HaiBunda

KEHAMILAN

Penyebab Keguguran Spontan yang Paling Sering Terjadi dan Penangannya

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Selasa, 31 Oct 2023 20:22 WIB
Penyebab Keguguran Spontan yang Paling Sering Terjadi dan Penangannya/Foto: Getty Images/iStockphoto/ake1150sb
Jakarta -

Kehamilan adalah momen yang sangat berharga dan ingin selalu kita jaga dengan sebaik mungkin, bukan? Tapi terkadang, meskipun kita berusaha sebaik mungkin, ada saat-saat keguguran spontan bisa terjadi. Yuk, mari kita bahas apa saja yang bisa jadi penyebab dan bagaimana menghadapinya.

Apa itu keguguran spontan?

Keguguran spontan, sering disebut sebagai kehamilan yang gagal atau keguguran, terjadi ketika kehamilan berakhir sebelum mencapai usia kehamilan 20 minggu. 

Ini berarti bahwa janin tidak dapat bertahan hidup di luar rahim pada tahap-tahap awal perkembangan kehamilan. Keguguran spontan bisa terjadi karena berbagai faktor, termasuk masalah genetik, kondisi kesehatan ibu, atau faktor lingkungan. 


Penting untuk diingat bahwa keguguran spontan tidak selalu terjadi karena kesalahan atau tindakan ibu. Ini adalah kejadian yang sering terjadi dan dapat memengaruhi siapa saja yang sedang hamil. Dalam kasus keguguran, sangat penting untuk mendapatkan perawatan medis dan dukungan emosional yang tepat.

Penyebab keguguran spontan

Dilansir dari NCBI, berikut adalah penjelasan lebih rinci untuk setiap poin mengenai penyebab keguguran spontan dan cara mengatasinya:

1. Kelainan genetik yang tak diketahui

Keguguran spontan sering kali terjadi karena kelainan genetik yang tidak dapat diprediksi atau dihindari. Ini terjadi ketika ada ketidaksesuaian atau kesalahan pada materi genetik yang membentuk calon bayi.

Hal ini bukanlah kesalahan Bunda atau tanda bahwa Bunda melakukan sesuatu yang salah. Sangat penting untuk mencari bantuan dari dokter kandungan dan konselor genetika untuk memahami situasinya dengan lebih baik. 

2. Pengaruh alkohol atau obat-obatan

Mengonsumsi alkohol atau obat-obatan selama kehamilan dapat meningkatkan risiko keguguran. Zat-zat ini dapat mengganggu perkembangan normal janin. Oleh karena itu, sangat penting untuk sepenuhnya menghindari konsumsi alkohol dan obat-obatan yang tidak diresepkan selama kehamilan. 

3. Infeksi dan penyakit kronis

Infeksi seperti rubella, toksoplasmosis, dan penyakit menular lainnya dapat mempengaruhi kesehatan kehamilan. Penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, atau masalah tiroid juga dapat meningkatkan risiko keguguran.

Jadi, sangat penting untuk menjaga kesehatan Bunda selama kehamilan dengan mengikuti saran dan pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter kandungan.

4. Paparan lingkungan yang berbahaya

Bunda, paparan terhadap bahan kimia atau lingkungan berbahaya dapat menjadi faktor risiko keguguran. Misalnya, zat kimia berbahaya di tempat kerja atau rumah dapat memiliki dampak negatif pada kehamilan.

Makanya, penting untuk mengidentifikasi dan menghindari faktor-faktor risiko ini selama kehamilan. Pastikan juga untuk memakai perlindungan yang sesuai jika terlibat dalam pekerjaan atau aktivitas yang melibatkan bahan berbahaya.

5. Kelainan pada rahim

Beberapa keguguran terjadi karena adanya kelainan pada rahim. Ini bisa termasuk kelainan struktural atau fungsional yang memengaruhi kemampuan rahim untuk mendukung pertumbuhan janin dengan baik.

Untuk mendeteksi potensi masalah ini, penting untuk menjalani pemeriksaan rutin ke dokter kandungan. Jika ditemukan kelainan, dokter akan memberikan perawatan atau tindakan medis yang diperlukan untuk meminimalkan risiko keguguran.

Ingat, Bunda, setiap kehamilan dan setiap pengalaman keguguran adalah unik. Jangan ragu untuk mencari bantuan dan dukungan dari dokter kandungan dan ahli kesehatan lainnya selama perjalanan kehamilan Bunda. Sebab, keguguran spontan memang harus segera ditangani.

Ilustrasi Keguguran/ Foto: Getty Images/iStockphoto/megaflopp

Penanganan keguguran spontan

Jika Bunda mengalami keguguran spontan, penting untuk segera mendapatkan bantuan dan perawatan yang tepat. Mari kita bahas langkah-langkah yang perlu Bunda lakukan.

1. Segera cari pertolongan medis

Ketika Bunda mengalami pendarahan atau kram perut yang kuat, sangat penting untuk segera mencari bantuan medis. Dokter kandungan adalah orang yang tepat untuk memberikan bimbingan dan perawatan yang diperlukan. 

2. Pemeriksaan dan penilaian medis

Setelah Bunda mencari pertolongan medis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin melakukan pemeriksaan ultrasonografi.

Hal ini bertujuan untuk memastikan apakah keguguran telah terjadi dan untuk mengevaluasi kondisi kesehatan Bunda secara keseluruhan. Hasil dari pemeriksaan ini akan membantu dokter menentukan langkah selanjutnya.

3. Membersihkan rahim

Jika pemeriksaan menunjukkan bahwa masih ada sisa-sisa jaringan kehamilan di rahim, dokter mungkin akan merekomendasikan prosedur yang disebut dilatasi dan kuretase (D&C).

4. Istirahat dan pemulihan

Setelah penanganan medis, Bunda perlu memberi waktu bagi tubuh untuk pulih. Istirahat yang cukup sangat penting dalam proses pemulihan fisik dan emosional. Memperhatikan asupan nutrisi yang seimbang juga dapat membantu mempercepat proses pemulihan.

5. Dukungan emosional

Keguguran bisa sangat menguras emosi dan sulit untuk dihadapi sendirian. Bunda harus mencari dukungan dari pasangan, keluarga, atau teman-teman terdekat. Berbicara tentang perasaan Bunda dapat membantu mengurangi beban emosional dan memberikan ruang bagi penyembuhan.

6. Bicarakan dengan dokter kandungan

Setelah keguguran, sangat penting untuk berkomunikasi terbuka dengan dokter kandungan. Mereka dapat memberikan nasihat khusus mengenai pemulihan dan memberi informasi mengenai kehamilan di masa depan.

Semoga penjelasan ini membantu Bunda memahami lebih baik tentang langkah-langkah dalam penanganan keguguran spontan. Ingatlah, Bunda tidak sendirian dalam menghadapi ini, dan dukungan dari orang-orang terdekat serta bantuan medis akan membantu Bunda melewati masa sulit ini. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Tanda Keguguran di Trimester Pertama, Salah Satunya Kram Perut

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Sherina Munaf Ungkap Kondisi Kucing-kucing Uya Kuya yang Dijarah, Intip 5 Potretnya

Mom's Life Amira Salsabila

Serena Williams Buka Rahasia Sukses Turun 14 Kg setelah Melahirkan, Ternyata Nekat Jalani Metode Ini

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Kenali Core Memory Anak, Cara Menciptakan, dan Fakta Menarik Lainnya

Parenting Nadhifa Fitrina

5 Momen Kimmy Jayanti Sambut Kelahiran Anak Ketiga, Nama Bayinya Heroik Bun

Kehamilan Annisa Karnesyia

15 Pidato tentang Maulid Nabi yang Singkat untuk Lomba Anak Sekolah

Parenting Aisyah Khoirunnisa

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Serena Williams Buka Rahasia Sukses Turun 14 Kg setelah Melahirkan, Ternyata Nekat Jalani Metode Ini

Kenali Core Memory Anak, Cara Menciptakan, dan Fakta Menarik Lainnya

Viral Desa Dijuluki 'PhD Village' karena Banyak Penduduknya Bergelar Doktor

Panduan 7 Hari Diet Mengecilkan Perut Secara Efektif Menurut Pakar

Dampak Siklus Menstruasi pada Komplikasi Kehamilan

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK