Seiring dengan perkembangan kehamilan, ibu hamil besar kerap menghadapi beberapa tantangan sehari-hari, termasuk dalam aktivitas sepele seperti buang air kecil.

Bagi sebagian besar ibu hamil, menemukan posisi yang nyaman dan aman untuk buang air kecil bisa menjadi tugas yang tidak mudah, terutama ketika perut semakin membesar. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa posisi buang air kecil yang baik dan aman untuk ibu hamil besar.

Banyak perubahan yang terjadi dalam tubuh yang menyebabkan Bunda jadi sering buang air kecil selama kehamilan, seperti:

• Jumlah darah Bunda dalam tubuh hampir dua kali lipat selama kehamilan. Ini berarti ada lebih banyak cairan untuk diproses oleh ginjal Bunda.
• Ginjal menjadi lebih efisien dalam membuang limbah, yang berarti kandung kemih Bunda akan lebih sering terisi, dan Bunda harus mengosongkannya lebih sering.
• Perubahan hormonal menyebabkan ligamen melunak dan mengendur, termasuk ligamen uretra, yang berarti Bunda kurang mampu menahan kencing.
• Pada masa kehamilan berikutnya, rahim Bunda yang semakin membesar akan memberi tekanan pada kandung kemih, menyisakan lebih sedikit ruang dan lebih seringnya ingin buang air kecil.
• Di akhir kehamilan, saat bayi turun ke panggul Bunda, mereka akan menekan kandung kemih Bunda, sehingga meningkatkan keinginan untuk buang air kecil lebih banyak lagi.
• Ketika Bunda tidur, tubuh akan dapat menyerap cairan di kaki, yang kemudian meningkatkan frekuensi pengeluaran urine. Ini menjadi penting terutama ketika ada pembengkakan di tungkai bawah dan kaki.

Sering buang air kecil tidak selalu berarti kandung kemih telah kosong sepenuhnya. Posisi buang air yang tidak tepat dapat menyebabkan sisa urine tertinggal di kandung kemih. Jika kandung kemih sering tidak dikosongkan sepenuhnya dan ditambah dengan praktik kurang higienis, risiko infeksi saluran kemih (ISK) dapat meningkat.

Posisi buang air kecil yang baik untuk ibu hamil

Lalu bagaimana posisi buang air kecil yang baik untuk ibu hamil? Melansir dari Verywell Family, posisi terbaik untuk ibu hamil adalah dengan duduk di toilet dan mencondongkan tubuh ke depan.

Caranya, Bunda duduk di toilet, buka kaki selebar bahu, condongkan tubuh ke depan, dan taruh siku di atas lutut. Posisi ini membuat otot dasar panggul lebih rileks dan urethral sphincter terbuka sempurna.

Urethral sphincter atau sphincter urine adalah otot berbentuk lingkaran yang bertugas untuk mengontrol aliran urine. Posisi pipis duduk seperti ini membuat uretra tidak terhimpit dan pengosongan urine dari kandung kemih pun jadi lebih baik. Dengan mengosongkan kandung kemih sepenuhnya, Bunda dapat mengurangi frekuensi pergi ke toilet.

Bolehkah ibu hamil menggunakan toilet jongkok?

Bertentangan dengan anggapan umum, menggunakan toilet jongkok saat sedang hamil tidak hanya aman tetapi juga baik untuk ibu dan anak. Tidak ada efek buruk yang diketahui dari penggunaan toilet jongkok saat hamil.

Namun, jika dokter memberi tahu Bunda sebaliknya, yang biasanya terjadi jika ada insufisiensi serviks atau ancaman persalinan prematur, maka jangan gunakan toilet jongkok selama kehamilan.

Manfaat menggunakan toilet jongkok bagi ibu hamil

Berikut adalah manfaat yang dapat diperoleh dari berjongkok, atau menggunakan toilet jongkok:

• Jongkok mengurangi kemungkinan prolaps panggul.
• Pada saat jongkok, posisi ini dapat membantu menciptakan tekanan yang diperlukan pada usus besar, memfasilitasi proses pembuangan limbah dengan lebih efisien.
• Posisi jongkok dapat menghindari adanya kontak tidak sehat antara tubuh Bunda dengan permukaan toilet.
• Dapat memperkuat paha dan area panggul Bunda serta mempersiapkannya untuk melahirkan bayi.
• Posisi ini juga dianggap ideal pada saat persalinan karena membuka jalan lahir dan membantu bayi turun secara alami.

Cara aman menggunakan toilet jongkok saat hamil

Meskipun toilet jongkok aman bagi ibu hamil, namun Bunda juga tetap perlu berhati-hati saat menggunakannya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya adalah:

• Pastikan keamanan area toilet dengan menjaga kekeringan dan kebersihannya.
• Pasang pegangan di kedua sisi kamar mandi untuk membantu keseimbangan pada saat jongkok.
• Pastikan air atau tisu toilet mudah dijangkau untuk mencegah peregangan yang tidak perlu.
• Konsultasikan dengan dokter spesialis kandungan mengenai jenis toilet yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
• Pastikan kamar mandi memiliki penerangan dan ventilasi yang memadai.
• Hindari memaksakan gerakan yang dapat menyebabkan tekanan berlebih pada usus besar dan panggul.
• Jaga punggung lurus saat jongkok untuk menjaga keseimbangan dan menghindari cedera.
• Gunakan alas kaki kamar mandi dengan pegangan kuat untuk mencegah tergelincir.
• Jangan mencoba jongkok di toilet duduk, yang bisa meningkatkan risiko jatuh. 
• Pastikan ada pendamping yang dapat dijangkau pendengaran jika Bunda memerlukan bantuan atau merasa tidak nyaman.

Ingatlah bahwa kenyamanan selama kehamilan adalah prioritas utama. Dengan mencoba beberapa posisi buang air kecil yang disarankan di atas dan berbicara dengan ahli kesehatan, ibu hamil dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih nyaman dan aman.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!