Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kisah Bunda Sempat Terobsesi Punya Anak Laki-laki, Berusaha Menerima saat Hamil Perempuan

Nurul Jasmine Fathia   |   HaiBunda

Selasa, 30 Jan 2024 17:37 WIB

A pregnant female of Asian decent, lays out on an exam table as a technician conducts her ultrasound.  She is dressed casually and has her belly exposed as she looks to the screen to see her baby.
Kisah Bunda Sempat Terobsesi Punya Anak Lak-laki, Berusaha Menerima saat Hamil Perempuan/Foto: Getty Images/FatCamera

Banyak orang tua yang berpendapat bahwa jenis kelamin calon anak mereka bukanlah hal yang penting. Namun, tak sedikit juga yang justru menganggap jenis kelamin bayi adalah hal yang sangat penting dan membuat mereka terobsesi memiliki bayi dengan jenis kelamin tertentu.

Seperti seorang Bunda pemilik akun TikTok @viapradiani yang bagikan kisahnya saat terobsesi punya anak laki-laki. Namun, akhirnya ia berusaha menerima kenyataan saat dirinya ternyata hamil bayi perempuan.

Sempat kecewa saat melihat hasil USG

Kisah ini ia bagikan melalui sebuah video singkat berdurasi 33 detik, HaiBunda telah memiliki izin untuk membagikan informasi ini. Dalam video tersebut Bunda Via membagikan video saat USG dan saat bayinya bergerak-gerak di dalam perut.

Pada video tersebut ia juga menuliskan curahan hatinya yang sempat kecewa saat pertama kali tau bahwa jenis kelamin bayi yang dikandungnya adalah perempuan. Ia bahkan sampai melakukan USG berkali-kali, baik itu USG biasa dan USG fetomaternal.

Hal ini terjadi karena dirinya memang terobsesi miliki anak laki-laki dan merasa kecewa karena hasil USG di trimester 1 sempat menyatakan bahwa jenis kelamin bayinya laki-laki.

“Hai kids, maaf yah kalo mama sempet kecewa pas pertama kali tau hasil USG prediksi ‘perempuan’ karena waktu USG feto trimester 1 dokter bilang laki-laki. Maaf ya kalo mama terobsesi punya anak laki-laki,” tulis Bunda Via dalam unggahannya.

Bunda Via bahkan sudah menyiapkan nama untuk anak laki-laki dan berbagai rencana lain untuk sang anak. Salah satu rencana yang sudah ia persiapkan adalah untuk melakukan sunat sejak sang anak masih new born.

Berusaha menerima kenyataan

Meski memiliki obsesi yang besar untuk miliki anak laki-laki, pada akhirnya Bunda Via mencoba menerima kenyataan. Ia mencoba menyakini bahwa rencana Allah adalah sebaik-baiknya rencana.

“Tapi rencana Allah itu lah yang terbaik, ternyata semua orang di sekeliling mama malah bahagia karena kamu perempuan,” tutup Bunda Via.

Jika Bunda memiliki keinginan yang sama seperti Bunda Via yaitu miliki anak laki-laki, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan lho. Namun, perlu diingat bahwa cara ini belum tentu berhasil 100 persen.

Lantas, bagaimana ya cara untuk bisa mengatasi rasa kecewa bila jenis kelamin Si Kecil tak sesuai harapan Bunda? Simak lebih lengkap pada halaman selanjutnya ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


CARA MENGATASI KEKECEWAAN SAAT MENGETAHUI JENIS KELAMIN BAYI

Boy or Girl text surrounded with pastel colored feathers, Gender reveal gathering party concept. Baby announcement. Flat lay,text space. background texture greeting card

Kisah Bunda Sempat Terobsesi Punya Anak Lak-laki, Berusaha Menerima saat Hamil Perempuan/Foto: Getty Images/iStockphoto/cerro_photography

Jika Bunda merasa kecewa dengan prediksi jenis kelamin Si Kecil, penting untuk memahami rasa kecewa tersebut. Ini bukan berarti tidak bisa mencintai Si Kecil. Kekecewaan gender pada dasarnya adalah terjadi karena apa yang diharapkan dan apa yang didapatkan.

Perasaan ini dapat berkisar dari kekecewaan hingga kesedihan bahkan kesedihan. Beberapa penelitian mengungkap bahwa orang tua yang menggambarkan perasaan itu sebagai jenis berkabung atas kehilangan anak yang tidak akan pernah mereka miliki.

Stephan Quentzel, Psikiater yang juga spesialis masalah kehamilan dan persalinan di Mount Sinai Beth Israel Medical Center, di New York City mengatakan bahwa langkah pertama untuk maju adalah mengenali kekecewaan Bunda dan jujur pada diri sendiri.

Banner Waktu Tidur Ideal
  1. Mengakui kesedihan itu nyata dan tidak apa-apa untuk kecewa.
  2. Temukan seseorang untuk diajak bicara. Curahkan apa yang Bunda rasakan sebenarnya kepada suami, keluarga, atau teman yang terpercaya.
  3. Memahami bahwa perasaan Bunda bukan tentang bayi yang Bunda kandung, tetapi tentang kehilangan sesuatu yang dibayangkan.
  4. Menetapkan batas waktu untuk merasa sedih terhadap persoalan jenis kelamin Si Kecil, dan berkomitmen pada diri sendiri untuk fokus pada Si Kecil yang ada di kandungan.
  5. Mempertimbangkan bagaimana Bunda membangun gambaran tentang seperti apa hidup ini jika mengasuh anak dengan jenis kelamin tertentu. Apa yang memengaruhi pemikiran ini? Seberapa realistiskah pemikiran-pemikiran ini?

Banyak orang tua berasumsi seperti apa bayi mereka nantinya, atau seperti apa hubungan mereka dengan bayi mereka, berdasarkan pengalaman masa lalu. Pahami bahwa tidak ada jaminan bayi ini akan menjadi seperti yang Bunda harapkan, meskipun jenis kelaminnya sesuai keinginan awal.

Kehamilan adalah waktu persiapan untuk perubahan besar yang dibawa bayi baru ke dalam hidup kita. Pikirkan tentang cara terbaik untuk persiapan menyambut Si Kecil.

Saksikan juga video tentang fakta tentang perayaan gender reveal:

[Gambas:Video Haibunda]




(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda