Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Mengenal Jenis-jenis Haid Tak Teratur yang Bisa Hambat Kehamilan

Nurul Jasmine Fathia   |   HaiBunda

Senin, 27 Nov 2023 17:50 WIB

Ilustrasi Siklus Haid
Mengenal Jenis-jenis Haid Tak Teratur yang Bisa Hambat Kehamilan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur
Daftar Isi

Memahami siklus haid sangat penting untuk mengetahui peluang hamil, Bunda. Haid menjadi salah satu penanda kondisi kesehatan organ reproduksi dan kesuburan seorang perempuan. 

Rata-rata perempuan mengalami haid atau menstruasi antara 3 sampai 8 hari dengan siklus rata-rata selama 28 hari. Namun, masa rata-rata siklus setiap wanita dapat berbeda-beda dan sangat bervariasi.

Maka dari itu, penting untuk memperhatikan jadwal haid dan gejala yang menyertainya. Hal ini karena haid yang tak teratur bisa hambat kehamilan. Pada haid yang tidak teratur, Bunda mungkin akan kesulitan menghitung masa subur untuk memulai program hamil.

"Siklus haid yang tidak teratur dapat membuat kehamilan sulit terjadi. Tapi, bukan berarti tidak bisa hamil," kata penulis buku The Doula Advantage, Rachel Gurevich, dikutip dari Very Well Family.

Siklus haid perempuan yang normal adalah 28 hari. Siklus haid yang tidak teratur diartikan sebagai siklus yang pendek kurang dari 21 hari, atau lebih panjang dari 36 hari.

Siklus haid juga dianggap tidak teratur bila hitungan harinya berbeda secara signifikan dari bulan ke bulan. Misalnya, di bulan ini berjumlah 23 hari, dan di bulan berikutnya adalah 35 hari.

"Tidak teraturnya siklus haid bisa juga dikatakan normal. Stres atau penyakit bisa menunda ovulasi dan waktu haid. Hal ini menyebabkan siklus haid menjadi lebih lama atau pendek dari biasanya," ujar Gurevich.

Jenis-jenis haid tak teratur yang bisa hambat kehamilan

Untuk meningkatkan kewaspadaan Bunda, berikut ini telah HaiBunda rangkum dari berbagai sumber, jenis-jenis haid tak teratur yang bisa menghambat kehamilan:

1. Dismenore

Melansir dari Mount Sinai, salah satu jenis haid tak teratur yang bisa hambat kehamilan adalah dismenore. Dismenore adalah kondisi kram yang parah dan sering terjadi selama menstruasi. 

Pada dismenore, nyeri biasanya terjadi di perut bagian bawah, tapi juga bisa menyebar hingga ke punggung bahkan dada. Kondisi dismenore dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu dismenore primer dan sekunder.

Dismenore primer biasanya terjadi murni karena kontraksi rahim selama periode menstruasi. Rasa sakit biasanya akan lebih terasa bila frekuensi darah yang keluar sedang banyak.

Sementara itu, dismenore sekunder adalah kram perut yang terjadi karena menstruasi dan masalah kesehatan lain seperti, endometriosis atau mioma rahim. Dismenore sekunder umumnya membutuhkan penanganan medis karena nyeri bisa mengganggu aktivitas.

2. Menoragia

Jenis haid tak teratur yang bisa hambat kehamilan selanjutnya adalah menoragia. Istilah ini dipakai bila seorang perempuan mengalami perdarahan yang sangat berat atau di luar batas normal saat haid.

Menoragia membuat haid Bunda menjadi lebih lama, bahkan bisa berlangsung hingga 7 hari dengan keluarnya darah yang banyak. Darah yang keluar juga sering kali berbentuk seperti gumpalan dan diiringi dengan nyeri perut yang parah. 

Penyebab menoragia sendiri bermacam-macam, salah satunya karena masalah pada hormon. Jika mengalami gejala yang mengarah ke menoragia, maka sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter karena bisa menghambat kehamilan dan mempengaruhi berbagai aspek lain dalam kehidupan.

"Pendarahan menstruasi yang berat dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari secara fisik, mental, dan emosional," ujar dokter spesialis obstetrisian dan ginekologi Yesmean Wadhan, MD, melansir dari Very Well Health

3. Amenorea

Amenorea merupakan kondisi di mana seorang perempuan tak mengalami haid sama sekali dalam jangka waktu yang lama. Hal ini dapat menandakan adanya suatu masalah pada organ reproduksi Bunda.

Sama seperti dismenore, amenorea dibagi menjadi dua jenis, yakni amenorea primer dan sekunder. Amenorea primer terjadi apabila seorang perempuan tidak mendapatkan haid pertama sampai usia 16 tahun.

Sedangkan amenorea sekunder terjadi apabila seorang perempuan tidak haid selama tiga bulan atau lebih. Amenorea membutuhkan penanganan khusus dari dokter untuk mengetahui penyebabnya.

4. Oligomenorea dan Hipomenorea

Oligomenorea adalah kondisi ketika siklus haid menjadi sangat panjang, biasanya lebih dari 35 hari. Siklus haid panjang memang normal terjadi di awal seorang perempuan mendapatkan menstruasi, tetapi perlu diwaspadai bila saat usia 25 tahunan.

Sedangkan hipomenorea adalah kondisi yang membuat aliran darah selama menstruasi menjadi lebih sedikit, tak sampai 30 mililiter (ml). Durasi haid pada kondisi hipomenorea jugabiasanya sangat pendek, hanya 2 sampai 3 hari.

5. Premenstrual Syndrome (PMS)

Jenis haid tak teratur lain yang bisa hambat kehamilan adalah PMS atau sindrom pra menstruasi. PMS adalah serangkaian gejala fisik, emosional, dan perilaku yang terjadi selama minggu terakhir sebelum haid dimulai. 

Beberapa gejala PMS yang umum, yakni mudah marah atau depresi, atau gejala fisik seperti nyeri payudara atau kembung. Gejala-gejala tersebut biasanya muncul satu hingga dua minggu sebelum menstruasi dan kembali pada waktu yang sama setiap bulannya.

Gejala PMS yang tak wajar khususnya gejala fisik, perlu mendapatkan perhatian. Beberapa gejala bisa menjadi tanda bahwa organ reproduksi Bunda mengalami masalah. Maka dari itu, sebaiknya periksa ke dokter bila mengalami gejala PMS yang tak wajar.

Demikian penjelasan terkait jenis-jenis haid tak teratur yang bisa menghambat kehamilan. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda