Keputihan dan Tidak Haid 1 Bulan, Apakah Tanda Positif Hamil?

Perubahan hormon di trimester pertama menjadi penyebab utama tanda hamil. Beberapa tanda, seperti keputihan dan tidak haid, seringkali dikaitkan dengan tanda positif hamil. Lalu benarkah keduanya memang bisa menjadi penanda kehamilan ya, Bunda?

Perlu diketahui ya, perubahan yang dialami tubuh di awal kehamilan adalah normal dan sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan. Tapi memang, perubahan ini terkadang membuat perempuan merasa tidak nyaman.

"Perubahan tubuh dan beberapa masalah yang mengikutinya memang seringkali membuat ibu hamil tidak nyaman. Namun, Bunda enggak perlu khawatir. Itu lumrah terjadi akibat perubahan hormon selama kehamilan," kata Rusmalia B. Salman dalam buku 30 Perubahan Tubuh Selama Hamil.

Meski begitu, Bunda tetap perlu mengetahui penyebab dan dampak dari perubahan tubuh ini. Apa yang dialami tubuh belum tentu tanda positif hamil.

Bila mengalami tanda, seperti keputihan atau tidak haid 1 bulan, dan Bunda merasa hamil, sebaiknya segera cek dengan tes pack atau langsung periksa ke dokter kandungan. Jangan menunda terlalu lama, apalagi bila benar-benar hamil.

Keputihan tanda hamil

Keputihan seringkali dikaitkan dengan tanda positif hamil. American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menjelaskan bahwa keputihan adalah hal normal yang dialami perempuan.

Cairan keputihan yang diproduksi oleh kelenjar di dalam vagina dan leher rahim ini membawa sel-sel yang telah mati dan bakteri. Kondisi ini membuat vagina tetap bersih serta terhindar dari infeksi.

Menurut praktisi kesehatan holistik, Debra Rose Wilson, Ph.D, keputihan akan meningkat selama kehamilan. Konsistensi serta jumlah dan bentuknya akan bervariasi selama kehamilan.

"Keputihan yang khas dikenal sebagai leukorrhea, mulai berubah paling cepat satu hingga dua minggu setelah pembuahan, bahkan sebelum haid terlewat," kata Wilson, dilansir Healthline.

"Saat kehamilan, keputihan ini biasanya lebih terlihat dan paling berat terjadi di akhir kehamilan," sambungnya.

Keputihan saat hamil dapat disebabkan karena perubahan hormonal. Faktor hormonal ini menyebabkan peningkatan produksi cairan vagina dan menurunkan keasaman organ ini, sehingga menyebabkan keputihan.

Penulis buku The Doula Advantage, Rachel Gurevich, RN, mengatakan bahwa keputihan selama kehamilan biasanya berwarna putih susu atau tidak berwarna, dan tidak berbau. Keputihan atau leukorrhea merupakan keputihan yang normal.

"Peningkatan (cairan) ini biasanya tidak terlihat sampai minggu kedelapan setelah tanda-tanda awal kehamilan yang pasti muncul, seperti telat haid," kata Gurevich, melansir dari Very Well Family.

"Pada trimester pertama kehamilan, keputihan akan meningkat sebagai upaya untuk menghilangkan sel-sel mati dan bakteri dari rahim dan vagina untuk membantu mencegah infeksi."

Keputihan tanda bahaya

Volume keputihan akan meningkat secara bertahap seiring dengan perkembangan kehamilan. Selama tidak berwarna dan tidak berbau, keputihan normal dan tidak perlu dikhawatirkan.

Namun sebaliknya, keputihan abnormal juga dapat terjadi selama kehamilan. Kondisi ini biasanya disebabkan karena infeksi jamur atau bakteri, Bunda.

Berikut ciri-ciri keputihan saat hamil muda yang abnormal, dikutip dari laman American Pregnancy Association (APA) dan Cleveland Clinic:

• Cairan keputihan berbau menyengat atau tidak sedap.
• Keputihan berwarna hijau atau kekuningan. Pada kondisi yang parah berwarna abu-abu menandakan infeksi bakteri vaginosis.
• Muncul kemerahan dan bengkak disertai rasa gatal di area vagina.
• Nyeri saat buang air kecil.
• Tekstur keputihan berbusa atau terlihat seperti keju cottage, serta konsistensi lebih kental.

Keputihan abnormal perlu mendapat penanganan medis. Keputihan akibat infeksi dapat menyebabkan kelahiran prematur, keguguran, hingga gangguan perkembangan janin.

Keputihan tak selalu tanda hamil

Keputihan tak selalu menjadi tanda kehamilan, Bunda. Keputihan dapat menjadi tanda haid atau tanda infeksi di organ intim.

Bunda perlu membedakan tekstur, warna, volume cairan untuk memastikannya tanda hamil. Keputihan tanda haid biasanya berwarna cenderung kekuningan dengan tekstur lebih encer dan tidak lengket, serta volume yang tidak terlalu banyak.

Hal tersebut berbeda dengan keputihan tanda hamil, yang warnanya cenderung bening atau putih susu, tekstur kental dan tampak licin, serta volume yang lebih banyak.

Tes Kehamilan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes

Tanda hamil: tidak haid 1 bulan

Tidak haid 1 bulan juga sering dianggap sebagai tanda positif hamil. Faktanya, seseorang yang hamil memang tidak akan mengalami haid.

Setelah implantasi, tubuh Bunda mulai memproduksi hormon human chorionic gonadotropin (hCG), yang bertugas untuk menjaga kehamilan. Munculnya hCG seperti sinyal bagi ovarium untuk berhenti melepaskan sel telur yang matang setiap bulannya, Bunda.

Kemungkinan besar, perempuan akan melewatkan haid sekitar 4 minggu setelah pembuahan. Jika Bunda mengalami haid tidak teratur, sebaiknya segera lakukan cek dengan test pack untuk memastikan kehamilan.

"Kebanyakan tes mandiri di rumah dapat mendeteksi hCG segera setelah 7 hari usai haid terlewat. Tes kehamilan mendeteksi kadar hCG dalam urine dan dapat menunjukkan seseorang hamil atau tidak," ujar Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, Stacy A. Henigsman, DO.

Tidak haid belum pasti tanda hamil

Telat haid juga tak selalu menjadi tanda hamil, Bunda. Sebab, siklus haid setiap perempuan tidak sama.

Siklus haid yang sehat umunya berkisar antara 21 hingga 35 hari. Lamanya siklus dapat bervariasi, kecuali Bunda memiliki siklus tidak teratur karena kondisi medis.

Dilansir Flo Health, bila Bunda mendapatkan hasil tes kehamilan negatif setelah melewatkan menstruasi, atau menstruasi terlambat lebih dari seminggu, Bunda sebaiknya periksa ke dokter untuk mencari tahu penyebabnya.

Sementara itu, bila hasil tes kehamilan negatif dan masih belum haid, tapi mulai mengalami gejala awal kehamilan, pertimbangkan untuk melakukan tes lain. Terkadang, tes kehamilan menggunakan test pack di rumah dapat memberikan hasil negatif palsu bila dilakukan terlalu untuk mendeteksi hormon hCG dalam urine.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!