KEHAMILAN
Pasang KB IUD Harus saat Haid, Bagaimana bila Telanjur Hamil Lagi?
Melly Febrida | HaiBunda
Kamis, 21 Dec 2023 21:10 WIBSalah satu alat pencegahan kehamilan yakni dengan menggunakan kontrasepsi IUD. Kontrasepsi kecil ini untuk mencegah sperma mencapai sel telur sekaligus mencegah sel telur menempel di rahim. Pasang KB IUD ini harus saat haid. Namun, bagaimana bila terlanjur hamil lagi?
Metode kontrasepsi IUD ini termasuk yang banyak dipilih perempuan. Bunda pasca melahirkan sebaiknya memilih waktu yang tepat untuk memasang IUD agar aman dan efektif mencegah kehamilan.
IUD merupakan aalat kecil yang terbuat dari plastik dan dipasang di dalam rahim. Saat ini, jenis IUD yang paling umum digunakan berupan cincin berbentuk T dan busur yang dibalut tembaga.
Tahirah Redhead, Asisten dokter bersertifikat yang berspesialisasi dalam bidang kebidanan dan ginekologi mengatakan bahwa IUD lebih dari 99% efektif sehingga menjadikannya sebagai metode pengendalian kelahiran yang paling dapat diandalkan.
Pasang IUD saat haid
IUD yang fleksibel ini pada dasarnya untuk untuk mencegah kesalahan manusia seperti lupa dengan kondom atau pil yang terlewat. IUD juga mengubah cara sel sperma bergerak sehingga tidak dapat mencapai sel telur, sehingga mencegah Bunda hamil.
IUD sebaiknya dipasang sekitar 2-3 bulan setelah melahirkan, semakin lama semakin baik. Pada perempuan yang menjalani operasi caesar, sebaiknya menunggu 6 bulan. Pemasangan IUD tidak boleh langsung setelah melahirkan. Tunggu hingga rahim sembuh dan kembali ke ukuran normalnya, jika tidak, saat leher rahim masih terbuka atau melebar, IUD bisa lepas.
Melansir laman Vinmec, waktu ideal pemasangan IUD adalah pada hari ke-3 atau ke-4 siklus menstruasi. IUD hormonal hanya efektif jika dipasang pada 7 hari pertama menstruasi. Jika tidak, perlindungan dari kehamilan yang tidak diinginkan dimulai 7 hari penuh setelah pemasangan.
Jika dimasukkan lebih dari 7 hari setelah dimulainya menstruasi, gunakan metode cadangan.
Untuk itu, beberapa ahli kesehatan menyarankan menggunakan kondom atau metode penghalang lainnya pada bulan pertama setelah pemasangan untuk mengurangi risiko infeksi. Biasanya Bunda kembali membuat janji dengan dokter enam hingga delapan minggu setelah pemasangan.
Pada pertemuan ini, dokter akan memeriksa talinya untuk memastikan talinya sudah terpasang dan tidak perlu dipotong lebih lanjut.
Beberapa catatan saat memasang IUD setelah melahirkan:
- Jika haid muncul kembali tiga bulan setelah melahirkan, Bunda bisa memakainya setelah haid berhenti.
Jika masih belum menstruasi tiga bulan setelah melahirkan, sebaiknya IUD dipasang setelah Bunda memeriksakan kehamilan dengan benar untuk menyingkirkan kehamilan dini. Setelah itu, Bunda akan disuntik progesteron terus menerus selama 3 hari, tunggu hingga pendarahan berhenti, 3-7 hari setelah pendarahan berhenti, kemudian dilanjutkan dengan pemasangan cincin, paling lambat 7 hari.
Jika setelah melahirkan rahim masih mengeluarkan banyak darah, sebaiknya IUD dipasang belakangan untuk menjamin keamanan, dalam waktu setengah tahun setelah operasi.
Untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, sebaiknya menggunakan beberapa metode kontrasepsi lain seperti menggunakan kondom, ejakulasi di luar vagina, sambil menunggu pemasangan IUD.
Kecia Gaither, MD, Dokter Spesialis OB-GYN mengatakan dokter sering kali memilih memasang IUD saat menstruasi. "Karena serviks akan sedikit melebar,” kata Gaither dilansir dari Healthline.
Namun, jika sedang menstruasi, Bunda kemungkinan akan melakukan kehamilan. “Memasukkan alat pada awal kehamilan dapat menyebabkan keguguran,” jelas Kimberly Langdon, MD, seorang OB-GYN yang berbasis di Ohio.
Tidak semua IUD berfungsi sebagai alat kontrasepsi segera setelah dipasang. IUD tembaga ParaGard mulai mencegah kehamilan segera setelah dipasang.
Efek samping KB IUD
1. Perubahan menstruasi
Salah satu efek samping IUD yang paling umum adalah perubahan menstruasi. Ketika menggunakan IUD tembaga, Bunda mungkin mengalami aliran darah yang lebih deras (selama menstruasi) pada beberapa siklus pertama. Selain itu, Bunda mungkin juga mengalami kram menstruasi yang lebih parah.
Namun, menstruasinya bisa lebih ringan atau hilang dengan IUD hormonal. Dan kram mungkin jauh lebih ringan.
2. IUD keluar
Efek lainnya, IUD bisa keluar dari tempatnya. Hal ini paling umum terjadi pada tiga bulan pertama, meski bisa terjadi kapan saja. Kalau dikeluarkan sering terjadi saat buang air besar atau menstruasi.
Inilah sebabnya mengapa ada baiknya untuk memeriksa produk menstruasi pilihan, baik itu pakaian dalam penyerap, pembalut, tampon, atau menstrual cup untuk memastikan IUD berfungsi dengan baik.
Beberapa orang mengklaim bahwa menggunakan menstrual cup dapat membuat IUD copot, namun sebuah penelitian tahun 2012 membantahnya.
3. Tertanam di dinding rahim
Risiko lainnya dari pemasang IUD yakni bisa tertanam di dinding rahim.
“Bisa tertanam di dinding rahim atau menembus seluruhnya dan berakhir di rongga panggul,” jelas Langdon.
Jika ini terjadi, Bunda mungkin memerlukan pembedahan untuk menghilangkannya.
Meski terdengar menakutkan, ini sangat jarang terjadi. Hal ini juga biasanya terjadi selama proses penyisipan sebenarnya.
4. Hamil
Dalam kasus yang jarang terjadi, Bunda bisa hamil dan ini bisa menyebabkan komplikasi. Setidaknya 1 dari setiap 100 orang yang memakai IUD akan hamil.
Jika ini terjadi, IUD harus segera dilepas. Semakin lama IUD berada di dalam rahim, semakin tinggi risiko kehamilan ektopik dan komplikasi serius lainnya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)Simak video di bawah ini, Bun:
Kapan Sebaiknya Pemasangan KB IUD Dilakukan agar Tak Kebobolan, saat Melahirkan atau Pasca Nifas?
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Bolehkah Pasang IUD Segera setelah Melahirkan?
Viral Koyo KB Bisa Cegah Kehamilan, Kenali Cara Kerjanya Bun
17 Makanan Bantu Tingkatkan Kesuburan saat Jalani Program Hamil
Saat Program Hamil, Dukungan untuk Suami Juga Penting Diberikan
TERPOPULER
5 Potret Joanna Alexandra Ajak Kekasih Ketemu Orang Tua & Quality Time Bareng Anak
Curhat Pevita Pearce Ungkap Suka Duka Hidup Jauh dari Keluarga
20 Tanaman Hias Tahan Panas, Cocok untuk Outdoor
10 Tempat Makan Soto Semarang Terdekat di Jakarta yang Legendaris, Punya Rasa Gurih & Enak!
9 Klinik Tumbuh Kembang Anak Jakarta dan Fasilitas Lengkapnya
REKOMENDASI PRODUK
3 Pilihan Cooler Bag untuk ASI, Mana yang Paling Praktis & Tahan Lama?
Ratih Wulan PinanduREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Makeup Remover, Bersihkan Riasan untuk Kulit Berminyak hingga Kering
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Merek Cream Wajah untuk Atasi Bruntusan dan Ruam pada Bayi Beserta Estimasi Harganya
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Alat Penyedot Ingus Bayi yang Aman dan Tips Menggunakannya untuk Atasi Hidung Tersumbat
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
10 Obat Sariawan untuk Ibu Menyusui yang Aman dan Mudah Ditemukan dari Medis-Alami
Dwi Indah NurcahyaniTERBARU DARI HAIBUNDA
Apakah Sekali Berhubungan Intim Bisa Langsung Hamil?
5 Potret Cadmael Anak Chand Kelvin Sunat di Usia 2,5 Bulan, Bikin Kaget Netizen
20 Tanaman Hias Tahan Panas, Cocok untuk Outdoor
Curhat Pevita Pearce Ungkap Suka Duka Hidup Jauh dari Keluarga
9 Klinik Tumbuh Kembang Anak Jakarta dan Fasilitas Lengkapnya
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Jawaban Nyoman Paul Disinggung soal Rencana Nikah dengan Keisya Levronka
-
Beautynesia
Masuk Jajaran Populer di Netflix, Happy Gilmore 2 Kantongi 46 Juta Penonton
-
Female Daily
Level Up Literasi Keuangan Bisa Tetap Fun: LPS Financial Festival 2025 Akan Hadir di Surabaya!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Foto Syahrini Rayakan Ulang Tahun di Jakarta, Terungkap Isi Rumah Mewahnya
-
Mommies Daily
8 Rekomendasi Hotel dan Resort Favorit di Bali, Cocok untuk Liburan Keluarga