Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

7 Pilihan Vitamin dan Suplemen untuk Tingkatkan Hormon Testosteron Suami

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 20 Nov 2023 21:15 WIB

Ilustrasi Suplemen
7 Pilihan Vitamin dan Suplemen untuk Tingkatkan Hormon Testosteron Suami/ Foto: Getty Images/iStockphoto
Daftar Isi
Jakarta -

Mengonsumsi suplemen mengandung vitamin bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan peluang hamil. Ada jenis suplemen mengandung vitamin yang diklaim bisa membantu meningkatkan kesuburan suami.

Salah satu suplemen yang banyak dijual adalah vitamin untuk meningkatkan hormon testosteron. Hormon ini berperan penting terhadap kesuburan pria, yang secara langsung memengaruhi peluang istri untuk hamil.

Apa itu hormon testosteron?

Dilansir Healthline, testosteron adalah hormon yang bertanggung jawab untuk perkembangan alat kelamin luar pria dan ciri-ciri seks sekunder. Testosteron diproduksi oleh testis dan berfungsi untuk menjaga massa otot, kepadatan tulang, sel darah merah, fungsi seksual dan reproduksi, serta berkontribusi terhadap vitalitas.

Seiring bertambahnya usia pria, tubuh mereka secara bertahap akan memproduksi lebih sedikit testosteron. Penurunan ini umumnya dimulai sekitar usia 30 tahun dan berlanjut sepanjang sisa hidup pria.

Pria dengan kadar testosteron yang normal bisa menghasilkan lebih dari 15 juta sperma per mililiter dalam satu kali ejakulasi. Jika kadarnya rendah, maka jumlah sperma mungkin juga akan rendah, sehingga menurunkan peluang untuk hamil.

"Ini adalah masalah utama yang kita lihat pada pria terkait dengan rendahnya testosteron dan infertilitas. Testosteron rendah berarti jumlah sperma lebih rendah. Bukan berarti kehamilan tidak bbisa terjadi, tapi dapat mengurangi kemungkinannya," kata ahli endokrinologi Kevin Pantalone, DO, dikutip dari Cleveland Clinic.

Kadar hormon testosteron yang rendah juga dapat memengaruhi fungsi seksual suami. Hormon testosteron rendah bisa membuat libido rendah hingga membuat suami mengalami disfungsi ereksi, yang selanjutnya dapat menurunkan peluang untuk hamil.

Suplemen dan vitamin untuk meningkatkan hormon testosteron

Kadar hormon testosteron dapat ditingkatkan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah mengonsumsi vitamin dan suplemen.

Meski begitu, penggunaan suplemen atau obat yang diklaim bisa meningkatkan kadar testosteron sebaiknya dikonsultasikan dulu ke dokter ya. Menurut studi yang diterbitkan dalam Therapeutic Advances in Urology tahun 2016, manfaat dan keamanan penggunaan produk pengganti testosteron dalam jangka panjang tidak diketahui.

Bila pun Ayah ingin mengonsumsi suplemen, pilihlah yang mengandung vitamin. Ada beberapa vitamin, mineral, serta senyawa lain yang diklaim bisa meningkatkan kadar hormon testosteron, yakni:

1. Vitamin D

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Hormone and Metabolic Research tahun 2011 menemukan bahwa konsumsi suplemen vitamin D dapat memperbaiki kekurangan vitamin ini, dan bahkan berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol. Selain dari suplemen, sumber vitamin D bisa didapatkan dari sinar matahari hingga beberapa jenis makanan.

"Mendapatkan sinar matahari langsung setidaknya 15 menit setiap hari juga dapat menjaga kadar vitamin D tetap terkendali. Sumber makanan tinggi vitamin D bisa didapatkan dari salmon dan ikan berlemak lainnya, atau produk susu dan sereal yang mengandung vitamin ini," ujar praktisi kesehatan holistik, Debra Rose Wilson, Ph.D., melansir dari Medical News Today.

2. Dehydroepiandrosterone (DHEA)

Dehydroepiandrosterone (DHEA) merupakan hormon yang membantu memproduksi testosteron dan hormon lain yang mempengaruhi komposisi tubuh. Seiring bertambahnya usia, kadar DHEA menurun, begitu pula kadar testosteron.

Sebuah penelitian terkait manfaat DHEA pernah dilakukan dan diterbitkan dalam The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism tahun 2013. Penelitian ini melibatkan pemberian suplemen DHEA kepada sekelompok pria lanjut usia.

Para peneliti menemukan bahwa suplemen DHEA menghasilkan efek positif yang kecil, namun signifikan terhadap komposisi tubuh.

3. Magnesium

Suplementasi magnesium juga dapat membantu mengembalikan kadar testosteron menjadi normal. Sebuah studi di jurnal Biological Trace Element Research menemukan bahwa mengonsumsi suplemen magnesium setidaknya selama 1 bulan dapat meningkatkan testosteron.

Mengutip laman RO, pria disarankan untuk mengonsumsi setidaknya 400 sampai 420 miligram (mg) magnesium per hari, yang dapat berasal dari makanan atau kombinasi makanan dan suplemen. Perlu diingat ya, mengonsumsi terlalu banyak atau terlalu sedikit magnesium bisa berbahaya bagi kesehatan.

Ilustrasi SuplemenIlustrasi Suplemen Vitamin/ Foto: Getty Images/iStockphoto

4. Zinc

Seperti seperti magnesium, kekurangan zinc juga dapat menyebabkan penurunan testosteron. Satu penelitian di Neuroendocrinology Letters tahun 2007 menunjukkan bahwa suplementasi zinc selama empat minggu dapat mencegah penurunan kadar testosteron pada pria yang tidak banyak bergerak dan berolahraga. Meski begitu, penelitian terbaru masih terbatas, Bunda.

Zinc juga disebut penting untuk menjaga kualitas sperma. Dosis zinc harian yang dianjurkan adalah 11 mg untuk pria dewasa. selain dari suplemen, Bunda bisa mendapatkan mineral ini di berbagai jenis makanan, seperti daging merah, unggas, makanan laut, kacang polong, dan produk susu.

5. L-arginine

L-arginine merupakan asam amino yang secara alami ditemukan di dalam daging merah, unggas, ikan, dan produk susu. L-arginine juga diproduksi secara alami oleh tubuh kita, Bunda.

Jenis asam amino ini dapat membantu meningkatkan aliran darah. L-arginine memang tidak bisa memberikan manfaat pasti untuk meningkatkan kadar testosteron, namun L-arginine dapat mengobati gejala testosteron rendah, yaitu disfungsi ektil (DE). Ini merupakan kondisi di mana pria tidak bisa mempertahankan ereksi untuk melakukan hubungan intim.

6. Kreatin

Kreatin (creatine) adalah asam amino yang sebagian besar ditemukan di otot dan otak. Kreatin dapat meningkatkan kadar testosteron, meski hanya dalam jumlah kecil.

Sebuah studi tahun 2006 di International Journal of Sport Nutrition and Exercise Metabolism, menemukan bahwa tingkat testosteron yang tinggi pada pemain sepakbola didapat setelah mengonsumsi suplemen kreatin setidaknya selama 10 minggu.

Menurut ulasan di laman Advantageja, kreatin tidak bisa meningkatkan testosteron secara langsung, namun dapat membantu meningkatkan pertumbuhan dan kekuatan otot, sehingga bisa meningkatkan kemampuan fisik. Saat kemampuan fisik meningkat, tubuh akan bekerja lebih keras dalam memicu produksi hormon testosteron.

Sumber kreatin bisa didapatkan dari makanan, seperti ikan salmon, tuna, dan daging sapi.

7. Asam D-Aspartat

Asam D-Aspartat adalah salah satu jenis asam amino yang digunakan sebagai bahan pembangun untuk membuat protein dalam tubuh. Dilansir Web MD, sebuah studi menemukan bahwa asam D-aspartat dapat meningkatkan kadar hormon perangsang folikel dan hormon luteinizing. Keduanya dapat merangsang tubuh untuk melepaskan lebih banyak testosteron, Bunda.

Studi dalam The FASEB Journal tahun 2000 menunjukkan bahwa asam D-aspartat dapat meningkatkan pelepasan hormon di otak yang pada akhirnya akan menghasilkan produksi testosteron. Sementara dalam studi di Brain Research Reviews tahun 2007 menjelaskan bahwa asam D-aspartat berperan dalam meningkatkan produksi dan pelepasan testosteron di testis.

Suplementasi mengandung asam D-aspartat untuk meningkatkan kadar testosteron banyak ditemukan di pasaran. Sebelum mengonsumsinya, Ayah sebaiknya konsultasi dulu ke dokter ya. Pastikan dosisnya tepat dan sesuai dengan kebutuhan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda