Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Wanita Keguguran 18 Kali Akhirnya Punya Anak di Usia Nyaris Setengah Abad

Jujuk Ernawati   |   HaiBunda

Minggu, 26 Apr 2020 16:27 WIB

Ilustrasi bayi
Ilustrasi bayi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Liudmila_Fadzeyeva
Jakarta - Memilik anak adalah harapan semua pasangan yang telah menikah, terutama ibu. Sayangnya, sebagian pasangan membutuhkan waktu lama dan melakukan berbagai macam usaha demi mendapatkan momongan, ya Bun.

Ini seperti yang dialami oleh seorang istri bernama Lauren Warneford dari Swindon, Inggris Raya. Dia dan suaminya, Mark telah menunggu kehadiran seorang anak selama 18 tahun.


Dalam masa penantian dan usaha yang tanpa henti demi mendapat keturunan, Lauren melaluinya dengan rasa sakit emosional dan kelelahan fisik karena mengalami keguguran sebanyak 18 kali. Pasangan ini juga telah menghabiskan uang lebih dari Rp1 miliar untuk menjalani program bayi tabung berulang kali.

Dikutip dari Daily Mail, Lauren pertama kali hamil pada usia 34 tahun, namun saat memeriksakan janinnya yang berusia 12 minggu, ternyata tak ada detak jantung. Saat itu, perasaannya hancur, namun Mark menghiburnya.

Dia mencoba enam bulan kemudian, tapi nihil. Begitu juga upaya lainnya setelah itu dengan menggunakan sperma donor, namun selalu berakhir dengan patah hati. Seiring bertambahnya usia, Lauren semakin tertekan untuk segera memiliki anak, namun selalu berujung kekecewaan.

Suatu kali, dia mengalami kehamilan ektopik atau kehamilan di luar rahim. Saat itu, Lauren harus ke rumah sakit untuk melakukan operasi dan pulang dengan membawa kesedihan mendalam.

Kehidupan Lauren dan Mark sempat menegang setelah kejadian tersebut. Mark meminta istrinya menyerah, namun Lauren tidak setuju. Dia masih berharap bisa hamil lagi dan melahirkan seorang bayi.

Dokter pun menyarankannya melakukan program bayi tabung. Karena biayanya mahal, pasangan tersebut harus berhemat dan menabung untuk menjalani program tersebut, tapi pada akhirnya mereka kembali kecewa.

"Saya hamil setiap kali melakukan program bayi tabung, tapi keguguran setelahnya," ujarnya.

Bayi/Foto: iStock

Dokter menemukan alasan mengapa dia sering keguguran. Berdasarkan hasil diagnosa, Lauren memiliki sel pembunuh yang menghancurkan embrionya ketika usianya baru beberapa pekan. Akhirnya, Lauren yang pada 2010 telah berusia 42 tahun menyerah untuk memiliki anak setelah mengalami 18 kali keguguran.

Lauren menjelaskan, dia kerap keguguran saat usia kandungannya menginjak 12-14 minggu. Setiap hal itu terjadi, dia selalu menangis.

"Saya tidak bisa berhenti menangis setiap kali saya keguguran. Saya tidak bisa melewatinya," katanya, dikutip dari The Sun.

Tapi lima tahun kemudian, Lauren tiba-tiba ingin mencobanya sekali lagi. Dia akhirnya memutuskan menjalani program bayi tabung di Republik Ceko pada 2015.

Di luar dugaan, upaya Lauren dan Mark kali ini berbuah manis. Namun ketika Lauren hamil, dia tak bisa menggambarkan perasaannya. Dia mengaku tak mau terlalu bahagia dan tak bisa menikmati kehamilannya, bahkan setelah melewati masa kritis 12 minggu, di mana biasanya dia akan keguguran.

"Saya takut ada yang salah. Saya tidak membeli apapun untuk bayi saya sampai tiga minggu sebelum dia dilahirkan," ujarnya.

Selama kehamilan, dia menderita tekanan darah tinggi dan masalah dengan aliran darah ke plasenta. Akhirnya, putra mereka, yang diberi nama William lahir lebih awal pada usia 37 minggu di bulan Juni tahun 2016 lewat operasi caesar.

Usia Lauren 48 tahun ketika melahirkan anak pertamanya, sedangkan Mark berusia 55 tahun. Ketika dia dan suaminya melihat putra mereka untuk pertama kalinya, perasaannya campur aduk.

"Saya bahagia, menangis, dan bergairah," imbuhnya.

Namun kebahagiaan yang dirasakannya diwarnai ketakutan. Lauren mengalami mimpi buruk tentang dirinya dan menurut dokter, itu adalah gangguan stres pasca-trauma dari semua kejadian yang pernah dia alami.

Dia bahkan selalu mengawasi buah hatinya hingga tak bisa tidur pada awal-awal memiliki anak. Namun lambat laun dia menjadi terbiasa dan kembali hidup normal.

Kadang jika mengajak putranya jalan-jalan, banyak orang yang mengira bahwa William adalah cucunya, namun Lauren maupun Mark tidak tersingung. Dia mengingat bahwa waktu dan perjuangan yang telah mereka lakukan belasan tahun, sepadan dengan hadirnya William.

"Kami keluarga yang sempurna sekarang dan akhirnya saya merasa lengkap," ujarnya.


Simak cerita Enno Lerian yang memiliki empat anak laki-laki di video berikut ini yuk Bun:

[Gambas:Video Haibunda]



(jue/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda