KEHAMILAN
7 Penyebab Keluar Darah setelah Berhubungan, Bisa jadi Kanker Bun!
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Senin, 08 Jan 2024 22:15 WIBKeluar darah setelah berhubungan intim kerap dikaitkan dengan masalah medis. Beberapa orang bahkan mengaitkannya dengan masalah kesuburan, Bunda.
Perlu diketahui, dalam istilah medis, keluarnya darah usai berhubungan disebut perdarahan pascakoitus. Penyebabnya memang bisa mengkhawatirkan, tetapi biasanya bukan merupakan keadaan darurat medis.
"Bercak dalam jumlah kecil mungkin normal dan baik-baik saja bila terjadi satu kali atau jarang terjadi," kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi di Banner University Medical Center Phoenix, Nichole Mahnert, MD., dilansir laman Health.
Namun, bila darah yang keluar terjadi lebih dari satu kali, Bunda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter. Beberapa masalah kesehatan dapat memicu perdarahan pascakoitus.
"Sebagian besar penyebab tidak berbahaya, tetapi ada beberapa yang berbahaya," ujar dokter spesialis obstetri dan ginekologi Felice Gersh, MD.
Penyebab keluar darah setelah berhubungan
Berikut telah HaiBunda rangkum dari beberapa sumber, 7 penyebab keluar darah setelah berhubungan intim:
1. Vagina kering
Kondisi vagina yang kering saat berhubungan intim dapat memicu terjadinya perdarahan. Kondisi ini seringkali membuat seks menjadi tidak nyaman atau menyakitkan, Bunda.
"Jika vagina tidak terlumasi dengan baik, maka gesekan saat melakukan hubungan dan ketika penetrasi dapat merobek jaringan yang sensitif dari vagina, sehingga menyebabkan perdarahan," kata Gersh.
Ada beberapa penyebab vagina kering, yakni:
- Perubahan hormonal, terutama setelah melahirkan, saat menyusui, atau selama perimenopause.
- Melakukan hubungan intim sebelum terangsang secara seksual.
- Kemoterapi dapat merusak ovarium, sehingga tidak lagi memproduksi estrogen dan progesteron, yang menyebabkan vagina kering.
- Penggunaan bahan kimia dalam produk kebersihan area kewanitaan.
- Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat flu, obat asma, obat terapi hormon.
- Mengidap sindrom Sjögren, yakni penyakit peradangan sistem kekebalan tubuh yang dapat mengurangi kelembapan di dalam tubuh.
2. Menggunakan KB
Penggunaan sengaja jenis alat kontrasepsi atau KB juga dapat menyebabkan bercak setelah berhubungan intim, Bunda. Bercak hingga keluar darah dalam jumlah banyak biasanya terjadi saat perempuan memulai kontrasepsi hormonal yang baru, seperti pil HB atau IUD hormonal.
Setelah beberapa bulan, tubuh biasanya akan menyesuaikan diri dan perdarahan akan berhenti. Namun, keluarnya darah tidak selalu hilang, terutama bila Bunda menggunakan implan.
Beberapa perempuan juga dapat mengalami kekeringan pada vagina karena penggunaan KB hormonal. Kondisi tersebut dapat menyebabkan robekan dan perdarahan setelah berhubungan intim.
3. Infeksi Menular Seksual (IMS)
Infeksi Menular Seksual (IMS) dapat menyebabkan seorang perempuan mengeluarkan darah setelah berhubungan intim. Kondisi yang cukup umum adalah peradangan atau infeksi pada serviks yang disebut servisitis.
"Serviks yang sangat teriritasi bisa berdarah jika mengalami gesekan," ujar Gersh.
Beberapa jenis IMS, seperti gonore dan klamidia juga dapat menyebabkan penyakit radang panggul, yakni infeksi pada organ reproduksi. Infeksi ini tak hanya menyebabkan darah keluar usai berhubungan intim, tai juga perdarahan di antara periode haid, serta keputihan abnormal.
4. Bacterial vaginosis atau infeksi jamur
Bacterial vaginosis disebabkan oleh pertumbuhan bakteri yang berlebihan. Ini merupakan infeksi vagina yang paling umum terjadi pada usia antara 15 sampai 44 tahun. Kebanyakan perempuan akan mengalami setidaknya satu kali infeksi, terutama jamur, dalam hidupnya.
"Infeksi apa pun dapat menyebabkan peradangan dan iritasi, yang dapat mengakibatkan perdarahan," ujar Mahnert.
Meski begitu, perdarahan bukanlah gejala paling umum dari bacterial vaginosis atau infeksi jamur. Kebanyakan perempuan dengan kondisi tersebut tidak merasakan gejala apa pun.
"Tetapi jika leher rahim terinfeksi dan meradang alias servisitis, mungkin ada sedikit darah yang terlihat setelah berhubungan seks, akibat gesekan tersebut," ujar Gersh.
5. Fibroid rahim
Fibroid rahim adalah pertumbuhan non-kanker yang terbuat dari jaringan otot rahim. Fibroid biasanya tumbuh di dinding rahim dan bisa sekecil kacang polong atau lebih besar dari jeruk bali
"Fibroid dapat menyebabkan perdarahan jika seluruh atau sebagian fibroid berada di dalam rongga rahim. Mereka memiliki banyak darah di dalamnya, dan karena gerakan seks, darah bisa keluar," ujar Gersh.
Fibroid paling umum ditemukan di panggul. Faktanya, lebih dari 75 persen perempuan akan mengidap fibriod pada satu titik di hidupnya, dan risikonya dapat meningkat saat berusia antara 30 sampai 40 tahun.
6. Kanker
Perdarahan vagina yang tidak teratur, termasuk perdarahan setelah berhubungan intim, merupakan gejala umum kanker serviks atau kanker vagina. Demikian seperti dikutip dari Healthline.
Dalam ulasan di The Obstetrician & Gynaecologist Volume 24, issue 1, tahun 2021, juga dijelaskan bahwa hingga 38 persen perempuan dengan perdarahan pascakoitus mengidap kanker serviks.
Perdarahan ini biasanya ringan dan tidak menimbulkan rasa sakit. Perdarahan disebabkan karena sifat vaskular dari kanker serviks dan gesekan saat berhubungan intim dapat mengiritasi jaringan, sehingga menyebabkan darah keluar.
7. Polip rahim dan serviks
Polip merupakan jaringan yang terbentuk di saluran reproduksi di leher rahim atau di dalam rahim. Polip adalah pertumbuhan jaringan yang termasuk non-kanker, Bunda.
Secara struktur, polip memiliki banyak pembuluh darah. Bila mengalami 'benturan' atau gesekan setelah berhubungan intim, darah bisa keluar melalui vagina.
Faktor risiko keluar darah setelah berhubungan
Setiap perempuan bisa mengalami perdarahan usai berhubungan intim. Namun, ada beberapa kondisi yang membuat Bunda berisiko atau rentan mengalaminya, yakni:
- Mengidap kanker serviks atau rahim
- Berada dalam masa perimenopause, menopause, atau pascamenopause
- Baru saja melahirkan atau sedang menyusui
- Sering melakukan douche
Pemeriksaan terkait keluar darah usai berhubungan
Bunda dapat memeriksakan kondisi ke dokter bila merasa tidak nyaman atau terus mengalami perdarahan pasca berhubungan intim. Berkonsultasi ke dokter juga diperlukan bila mengalami salah satu gejala berikut ini:
- Vagina terasa gatal
- Sensasi perih atau terbakar saat buang air kecil
- Hubungan intim terasa menyakitkan
- Sakit perut yang parah
- Nyeri punggung bawah
- Mual dan muntah
- Keputihan yang abnormal
Selama kunjungan ke dokter, Bunda biasanya akan ditanya mengenai gejala, seperti berapa lama dan seberapa banyak darah yang keluar. Dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan untuk mencari penyebabnya.
Melansir dari laman NHS Inggris, beberapa pemeriksaan atau tes yang biasanya direkomendasikan dokter, seperti tes kehamilan atau pemeriksaan panggul.
Demikian 7 penyebab keluar darah setelah berhubungan intim yang perlu Bunda ketahui. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
Siklus Menstruasi Tidak Teratur, Apakah Berpengaruh pada Program Kehamilan?
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
7 Penyebab Perdarahan saat Hamil Muda dan Cara Mengatasinya
3 Penyebab Keluar Gumpalan Darah saat Hamil, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Dinda Hauw Perdarahan Saat Hamil, Suami Panik Sampai Lutut Lemas
Rachel Maryam 4 Hari Dirawat karena Pendarahan, Bayi Diurus Suami
TERPOPULER
Atisha Anak Dewi Lestari Sudah Gadis dan Tinggi Melebihi Ibunda, Intip Potretnya
Bunda Perlu Tahu! Ini Kebutuhan Kalori Harian Anak dan Cara Menghitungnya
Arti Nama dari 5 Pemeran Sinetron Asmara Gen Z, Fattah Syach Menjadi Favorit
5 Makanan yang Diam-diam Merusak Jantung Anak Menurut Dokter
Kisah Bunda Kehilangan Bayi Usia 4 Bulan karena Salah Tempat saat Menyusui
REKOMENDASI PRODUK
10 Lotion Bayi & Anak untuk Merawat Kulit Kering dan Sensitif, Pilih yang Terbaik
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
Botol Susu: Tips Memilih, Cara Sterilisasi untuk Jaga Kesehatan Bayi & Rekomendasinya
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Highlighter yang Bikin Makeup Lebih Stand Out
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Sunscreen untuk Ibu Menyusui yang Aman dan Bagus
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Calming Cream untuk Bantu Redakan Kembung hingga Kolik Anak
Nadhifa FitrinaTERBARU DARI HAIBUNDA
Pangeran Arab Saudi "Sleeping Prince" Meninggal Usai Koma 20 Tahun, Begini Kisahnya...
Arti Nama dari 5 Pemeran Sinetron Asmara Gen Z, Fattah Syach Menjadi Favorit
Bunda Perlu Tahu! Ini Kebutuhan Kalori Harian Anak dan Cara Menghitungnya
Oki Setiana Dewi Akui Berat Kuliah di Mesir sambil Urus 3 Anak, Paksa Belajar hingga Masuk RS
5 Makanan yang Diam-diam Merusak Jantung Anak Menurut Dokter
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Nathalie Holscher Minta Maaf ke Erika Carlina lewat DJ Bravy, Ini Isi Pesannya
-
Beautynesia
3 Kalimat yang Bikin Kamu Terlihat Berpengaruh di Mata Orang Lain
-
Female Daily
Blackmores Luncurkan Ultimate Vibrant Skin untuk Bantu Raih Kulit Sehat dan Cerah dari Dalam!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Luna Maya Minum Jus Seledri dan Buah Bit Tiap Pagi, Ini Manfaatnya Bagi Tubuh
-
Mommies Daily
Beasiswa Garuda Pengganti BIM. Siapa yang Bisa Daftar?