
kehamilan
Penyebab Keputihan Hijau saat Hamil 9 Bulan, Ketahui Efeknya untuk Janin
HaiBunda
Jumat, 24 Nov 2023 17:53 WIB

Daftar Isi
Mengalami keputihan berwarna hijau saat hamil tentu akan membuat bunda bertanya-tanya. Apakah kondisi aman untuk janin dan kehamilan itu sendiri?
Secara alami, tubuh memang akan mengeluarkan cairan yang disebut keputihan, yang merupakan campuran sel dan cairan tubuh. Ciri-ciri keputihan normal bervariasi tergantung pada tahapan siklus haid, mencakup konsistensi dan warna yang berbeda.Â
Sedangkan keputihan yang berwarna hijau sering kali dianggap sebagai tanda infeksi, dan ini perlu mendapat perhatian ekstra terutama saat hamil. Dilansir Healthline, jika Bunda mengalami keluarnya cairan berwarna hijau, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Penyebab keputihan hijau
Keputihan berwarna hijau dapat menjadi indikator adanya infeksi yang mungkin memengaruhi kehamilan Bunda. Beberapa penyebab umum lendir vagina berwarna hijau mencakup klamidia, gonorea, dan trikomoniasis. Kondisi seperti apakah itu? Berikut penjelasannya!
Infeksi klamidia
Infeksi klamidia, sebuah infeksi menular seksual yang diakibatkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis, seringkali bersifat tanpa gejala pada kebanyakan orang, termasuk wanita hamil. Meskipun begitu, ketika gejala muncul, mereka dapat mencakup keputihan yang tidak normal, seringkali berwarna hijau, bau vagina yang tidak menyenangkan, sensasi terbakar atau gatal, ketidaknyamanan saat buang air kecil, dan peRdarahan setelah berhubungan seks.
Penting untuk dicatat bahwa infeksi klamidia yang tidak diobati selama kehamilan dapat memiliki dampak serius, termasuk risiko persalinan prematur, berat badan bayi rendah, konjungtivitis pada bayi yang baru lahir (ophthalmia neonatorum), dan pneumonia pada bayi yang baru lahir.
Sebagai langkah pencegahan, selama kunjungan prenatal pertama, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk klamidia. Jika hasil tes menunjukkan infeksi, tes ulang dianjurkan 3 minggu dan 3 bulan setelah pengobatan selesai. Pengobatan klamidia dilakukan melalui antibiotik, seperti azitromisin atau doksisiklin, untuk mengatasi infeksi dan mengurangi risiko komplikasi pada kehamilan.
Infeksi Gonore
Gonore, infeksi menular seksual yang umum terjadi pada orang dewasa, seringkali bersifat tanpa gejala pada sebagian besar orang, termasuk wanita hamil. Meskipun begitu, bagi yang mengalami gejala, gejalanya seringkali ringan dan dapat disalahartikan sebagai infeksi pada saluran reproduksi atau kandung kemih. Beberapa orang mungkin mengalami keputihan tidak normal berwarna hijau, bau vagina yang tidak menyenangkan, sensasi terbakar atau gatal, ketidaknyamanan saat buang air kecil, dan pendarahan vagina diantara periode menstruasi.
Jika dalam kondisi hamil, infeksi gonore dapat menular pada saat melahirkan, meningkatkan risiko bayi mengalami kebutaan, infeksi sendi, infeksi darah, dan luka di kulit kepala.
Selama kunjungan prenatal, dokter biasanya melakukan pemeriksaan gonore, terutama jika Bunda termasuk dalam kategori risiko tinggi.Â
Pengobatan gonore melibatkan pemberian dua jenis obat, seperti ceftriaxone dan azithromycin, secara bersamaan (dual terapi). Penting untuk diingat bahwa pengobatan gonore menjadi semakin sulit karena resistensi antimikroba yang meningkat. Jika gejala tetap ada setelah pengobatan, konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi ulang.
Trikomoniasis
Trikomoniasis, sebuah infeksi menular seksual (IMS) yang umum disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis.
Gejala trikomoniasis seringkali ringan atau bahkan tidak terlihat pada sebagian besar penderitanya, termasuk ibu hamil. Gejala yang muncul seperti keputihan tidak normal berwarna hijau, bau vagina yang tidak menyenangkan, kemerahan pada alat kelamin, sensasi terbakar atau gatal, ketidaknyamanan saat buang air kecil, dan ketidaknyamanan saat berhubungan seks.
Dalam keadaan kehamilan, jika Bunda mengidap trikomoniasis, beberapa risiko melibatkan persalinan prematur, bayi dengan berat lahir rendah, dan penularan infeksi pada bayi.
Pengujian trikomoniasis melibatkan diagnosis dokter melalui pemeriksaan sampel cairan vagina di bawah mikroskop. Metode konvensional seperti kultur yang ditanam kini digantikan oleh tes lebih cepat, seperti amplifikasi asam nukleat dan tes antigen cepat.
Faktor risiko trikomoniasis yaitu mereka yang sering berganti pasangan, riwayat trikomoniasis sebelumnya, riwayat IMS lain, dan tidak menggunakan pengaman saat berhubungan seks. Dokter biasanya meresepkan beberapa obat tertentu untuk pengobatan, dengan perlu diingat bahwa setelah diobati, ada kemungkinan tertular lagi.Â
Jika Bunda sedang hamil dan mengalami keputihan berwarna hijau, segera buatlah janji bertemu dengan dokter. Keputihan berwarna hijau dapat menunjukkan kemungkinan adanya infeksi.
Infeksi semacam ini berpotensi menimbulkan komplikasi serius bagi kesehatan dan kehamilan Bunda. Dokter akan memberikan penanganan segera untuk mengobati infeksi tersebut. Ini penting untuk menjaga kesehatan Bunda dan perkembangan kehamilan dengan baik.
Efek samping keputihan hijau bagi janin
Keputihan yang tidak normal pada ibu hamil tidak selalu menimbulkan risiko serius, terutama jika disebabkan oleh infeksi jamur. Walaupun begitu, tetaplah berhati-hati.
Hal ini dikarenakan adanya jenis keputihan abnormal yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan trikomoniasis, yang dapat mengakibatkan komplikasi selama kehamilan, seperti kelahiran prematur, bayi dengan berat lahir rendah, infeksi pada ketuban, atau infeksi pada bayi setelah lahir. Kondisi ini perlu segera diatasi dengan bantuan profesional medis untuk mencegah potensi risiko terhadap kesehatan janin.
Cara mengobati keputihan hijau saat hamil
Cara mengobati keputihan hijau saat hamil perlu dilakukan dengan hati-hati, mempertimbangkan faktor keamanan bagi janin. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai pengobatan sendiri. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan mungkin melakukan tes untuk menentukan penyebab keputihan hijau.
Pengobatan biasanya melibatkan pemberian antibiotik yang aman untuk digunakan selama kehamilan. Selain itu, menjaga kebersihan area genital, mengenakan pakaian dalam yang nyaman dan bernapas, serta menghindari bahan kimia yang dapat mengiritasi dapat membantu mengurangi keputihan. Dalam setiap langkah pengobatan, keamanan dan kesehatan janin harus selalu menjadi prioritas utama.
Demikian informasi mengenai keputihan hijau pada ibu hamil, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Keputihan Menyebabkan Celana Dalam Bolong? Simak Penjelasan Dokter

Kehamilan
Keputihan saat Hamil Trimester 1, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kehamilan
Ketahui Beda Lendir Keputihan dengan Lendir Tanda Melahirkan

Kehamilan
Keputihan Saat Hamil, Seperti Apa yang Berbahaya?

Kehamilan
Sering Keputihan Menyebabkan Sulit Hamil? Bunda Simak Faktanya


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Felicya Angelista Hamil 7 Bulan, Ungkap Naik 12 Kg
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda