Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

5 Cara Mengatasi Tulang Ekor Sakit Setelah Melahirkan, Bunda Perlu Tahu

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 25 Jan 2024 13:15 WIB

Ilustrasi Sakit Pinggang
5 Cara Mengatasi Tulang Ekor Sakit Setelah Melahirkan, Bunda Perlu Tahu/ Foto: Getty Images/iStockphoto/PRImageFactory
Daftar Isi
Jakarta -

Tulang ekor sakit setelah melahirkan dapat terjadi selama beberapa minggu hingga bulan. Penyebabnya dapat bervariasi, namun banyak yang mengaitkannya dengan proses persalinan, Bunda.

Perlu diketahui, tulang ekor atau coccyx merupakan area di panggul atau cincin tulang di bagian bawah tulang belakang. Tulang ekor dapat terasa nyeri karena perubahan sendi dan saat melahirkan.

"Nyeri tulang ekor merupakan nyeri di dalam atau sekitar struktur tulang di bagian bawah tulang belakang," kata asisten profesor kedokteran fisik dan rehabilitasi, Margaret Moutvic, M.D, dikutip dari Mayo Clinic.

"Nyeri tulang ekor bisa disebabkan oleh cedera pada tulang ekor saat terjatuh. Bisa juga akibat duduk dalam waktu lama di permukaan yang keras atau sempit. Penyebab lainnya termasuk perubahan sendi akibat radang sendi atau saat melahirkan," sambungnya.

Tulang ekor sakit biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan. Namun, kondisi ini juga bisa tak kunjung membaik atau menjadi kronis, Bunda.

Penyebab tulang ekor sakit setelah melahirkan

Ada 2 penyebab tulang ekor sakit usai melahirkan. Berikut penjelasannya seperti dilansir laman Baby Center:

1. Ligamen yang mengendur saat hamil

Selama kehamilan, tubuh Bunda akan melepaskan hormon relaksin untuk mengendurkan ligamen panggul dan memberikan ruang bagi bayi untuk turun ke jalan lahir saat proses persalinan. Nah, ligamen yang lebih longgar ini dapat menyebabkan otot dasar panggul menjadi lebih kencang.

"Karena otot dasar panggul menempel pada tulang ekor, di situlah perempuan mungkin merasakan nyeri," ujar dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Layan Alrahmani, M.D.

2. Tulang ekor patah saat persalinan

Hormon yang dilepaskan selama akhir kehamilan membuat tulang ekor Bunda lebih fleksibel. Ligamen yang menempel pada tulang ekor juga menjadi lebih fleksibel menjelang akhir kehamilan.

Nah, ligamen yang fleksibel ini akan lebih mudah terpelintir atau meregang saat melahirkan. Di saat yang sama, tekanan kepala bayi saat melewati jalan lahir dapat menyebabkan tulang ekor menjadi memar, bahkan bisa membuatnya patah.

"Patah tulang ekor bukan kondisi yang umum terjadi, namun beberapa perempuan dapat mendengar bunyi retakan atau letupan saat tulang ekornya patah ketika melahirkan," kata Alrahmani.

"Perempuan lebih mungkin mengalami cedera tulang ekor saat melahirkan bayi yang ukurannya besar atau berada dalam posisi posterior."

Cedera atau patah tulang ekor bisa menimbulkan gejala nyeri yang bertambah parah saat Bunda berdiri atau duduk dalam jangka waktu lama, nyeri mengejan saat buang air besar, serta nyeri saat berhubungan intim.

Ilustrasi Kram Perut Ibu HamilIlustrasi Tulang Ekor Sakit usai Melahirkan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/

Cara mengatasi tulang ekor sakit setelah melahirkan

Tulang ekor yang sakit usai melahirkan bisa membuat Bunda tak nyaman melakukan aktivitas pengasuhan anak. Tak hanya itu. Keluhan ini juga dapat menyebabkan kesulitan tidur.

Nyeri di tulang ekor memang bisa hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Namun, Bunda dapat melakukan beberapa cara untuk mengatasi ketidaknyamanan, mengurangi nyeri, atau mempercepat penyembuhan.

Melansir dari beberapa sumber, berikut 5 cara mengatasi tulang ekor sakit setelah melahirkan:

1. Istirahat dan kurangi aktivitas berat

Istirahat atau tidak melakukan aktivitas berat adalah hal terpenting yang harus dilakukan untuk mengurangi nyeri. Meski Bunda diharuskan untuk merawat bayi, sebaiknya hindari melakukan aktivitas tertentu, seperti berjalan dalam waktu lama atau menggendong bayi terlalu lama.

Cobalah untuk mengistirahatkan tubuh, terutama area yang sakit untuk mengurangi tekanan. Minta lah bantuan Ayah atau anggota keluarga lain untuk berbagi tugas menjaga Si Kecil saat Bunda beristirahat.

2. Kompres dingin dan mandi air hangat

Bunda dapat mengompres area yang sakit dengan kompres es selama 20 hingga 30 menit. Tujuannya untuk mengurangi nyeri serta pembengkakan di area tersebut.

Setelah kompres, beri jeda untuk mandi air hangat. Mandi air hangat juga dapat meredakan nyeri dengan cara mengendurkan otot dasar panggul.

3. Konsumsi obat anti-inflamasi

Penggunaan obat anti-inflamasi atau anti-peradangan juga dapat meredakan nyeri di tulang ekor usai melahirkan. Obat anti-inflamasi seperti ibuprofen dapat digunakan untuk mengurangi pembengkakan dan nyeri.

Sebelum mengonsumsi obat, Bunda sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter ya. Pastikan obat yang dikonsumsi aman atau tidak memengaruhi produksi ASI.

4. Konsumsi serat dan mencukupi kebutuhan cairan

Tulang ekor dapat menjadi lebih sakit bila Bunda mengalami sembelit. Untuk mencegahnya, coba konsumsi makanan mengandung serat serta mencukupi kebutuhan cairan.

"Sembelit bisa sangat menyakitkan bila tulang ekor mengalami memar. Minum lebih banyak cairan, makan banyak serat, dan menggunakan obat pelunak feses, jika diperlukan, bisa membuat buang air besar lebih nyaman," ungkap Alrahmani.

5. Latihan peregangan

Latihan peregangan atau stretching terkadang bisa membantu mengurangi nyeri di tulang ekor. Ada beberapa gerakan peregangan yang dapat dilakukan setiap hari, Bunda.

Nah, untuk melakukan latihan peregangan ini sebaiknya dibantu dengan ahli terapi fisik yang profesional ya. Mereka dapat menunjukkan cara melakukan peregangan yang benar, sehingga cedera tidak bertambah parah.

Berapa lama tulang ekor sakit bisa sembuh?

Tulang ekor yang sakit karena memar biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu sekitar empat minggu. Namun, pada kondisi tulang yang patah, masa penyembuhan bisa lebih lama, yakni memakan waktu hingga delapan minggu. Meski sudah pulih, Bunda mungkin masih merasakan nyeri akibat ketegangan otot atau peradangan pada ligamen di sekitar tulang ekor.

Jika Bunda merasakan sakit yang hebat setelah beberapa minggu, maka perlu berkonsultasi ke dokter. Beberapa orang memerlukan bantuan ekstra dari suntikan kortikosteroid atau blok saraf untuk mengatasi keluhan.

Selain itu, tindakan pembedahan juga dapat dilakukan untuk mengangkat sebagian atau seluruh tulang ekor. Tindakan ini hanya bisa dilakukan bila pengobatan lain tidak berhasil mengatasi keluhan selama beberapa bulan. Perlu diketahui juga, pembedahan tidak selalu berhasil dan memiliki risiko komplikasi.

Demikian cara mengatasi tulang ekor sakit setelah melahirkan. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda