Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Apa yang Harus Dilakukan Jika Air Ketuban Merembes? Ketahui Pertolongan Pertamanya

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 02 Oct 2023 19:40 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil
Apa yang Harus Dilakukan Jika Air Ketuban Merembes? Ketahui Pertolongan Pertamanya/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Sorajack
Jakarta -

Air ketuban merembes perlu diwaspadai bila cairan yang keluar terlampau banyak. Lalu apa yang harus dilakukan jika air ketuban merembes ya, Bunda?

Perlu diketahui, air ketuban adalah cairan bening berwarna kekuningan. Dilansir Medical News Today, cairan ketuban sebagaian besar terdiri dari air, yang ditemukan dalam 12 hari pertama setelah pembuahan. Air ketuban ada di dalam kantung ketuban dan mengelilingi bayi yang sedang tumbuh di dalam rahim.

Menurut Prof. Dr. dr. Andon Hestiantoro, Sp.OG-KFer, air ketuban memiliki banyak fungsi selama kehamilan. Salah satunya adalah membantu proses pemenuhan nutrisi dan oksigen ke janin, serta membantu proses pembuangan beberapa hasil metabolisme yang dibuang oleh janin.

Apa itu air ketuban rembes?

Air ketuban rembes adalah istilah lain dari ketuban pecah. Kondisi ini dapat dialami kapan pun di sepanjang kehamilan.

Menurut American Kehamilan Association (APA), 1 dari 10 perempuan mengalami air ketuban merembes deras karena pecah ketuban. Sebagian besar dimulai dari tetesan atau kebocoran.

Saat mengalami keluhan ini, Bunda akan merasakan adanya cairan keluar dari vagina, atau vagina terasa basah. Tapi, belum tentu cairan yang keluar pasti air ketuban ya.

"Ketuban rembes sama artinya dengan ketuban pecah. Tapi, munculnya rembesan cairan dari vagina, belum tentu adalah cairan ketuban. Bisa saja cairan ini adalah urine, produksi lendir yang meningkat selama kehamilan, atau peningkatan sekret di vagina karena infeksi," kata Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Sub Endokrinologi & Menopouse (Gangguan Hormon & Berhentinya Haid) Paruh Waktu di RS Hermina Jatinegara ini kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Bunda yang mengalami ketuban rembes harus segera mendapatkan penanganan medis. Apalagi bila cairan yang keluar terlampau banyak dan usia kehamilan belum cukup bulan, Bunda. Tapi sebelum ditindak, pastikan cairan yang keluar memang air ketuban.

"Ketuban rembes dapat berbahaya bagi ibu hamil dan janin, terutama bila terjadi di usia kurang dari 37 minggu. Kondisi ini disebut juga ketuban pecah dini pada kehamilan prematur atau Preterm Premature Rupture of the Membranes (PPROM)," ujar Andon.

"Ketuban rembes pada kondisi PPROM yang tidak segera diatasi akan meningkatkan peluang infeksi. Sebab, selaput ketuban yang biasanya melindungi janin, rusak akibat pecah dini, dan membuat kuman dapat mencapai janin," sambungnya.

Hal yang sama juga dijelaskan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Eka Hospital Cibubur, dr. Alexander Mukti, Sp.OG. Menurut Alex, volume air ketuban yang sedikit karena rembes atau pecah perlu mendapatkan perhatian karena bisa menyebabkan gawat janin.

"Kalau ketuban habis pasti gawat janin karena aliran darah pusat ke janin jadi berkurang. Intinya semua tentang oksigen, kalau ketuban habis, tali pusat akan kejepit, sehingga mengganggu suplai oksigen ke janin," kata Alex saat dihubungi HaiBunda.

Penyebab dan faktor risiko air ketuban merembes

Air ketuban merembes dapat disebabkan karena beberapa hal, seperti:

  • Infeksi karena tidak menjaga kebersihan vagina.
  • Perilaku seksual yang tidak sehat.
  • Gigi berlubang yang menyebabkan infeksi
  • Kekurangan mikronutrien, seperti zinc, vitamin C, dan vitamin D.

Sementara itu, ada beberapa faktor risiko yang juga dapat menyebabkan air ketuban merembes, yakni:

  • Kehamilan lebih dari satu janin
  • Letak janin sungsang atau melintang
  • Cairan ketuban banyak (polihidramnion)

Ilustrasi Ibu HamilIlustrasi Air Ketuban Merembes saat Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/geargodz

Pertolongan pertama air ketuban merembes

Jangan panik bila Bunda merasa cairan yang keluar dari vagina adalah air ketuban. Segera minta bantuan orang terdekat dan hubungi dokter.

Dokter umumnya akan meminta ibu hamil segera ke rumah sakit bila air ketuban merembes. Penanganan lebih lanjut akan dilakukan menyesuaikan usia kehamilan.

Penanganan air ketuban merembes

Berikut penanganan medis kasus air ketuban merembes:

1. Bila terjadi di bawah usia 37 minggu

Tindakan utama yang dilakukan pada kondisi ini adalah mencegah supaya tidak terjadi infeksi di dalam rahim sampai usia kehamilan cukup bulan. Berbagai cara dapat dilakukan, seperti bayi dilahirkan atau menjalani perawatan konservatif.

  • Melahirkan bayi prematur

Janin belum cukup bulan dapat dilahirkan bila rumah sakit memiliki fasilitas NICU (Neonatal Intensive Care Unit). Bayi dilahirkan untuk mencegah infeksi, serta menyelamatkannya dan si ibu.

Setelah bayi lahir, ia akan menjalani perawatan di dalam inkubator sampai kondisi membaik dan beratnya cukup.

  • Perawatan konservatif

Sebaliknya, bayi tidak bisa dilahirkan secara prematur bila rumah sakit belum memiliki fasilitas NICU yang memadai. Bila hal ini terjadi, dokter mau tak mau harus memberikan perawatan konservatif pada ibu hamil yang mengalami ketuban pecah dini.

Tindakan ini meliputi perawatan sampai berat janin cukup untuk dilahirkan dan bed rest untuk meminimalisir cairan ketuban keluar lagi. Saat menjalani perawatan, Bunda juga akan diberikan obat pematangan paru-paru janin.

Selain itu, perawatan dilakukan dengan memerhatikan adanya risiko komplikasi akibat berkurangnya cairan ketuban, yakni kompresi tali pusat, paru-paru janin tidak dapat berkembang, atau penekanan pada anggota tubuh bagian bawah janin.

Pada perawatan konservatif, dokter akan memeriksa kebocoran pada selaput ketuban. Jika lubang kebocoran kecil, maka dokter akan mengupayakan penyembuhan dengan pemberian vitamin C. Sementara bila cairan ketuban berkurang banyak (kering), maka dokter akan memberikan infus cairan ke rahim ibu.

2. Ketuban rembes usia di atas 37 minggu

Ketuban rembes atau pecah yang terjadi di atas 37 minggu memiliki risiko yang lebih kecil dibandingkan saat usia di bawah 37 minggu. Tindakan untuk mencegah infeksi yang dapat segera dilakukan adalah melahirkan janin.

Risiko terbilang rendah bukan tanpa alasan. Memasuki usia kehamilan di atas 37 minggu, berat janin umumnya sudah cukup dan fungsi organ jauh lebih matang, sehingga risikonya kecil.

Tapi meski risikonya rendah, tetap ada golden period untuk menangani air ketuban pecah, yakni 6 jam pertama setelah ketuban rembes. Selanjutnya, proses persalinan dapat ditunggu dalam kurun waktu 24 jam, dan maksimal 48 jam (sampai berat janin cukup).

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda