KEHAMILAN
Miss V Kering Tanda Hamil atau Haid? Ini Penjelasannya
Melly Febrida | HaiBunda
Minggu, 19 Nov 2023 19:05 WIBKekeringan vagina bisa disebabkan banyak faktor, salah satunya menurunnya kadar estrogen. Apakah miss V kering merupakan tanda hamil atau haid? Simak penjelasannya, yuk Bunda.
Kekeringan pada vagina (miss V) bisa saja menjadi tanda kehamilan. Namun, miss V kering bisa disebabkan banyak faktor, salah satunya dari hormon.
Estrogen merupakan hormon yang paling penting pengaruhnya terhadap kesehatan vulva dan vagina. Estrogen yang rendah menyebabkan miss V kering. Pola makan serta penggunaan obat-obat tertentu juga bisa berdampak ke kekeringan miss V.
"Wanita yang mengalami kekeringan pada vagina harus berdiskusi dan memeriksakan diri secara menyeluruh dengan penyedia layanan kesehatan untuk menentukan penyebab paling mungkin dari gejala-gejala ini," kata Kristina Rauenhorst, M.D., OB-GYN yang berspesialisasi dalam perawatan prenatal di Faribault, Minnesota dilansir dari Mayoclinic.
Miss V kering tanda hamil atau haid?
Sebelum haid, perempuan mengalami Sindrom pramenstruasi (PMS). Ini merupakan sekelompok gejala yang terkait dengan siklus menstruasi. Gejala PMS terjadi satu hingga dua minggu sebelum menstruasi. Biasanya berhenti setelah menstruasi dimulai.
Gejala PMS bisa sangat mirip dengan gejala awal kehamilan. Karena itu kenali perbedaannya.
Stacy Henigsman, seorang dokter spesialis kebidanan dan ginekologi mengatakan bahwa setelah ovulasi sejumlah perempuan mungkin mengalami hari-hari tanpa keluarnya cairan sebelum menstruasi.
"Kadar hormon berubah sepanjang siklus menstruasi. Perubahan ini dapat mengubah jumlah dan jenis lendir yang dihasilkan serviks, yang keluar dari vagina sebagai cairan," kata Henigsman dilansir Medicalnewstoday.
Ia bilang, tidak adanya keputihan sebelum menstruasi atau miss V kering tidak selalu menandakan kehamilan. Karena kehamilan biasanya menyebabkan peningkatan keputihan.
Namun, sejumlah perempuan pada minggu-minggu awal kehamilan mengalami miss V kering. Kekeringan vagina saat awal kehamilan disebabkan perubahan hormonal. Peningkatan kadar progesteron dan estrogen dapat memengaruhi tingkat kelembapan alami dalam tubuh, termasuk vagina.
Normalnya, vagina tetap lembap secara alami dari lendir serviks yang diproduksi tubuh. Namun, selama awal kehamilan, perubahan hormonal dapat mengganggu produksi ini sehingga menyebabkan kekeringan dan kurangnya pelumasan.
Miss V kering belum pasti karena seseorang hamil. Untuk memastikan kehamilan tersebut tentu dengan melakukan pemeriksaan seperti dengan test pack.
Jika Bunda telat haid, tidak ada salahnya untuk mencoba test pack. Jika hasilnya masih negatif bisa tes ulang beberapa hari berikutnya.
Penyebab miss V kering
Selain perubahan hormonal, ada faktor lain yang bisa menyebabkan kekeringan vagina saat awal kehamilan. Ini termasuk stres, kecemasan, dan obat-obatan tertentu.
Kekeringan pada vagina selama awal kehamilan sebenarnya gejala umum yang tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika kekeringan disertai rasa gatal, terbakar, atau keluarnya cairan yang tidak biasa, itu mungkin merupakan tanda infeksi dan harus segera dicari pertolongan medis.
Stres dan kecemasan dapat menyebabkan tubuh memproduksi lebih sedikit pelumasan alami, sementara obat-obatan tertentu, seperti antihistamin dan antidepresan, juga dapat memberikan efek mengeringkan tubuh.
Jika Bunda mengalami kekeringan pada area vagina yang disertai rasa gatal atau tidak nyaman, sebaiknya menganggapnya sebagai tanda kekeringan pada vagina.
Di sisi lain, jika mengalami nyeri, kram yang tajam, atau keluarnya cairan yang tidak biasa, itu bisa jadi merupakan tanda kondisi medis lain yang mendasarinya. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Miss V kering sebelum haid
Menurut Planned Parenthood, keputihan yang lebih sedikit sebelum menstruasi adalah hal yang biasa. Setelah ovulasi, orang mungkin mengalami hari-hari yang lebih kering dengan sedikit atau tanpa keluarnya cairan.
Henigsman menjelaskan, orang mungkin tidak mengeluarkan cairan atau cairan yang lebih kering, lengket dan keruh, selama dan setelah ovulasi. Ini dapat berlangsung sekitar 11–14 hari sebelum menstruasi dimulai.
Jika kondisinya tak mengeluarkan cairan tanpa gejala tambahan, kata Henigsman, orang tidak memerlukan pengobatan. Tidak keluarnya cairan sebelum menstruasi dapat menjadi bagian dari siklus menstruasi yang teratur.
Untuk memastikannya, Bunda dapat memeriksakan diri sehingga dokter dapat menentukan pengobatan terbaik.
Sering kali, perempuan secara tidak sengaja memperburuk gejalanya dengan menggunakan berbagai krim atau perawatan rumahan lainnya sebelum menemui dokter. Berikut beberapa hal yang bisa Bunda coba untuk mengurangi kekeringan pada vagina:
- Pertimbangkan untuk menggunakan pelembap vagina dua hingga tiga kali seminggu.
- Hindari sabun mandi, losion, atau gel yang mengandung pewangi.
- Hindari semua mandi busa, garam mandi, dan minyak wangi.
- Jangan gunakan air panas saat mandi atau mandi.
- Hindari semua semprotan dan parfum kebersihan kewanitaan.
- Jangan gunakan tisu dewasa atau bayi pada area tersebut.
- Hindari pakaian ketat dan stoking. Kenakan pakaian dalam berwarna putih yang 100 persen katun.
- Hindari semua krim dan salep yang dijual bebas, kecuali A&D Ointment. Namun jangan gunakan A&D Ointment jika alergi wol.
Jika gejalanya tetap ada meskipun ada perubahan, dokter dapat menyarankan pilihan pengobatan untuk kekeringan vagina.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)