Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Utrogestan untuk Program Hamil: Aturan Minum, Dosis, Efek Samping & Manfaatnya

Melly Febrida   |   HaiBunda

Minggu, 12 Nov 2023 13:45 WIB

Utrogestan untuk program hamil
Utrogestan untuk program hamil/ Foto: Getty Images/eyesfoto

Utrogestan merupakan salah satu obat hormon yang diperuntukan bagi perempuan yang program hamil. Namun ingat! Sebaiknya tetap berkonsultasi pada dokter ya untuk mengetahui dosis, aturan minum, efek samping serta manfaatnya, Bunda.

Berdasarkan lulasan di aman Mims, Utrogestan mengandung progesteron dalam bentuk mikro, yang secara signifikan meningkatkan kadar progesteron plasma setelah pemberian oral dan vagina. Obat ini nantinya akan bekerja memperbaiki kekurangan progesteron.

Progesteron dikenal sebagai hormon kehamilan. Progesteron membantu sel telur yang telah dibuahi ditanamkan di dalam rahim untuk menjalin kehamilan dan membantu menjaga kehamilan yang sehat.

Perempuan secara alami memproduksi progesteron di ovarium, plasenta, dan kelenjar adrenal selama kehamilan. Selama program kehamilan seperti IVF (fertilisasi in vitro), progesteron sering diberikan karena obat yang digunakan dalam proses tersebut mengurangi produksi hormon alami wanita.

Laman myfertilitycenter menuliskan, progesteron ini dibuat pada awal kehamilan oleh kista di ovarium yang disebut Corpus Luteum. Kista folikel ovarium ini terus memproduksi progesteron selama 10 minggu selama kehamilan. 

Setelah minggu-minggu awal, plasenta mengambil alih produksi progesteron. Progesteron menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang sempurna bagi ovarium untuk menampung janin dengan menjaga otot rahim tetap rileks dan membantu sistem kekebalan tubuh menoleransi DNA asing. 

Bunda yang menjalani IVF atau perawatan kesuburan lainnya terkadang perlu ditambahkan hormon ini. Folikel ovarium mungkin juga kurang berkembang dan mungkin tidak mengeluarkan cukup progesteron. Dalam keadaan seperti ini, progesteron juga perlu diberikan tambahan.

Aturan minum dan dosis

Salah satu obat hormon ini adalah Utrogestan 200 mg, yang mengandung progesterone termikronisasi 200 mg. 

Obat ini digunakan untuk mengatasi gangguan yang berhubungan dengan defisiensi progesteron. Penggunaan oral untuk mengatasi haid yang tidak teratur karena disovulasi. Penggunaan Vaginal untuk siklus fertilisasi invitro (IVF), alternatif terhadap rute oral jika tidak dapat ditoleransi.

Utrogestan 200 mg ini harus dengan resep dokter. Bunda dapat meminumnya secara oral atau diberikan melalui vagina. Semua tergantung pada tujuan penggunaan. 

Jadi aturan minumnya sesuai dengan petunjuk dokter. Berikut beberapa dosis Utrogestan, namun sesuaikan dengan petunjuk dokter ya Bunda.

Untuk insufisiensi progesteron, 200-300 mg per hari dalam 1 atau 2 dosis terbagi. Dapat ditingkatkan hingga 600 mg per hari dalam 3 dosis terbagi, pada kasus untuk membantu terjadinya kehamilan.

Berapa lama mengonsumsinya? Semua tergantung pada indikasi dan efikasi terapi.

Apabila Bunda meminumnya, obat ini sebaiknya dikonsumsi pada saat perut kosong, diberikan menjelang tidur.

Jika Bunda mengonsumsi obat tertentu, beritahukan ke dokter. Karena penggunaan obat ini secara bersamaan dengan obat lain dapat mempengaruhi metabolisme progesteron, kemungkinan mengubah efektivitas beberapa obat.

Selain itu, progestin dapat menurunkan penyerapan glukosa ke dalam sel, sehingga pada penderita diabetes akan terjadi peningkatan kebutuhan insulin dan obat antidiabetik lainnya.

Jangan menggunakan obat setelah tanggal kadaluwarsa, serta menunjukkan tanda-tanda kerusakan. 

Efek Samping dan Manfaat

Melansir laman Vinmec, bila Bunda menggunakan obat Utrogestan 200mg mungkin akan mengalami efek samping, antara lain:

  • Umum: Menyebabkan perubahan siklus menstruasi, amenore, perdarahan di antara siklus menstruasi. Sakit kepala juga bisa terjadi.
  • Efek samping yang jarang terjadi: Mengantuk, pusing; penyakit kuning kolestatik, gatal-gatal, gangguan pencernaan.

Efek samping  lain yang mungkin terjadi dalam penggunaan obat adalah: jerawat, urtikaria, ruam kulit, retensi cairan, perubahan berat badan, gangguan GI, perubahan libido, rasa tidak nyaman pada payudara, sindroma pra menstruasi, kloasma, depresi, pireksia, insomnia, alopesia, hirsutisme; tromboemboli vena.

Pada pemberian vaginal, efek samping yang mungkin terjadi seperti Iritasi lokal.

Apabila Bunda mengalami efek samping saat mengonsumsi obat, harus berhenti menggunakannya dan memberi tahu dokter untuk meminta saran dan pengobatan tepat waktu.

Selain efek samping, obat ini tentu ada manfaatnya. Sebelum kehamilan, hormon progesteron ini dapat membantu rahim bersiap menghadapi kehamilan. 

Hormon progesteron disekresikan pada awal kehamilan dan mempersiapkan rahim untuk kehamilan. Ini menyebabkan fase luteal dimulai dan mengubah endometrium (lapisan rahim) dengan menebalnya untuk menerima embrio.

Embrio merupakan hasil sel telur yang dibuahi sperma. Saat mengejar kehamilan, embrio yang telah dibuahi akan mencapai rahim secara normal 5 hari setelah ovulasi. Lalu dua hari kemudian akan menempel pada dinding rahim.

Setelah menempel pada dinding rahim, inilah saat kadar progesteron mencapai puncaknya. Jika menjalani program bayi tabung, biasanya klien akan menjalani suplementasi progesteron untuk membantu mendorong embrio yang telah dibuahi agar menempel pada dinding rahim.

Demikian penjelasan mengenai obat hormon Utrogestan yang diperuntukkan bagi perempuan yang sedang program hamil. Konsultasikan kepada dokter terlebih dahulu untuk mengetahui lebih detail manfaat hingga efek sampingnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda