres.

Dokter dapat mengambil langkah-langkah untuk meringankan gawat janin selama persalinan dan mengurangi potensi berkembangnya MAS. Dan jika bayi mengalami stres, dokter akan siap mengevaluasi dan segera menangani bayi jika ada tanda-tanda MAS.

Untuk perawatan MAS, itu akan bergantung pada jumlah mekonium yang dihirup bayi baru lahir, durasi paparan, dan gejala serta kesehatan bayi baru lahir secara keseluruhan.

Bayi yang mengalami komplikasi MAS ringan biasanya sembuh dengan baik. Bayi yang mengalami kerusakan otak atau PPHN akibat MAS mungkin menghadapi masalah kesehatan seumur hidup yang memerlukan dukungan medis.

Dokter mungkin menggunakan alat pengisap untuk membersihkan saluran udara bagian atas, termasuk tenggorokan dan mulut. Beberapa bayi baru lahir mungkin juga memerlukan pembersihan saluran udara bagian bawah, yang akan dilakukan dokter dengan memasang selang di tenggorokan (trakea).

Beberapa bayi mungkin juga perlu menerima oksigen tambahan melalui masker wajah. Ventilator mekanis mungkin juga diperlukan untuk mendukung pernapasannya dan menjaga paru-paru tetap mengembang.

Ibu hamil juga tidak selalu mungkin untuk mencegah MAS. Namun, pada kehamilan lewat waktu, dokter mungkin merekomendasikan induksi persalinan untuk mengurangi risiko kondisi tersebut.

Dokter biasanya akan memeriksa cairan ketuban saat lahir dan mencari mekonium. Jika terdapat mekonium dalam cairan ketuban, dokter akan memeriksa tanda-tanda MAS.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda