
kehamilan
5 Kunci Keberhasilan Program Hamil, Sperma Suami Juga Perlu Diperiksa
HaiBunda
Selasa, 17 Nov 2020 19:56 WIB

Jakarta - Sudah berkali-kali mencoba program hamil tetapi tak kunjung sukses? Mungkin saja ada yang terlupakan sehingga membuat program hamil Bunda menjadi gagal.Â
Bagi sebagian orang, hamil memang terjadi dengan cepat, mudah, dan tanpa banyak perencanaan sama sekali. Tetapi tahukah Bunda, bagi orang lain, ini bisa menjadi proses yang panjang dan melelahkan karena kegagalan bertubi-tubi yang kerap dialami.
Kenyataannya, kesulitan untuk hamil ialah hal biasa. Diperkirakan, satu dari enam pasangan mengalami masalah kesuburan. Infertilitas didefinisikan sebagai melakukan seks teratur selama 12 bulan tanpa kondom dan gagal hamil. Dan, untuk wanita di atas 35 tahun, batasnya ialah enam bulan, seperti dikutip dari laman ABC.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetapi, peluang untuk hamil baik secara alami maupun dengan bantuan IVF sebenarnya bergantung pada beberapa hal, termasuk usia dan kesehatan pasutri secara keseluruhan," kata Karin Hammarberg, Â pakar kesuburan dan peneliti senior di Monash University.
Selain itu, perlu Bunda sadari agar program hamil sukses dan berhasil, sebaiknya ideal dilakukan sebelum usia 30 tahun. Sebab, kesuburan seorang wanita mulai menurun secara perlahan pada awal usia 30-an, dan ini meningkat pada sekira usia 35. Pada usia 40, peluang untuk sukses hamil pada dasarnya telah berkurang setengahnya.
"Untuk pasangan yang melakukan program hamil di mana wanita berusia 35 tahun atau lebih muda, peluang mereka untuk hamil sekira 20 persen, atau satu dari lima. Dan, pada usia 40 tahun, peluangnya turun menjadi 5 persen, dan hanya dari setengah pasutri yang berhasil hamil dalam setahun," kata Hammarberg.
Untuk itu, bagi Bunda yang ingin sukses mendapatkan kehamilan, dapat mencoba beberapa tips berikut, seperti dikutip dari laman Parents:
1. Konseling sebelum melakukan program hamil
Sekitar 60 hingga 90 hari sebelum Bunda bersiap untuk promil, ada baiknya buatlah janji dengan obgyn. Dengan begitu, dokter akan melakukan pemeriksaan, mendiskusikan tujuan reproduksi Bunda, serta memberikan pengobatan yang diperlukan.
2.Dapatkan vaksinasi
Pastikan semua suntikan diperbaharui, terutama untuk campak jerman, cacar air, dan flu, sebelum Bunda mencoba hamil. Sebab, Bunda berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi jika sakit selama kehamilan. Dan, beberapa vaksin juga tidak aman dilakukan selama kehamilan.
3. Periksakan sperma pasangan
Banyak pria memiliki jumlah sperma rendah atau mereka mengonsumsi suplemen gym yang mengganggu motilitas sperma. Sehingga, pengujian perlu dilakukan agar dapat melancarkan program hamil yang dilakukan.
4. Jangan menunggu untuk berhubungan seks setelah berhenti minum pil
Ada mitos bahwa setelah berhenti menggunakan kontrasepsi hormonal, butuh waktu lama untuk mendapatkan kesuburan kembali. Kebanyakan wanita akan mengalami menstruasi yang teratur dan kemampuan untuk hamil dalam waktu tiga bulan setelah berhenti menggunakannya.
5. Atur waktu dengan tepat
Setelah sel telur dilepaskan, ia hanya dapat dibuahi antar 12 hingga 24 jam. Itulah mengapa yang terbaik ialah mulai berhubungan seks sebelum Bunda berovulasi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa hari dengan peluang sukses tertinggi setelah hubungan seksual adalah hari tepat sebelum ovulasi.
Nah, semoga membantu ya, Bunda!
Wah, Bunda, ternyata Nuri 'Shaden' juga ingin promil demi punya enam anak lho. Simak ceritanya di sini:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
10 Makanan yang Perlu Dihindari selama Promil, Bisa Turunkan Gairah Seks

Kehamilan
10 Hal Penting yang Perlu Dipersiapkan Saat Program Hamil

Kehamilan
Pilihan Makanan Terbaik untuk Program Hamil Anak Perempuan, Bisa Dicoba Nih Bun

Kehamilan
4 Cara Mempersiapkan Kehamilan Sehat Saat Promil

Kehamilan
Persiapan Promil Setelah Positif COVID-19, Jangan Lupa Vaksin Ya Bun


5 Foto