Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Penyebab Hamil Kembar Lebih Berpeluang Jalani Caesar, Bagaimana bila Ingin Pervaginam?

Nurul Jasmine Fathia   |   HaiBunda

Selasa, 05 Dec 2023 18:30 WIB

Hamil Anak Kembar
Persalinan bayi kembar lebih berpeluang melalui operasi caesar/ Foto: iStock

Kehamilan kembar membuat Bunda harus ekstra berhati-hati dalam segala hal. Pasalnya, terdapat dua janin yang harus Bunda pastikan keamanan dan kesehatannya sampai tahap persalinan.

Bunda yang sedang hamil kembar mungkin bertanya-tanya bisakah melahirkan melalui pervaginam. Sebetulnya bisa-bisa saja selama Bunda dan Si Kecil dalam keadaan sehat. 

Namun, memang pada kehamilan kembar peluang untuk jalani caesar menjadi lebih tinggi. Kira-kira apa ya penyebabnya? Yuk simak artikel ini sampai tuntas untuk mengetahui jawabannya.

Penyebab hamil kembar lebih berpeluang jalani caesar

Simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

1. Berisiko lebih tinggi alami plasenta previa

Hamil kembar berarti terdapat dua janin di dalam kandungan, pada beberapa kasus ada bayi kembar yang memiliki masing-masing satu plasenta. Dalam arti kata lain terdapat dua plasenta pada kehamilan tersebut.

Melansir dari Baby Centre, Plasenta ganda inilah yang akhirnya membuat peluang terjadinya plasenta previa menjadi lebih tinggi, Bunda. Plasenta previa sendiri adalah sebuah kondisi yang menyebabkan plasenta menutupi jalan lahir.

Dalam kasus kehamilan kembar dua plasenta, tidak bisa diprediksi plasenta mana yang akan menutupi jalan lahir. Plasenta previa kadang juga baru diketahui menjelang akhir kehamilan dan bisa membuat Bunda terpaksa menjalani operasi caesar darurat.

2. Kembar monokorionik

Bayi kembar dengan satu plasenta ternyata juga bisa meningkatkan risiko persalinan caesar, Bunda. Bayi kembar yang berbagi plasenta biasanya disebut dengan istilah kembar monokorionik.

Persalinan kembar monokorionik jika dilakukan secara pervaginam akan menjadi lebih sulit dan berisiko mengalami komplikasi. Komplikasi bisa terjadi jika persalinan berlangsung terlalu lama.

Caesar lebih direkomendasikan untuk kehamilan kembar monokorionik karena lebih aman untuk keselamatan Bunda dan Si Kecil. Pastikan dokter yang menangani Bunda telah berpengalaman menangani kehamilan dan persalinan kembar monokorionik.

3. Posisi kepala kedua bayi tidak berada di bawah 

Penyebab lain mengapa hamil kembar berpeluang jalani caesar adalah karena posisi kepala Si kecil tidak berada di bawah jelang persalinan. Kehamilan kembar sering kali membuat bayi sulit memutar posisinya di dalam kandungan.

Akhirnya, menjelang persalinan kedua bayi tidak berada dalam posisi yang tepat untuk menjalani persalinan pervaginam. Jika terdapat satu bayi yang posisi kepalanya berada di bawah ke arah jalan lahir, maka persalinan pervaginam berpeluang untuk dilakukan.

Bagaimana bila ingin melahirkan pervaginam

Tak sedikit Bunda dengan kehamilan kembar yang bisa melahirkan dengan pervaginam. Bila ingin melahirkan kembar melalui pervaginam ada baiknya untuk berkonsultasi dan menyampaikan keinginan tersebut kepada dokter sejak awal kehamilan.

Namun, perlu diketahui jangan terlalu memaksakan diri untuk melahirkan kembar melalui pervaginam. Bunda juga perlu terbuka dengan opsi melahirkan caesar jika terpaksa harus dilakukan.

Terdapat berbagai jenis kehamilan kembar mulai dari kembar 1 plasenta, 2 plasenta, dll. Yuk simak lebih lengkap halaman selanjutnya untuk mengetahui lebih lengkap jenis-jenis kehamilan kembar.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


TERNYATA KEHAMILAN KEMBAR PUNYA BERBAGAI JENIS, BUNDA

Shot of a pregnant woman holding a pink and blue onesie

Persalinan bayi kembar lebih berpeluang melalui operasi caesar/ Foto: iStock

Jenis-jenis kehamilan kembar

Simak ulasan selengkapnya berikut ini!

  • Kembar monokorionik-monoamniotik 

Jenis kehamilan kembar yang satu ini kerap disebut sebagai kembar identik, Bunda. Kembar identik terjadi jika janin berbagi plasenta dan kantung ketuban. 

Dalam sebuah kantung ketuban terdapat kandungan amnion dan korion, saat bayi berbagi kandungan ini maka mereka sudah dapat dikatakan sebagai kembar identik. Namun, kondisi ini sangat jarang terjadi dan bisa menyebabkan kehamilan menjadi lebih berisiko.

"Kembar identik rentan terhadap kondisi tertentu yang dapat mengancam kesehatan salah satu atau kedua bayi dalam kandungan," ujar penulis Mommy Rescue Guide Twins, Triplets, and More, Pamela Prindle Fierro,

  • Kembar diamniotik-dikorionik

Pada kehamilan kembar diamniotik-dikorionik masing-masing bayi memiliki kantung korion dan amnion. Plasenta pada jenis kehamilan kembar yang satu ini juga memiliki dua kemungkinan, yaitu bayi berbagi plasenta atau memiliki plasenta masing-masing.

Banner 5 Tips Agar Anak Dengarkan Orang tua
  • Kembar diamniotik-monokorionik

Jenis kehamilan kembar selanjutnya adalah diamniotik-monokorionik, pada jenis kehamilan ini janin memiliki kantung amnion dan korion masing-masing tapi hanya memiliki satu plasenta. Tak banyak kehamilan kembar jenis ini, angkanya hanya sekitar 20 persen dari seluruh kehamilan kembar. 

  • Kembar Siam

Jenis kembar selanjutnya adalah kembar siam, kemba siam biasanya berkembang dari kembar identik. Namun, pada masa pembuahan embrio terlambat untuk membelah atau memang tidak pernah membelah sampai akhir kehamilan.

Nah itu dia, jenis-jenis kehamilan kembar yang perlu Bunda ketahui. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Simak ulasan mengenai kehamilan kembar lainnya dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]




(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda