Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Ketahui Perbedaan Oogenesis dan Spermatogenesis pada Manusia

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 12 Dec 2023 10:10 WIB

Ilustrasi Suami Istri
Ketahui Perbedaan Oogenesis dan Spermatogenesis pada Manusia/Foto: Getty Images/iStockphoto/
Daftar Isi
Jakarta -

Oogenesis dan spermatogenesis penting dalam sistem reproduksi. Keduanya merupakan proses pembentukan gamet jantan dan betina, namun proses keduanya berbeda. Ketahui perbedaan oogenesis dan spermatogenesis pada manusia.

Tubuh manusia sebelum proses kehamilan mengalami serangkaian pembentukan sel reproduksi yang dikenal dengan gametogenesis. Oogenesis dan spermatogenesis inilah yang merupakan gametogenesis.

Perbedaan spermatogenesis dan oogenesis yang perlu diketahui

Definisi spermatogenesis dan oogenesis 

Mengutip Medicinet, oogenesis berasal dari bahasa Yunani, 'oo' adalah telur dan 'genesis' adalah terjadinya sesuatu. Maka oogenesis berarti proses terjadinya atau pembentukan sel telur. Oogenesis ini dimulai sejak berada di dalam kandungan, yaitu di dalam ovarium janin perempuan.

Proses oogenesis ini berlangsung hingga sel telur matang dan siap dilepaskan dari ovarium ke tuba fallopi melalui suatu proses yang disebut ovulasi.

Sementara seperti dikutip dari Britannica, spermatogenesis merupakan pembentukan sel sperma di dalam organ reproduksi pria, yaitu testis, tepatnya di tubulus seminiferus. Sel sperma terus diproduksi oleh testis, tetapi tidak semua area tubulus seminiferus menghasilkan sel sperma secara bersamaan. Spermatogenesis dimulai dalam masa pubertas.

Berikut ini beberapa perbedaan dari oogenesis dan spermatogenesis:

Proses alami

Dalam proses alaminya, pada oogenesis ini menghasilkan pembentukan sel telur matang. Sedangkan pada spermatogenesis pria menghasilkan pembentukan sel sperma yang matang.

Tahapan spermatogenesis dan oogenesis 

Oogenesis memiliki tahapan yang panjang, berbeda dengan tahap pertumbuhan spermatogenesis yang pendek tetapi sering.

Tahapan yang dilalui oogenesis ini ada tiga, yakni:

1. Tahap penggandaan

Tahap ini dimulai pada masa perkembangan janin. Sel primordial dalam sel telur akan mengalami pembelahan mitosis.

Pada tahap ini sel membentuk jutaan oogonia atau sel induk telur (oogonium), yang bersifat diploid.

2. Tahap pertumbuhan

Tahap pertumbuhan berlangsung cukup lama, dibandingkan tahap sebelumnya. Pada tahap ini, oogoium akan berkembang menjadi oosit primer yang bersifat diploid.

Oosit primer ini berukuran besar karena mengandung komponen sitoplasmik yang lebih banyak. Oosit primer akan berada dalam keadaan istirahat sampai seorang anak perempuan mengalami masa puber, yang ditandai dengan haid.

3. Tahap pematangan

Pada tahap pematangan, oosit primer mengalami pembelahan meiosis I, lalu menghasilkan oosit sekunder yang berukuran besar dan badan polar yang berukuran kecil.

Tahapan ini dimulai saat anak memasuki masa puber. Pada tahap pematangan, terjadi perubahan hormonal di tubuh seorang anak perempuan.

Sedangkan spermatogenesis terdiri dari tiga tahap, yaitu spermatositogenesis, spermatidogenesis, dan spermiogenesis.

Dalam spermatogenesis, satu sel germinal yang belum matang membutuhkan waktu hingga 74 hari untuk mencapai pematangan akhir.

Tubulus seminiferus sendiri terdiri dari sejumlah besar sel germinal yang disebut dengan nama spermatogonia (jamak). Sel yang belum matang kemudian berkembang menjadi sel sperma dewasa yang dikenal sebagai sel sperma primer. Sel ini bergerak dari bagian luar tubulus seminiferus ke lokasi yang lebih sentral dan menempel di sekitar sel Sertoli.

Sel-sel sperma primer kemudian berkembang dengan meningkatkan jumlah sitoplasma atau zat di luar nukleus dan struktur yang disebut organel di dalam sitoplasma. Setelah fase istirahat, sel primer membelah menjadi bentuk yang disebut dengan sel sperma sekunder.

Tempat pembentukan

Oogenesis terjadi dalam sistem reproduksi perempuan, yaitu di dalam ovarium. Sedangkan spermatogenesis terjadi di testis, tepatnya di tubulus seminiferus.

Kesinambungan proses

Proses oogenesis sudah dimulai ketika janin masih dalam kandungan,  yaitu di dalam ovarium janin perempuan. Kemudian berhenti sementara ketika bayi dilahirkan, berlanjut setelah pubertas sampai menopause. 

Sementara spermatogenesis dimulai dari masa pubertas dan terus terjadi hingga meninggal.

Pembentukan spermatogenesis dan oogenesis 

Pada spermatogenesis, ini terjadi setiap waktu. Alhasil pria dapat menghasilkan sperma sepanjang waktu.

Sedangkan oogenesis melepaskan sel telur yang matang saat Bunda memasuki masa subur. Oogenesis ini terjadi untuk satu sel telur pada satu waktu. Pada beberapa sel terkadang memerlukan waktu hingga bertahun-tahun untuk matang.

Tingkat produksi

Pada oogenesis dan spermatogenesis ini memproduksi sel dalam jumlah yang berbeda. Oogenesis ini dapat melepaskan satu sel dalam satu bulannya. Pada spermatogenesis dapat melepaskan jutaan sel sperma setiap harinya.

Langkah perkembangan

Pada oogenesis, sel telur berkembang dari epitel germinal yang melapisi ovarium. Oogenesis dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut oogonia.

Oogonia bersifat diploid dengan 23 pasang kromosom. Pada akhir bulan ketiga usia fetus, semua oogonia yang bersifat diploid ini telah selesai dibentuk dan siap memasuki tahap pembelahan.

Semua oogonia membelah secara mitosis dan menghasilkan oosit primer. Pada perkembangannya, semua oosit membelah secara meiosis, tetapi hanya sampai fase profase. Pembelahan meiosis akan berhenti hingga bayi perempuan lahir.

Sedangkan pada spermatogenesis, sel sperma terus diproduksi testis, tetapi tidak semua area tubulus seminiferus menghasilkan sel sperma secara bersamaan. Sel yang belum matang kemudian berkembang menjadi sel sperma dewasa yang dikenal sebagai sel sperma primer. Sel ini bergerak dari bagian luar tubulus seminiferus ke lokasi yang lebih sentral dan menempel di sekitar sel Sertoli.

Sel-sel sperma primer kemudian berkembang dengan meningkatkan jumlah sitoplasma atau zat di luar nukleus dan struktur yang disebut organel di dalam sitoplasma. Setelah fase istirahat, maka sel primer membelah menjadi bentuk yang disebut dengan sel sperma sekunder.

Sitogenesis

Sitogenesis selama oogenesis menghasilkan satu sel telur besar dan badan polar kecil. Sementara sitogenesis dalam spermatogenesis menghasilkan empat sel sperma dari sel induk sperma.

Dari penjelasan di atas, terlihat bahwa oogenesis dan spermatogenesi memiliki banyak perbedaan. Meski begitu, keduanya  penting untuk berhasilnya kehamilan.


Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda