
kehamilan
Miom Bisa Picu Kanker Sarkoma dan Pengaruhi Kesuburan Wanita, Ini Kata Dokter
HaiBunda
Selasa, 20 Feb 2024 18:40 WIB

Miom merupakan kondisi medis yang terjadi di organ reproduksi perempuan dan bisa menyebabkan masalah kesuburan. Miom ternyata juga bisa memicu kanker sarkoma, Bunda.
Dalam ulasan di International Journal of Fertility and Sterility tahun 2016 dijelaskan, miom merupakan tumor jinak di organ genital yang paling umum terjadi pada perempuan usia subur. Kondisi ini dapat menyebabkan morbiditas yang signifikan dan mengganggu kualitas hidup perempuan.
Sementara menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Sub Endokrinologi & Menopouse, Prof. Dr. dr. Andon Hestiantoro, Sp.OG-KFer, miom dikenal juga dengan nama lain mioma uteri dan uterine fibroid. Miom merupakan benjolan padat yang berasal dari otot polos rahim atau uterus.
"Benjolan ini berubah sifat menjadi benjolan yang tadinya kecil, lalu menjadi semakin besar. Bentuk benjolan miom adalah padat dan dapat terjadi pada lebih dari satu di rahim atau uterus," kata Andon kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.
Sampai saat ini, belum diketahui pasti penyebab miom, Bunda. Tetapi, penyebab miom banyak dikaitkan dengan hormon reproduksi perempuan, seperti estrogen dan progesteron.
Sementara itu, faktor risiko lain yang dapat memengaruhi munculnya miom adalah perubahan genetik dan vitamin D yang memengaruhi sel punca dan berhubungan dengan hormon reproduksi. Selain itu, usia perempuan juga dikaitkan dengan terjadinya miom.
"Pada miom, stem cell atau sel punca berubah menjadi sel punca miom. Begitu berubah, sel akan sangat sensitif terhadap rangsangan dari hormon reproduksi, sehingga bisa tumbuh menjadi satu dan lebih benjolan, kemudian semakin menjadi besar," ujar Andon.
"Memasuki usia produktif, setelah pubertas atau sebelum menopause, miom dapat tumbuh di rahim. Miom hampir tidak dijumpai pada anak-anak. Pada lanjut usia, miom biasanya ditemukan sudah mengecil," sambungnya.
Miom dan kesuburan
Miom bisa memengaruhi kesuburan, Bunda. Andon mengatakan bahwa miom yang menjadi besar di rahim bisa mengganggu proses implantasi.
"Miom yang tumbuh besar di rahim dapat menyebabkan saluran tuba tersumbat dan mengganggu implantasi atau proses embrio menempel di rahim," ungkap Andon.
Penjelasan yang sama juga diulas dalam jurnal Obstetrics and Gynecology Clinics of North America tahun 2012. Dikatakan bahwa miom atau uterine fibroid dapat menyebabkan infertilitas karena menyumbat saluran tuba dan mengganggu transportasi gamet atau sel reproduksi.
Lebih lanjut pada sebuah penelitian acak dan prospektif tahun 1999 yang mengevaluasi konsepsi spontan pada perempuan infertil (tidak subur) menemukan perbedaan signifikan terkait angka kehamilan. Sekitar 11 persen kehamilan terjadi pada perempuan dengan miom, dan 25 persen yang tanpa miom. Penelitian menjelaskan bahwa menghilangkan miom dapat meningkatkan peluang hamil dari 25 persen menjadi 42 persen.
![]() |
Miom bisa picu kanker sarkoma
Miom dapat dihilangkan dengan operasi. Namun, miom bisa kembali kambuh, Bunda.
Meski sangat jarang, miom juga dapat berubah menjadi kanker. Menurut Andon, salah satu kanker yang dikaitkan dengan miom adalah sarkoma.
"Miom sangat jarang menjadi kanker. Tapi, kondisi yang ditakutkan dari miom adalah terjadi sarkoma, yakni jenis kanker yang muncul dari sel-sel di jaringan ikat," ungkap Andon.
Menurut definisi Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI), sarkoma merupakan jenis kanker yang diklasifikasikan berdasarkan lokasi awal pertumbuhan sel kanker. Kanker sarkoma berasal dari jaringan ikat, seperti tulang, otot, dan pembuluh darah.
Apa gejala miom?
Seorang perempuan yang didiagnosis miom dapat merasakan gejala yang khas. Berikut gejalanya:
- Perut tampak membesar dan keras
- Miom dapat mendorong kandung kemih, sehingga dapat menyebabkan Bunda sering Buang Air Kecil (BAK)
- Miom yang terjadi di rahim bagian belakang bisa menyebabkan sering Buang Air Besar (BAK)
- Rasa sakit saat BAK dan BAB
- Nyeri haid yang hebat
- Peningkatan volume darah haid hingga bisa menyebabkan kurang darah atau anemia
Penanganan miom
Sampai saat ini belum ada obat yang dapat digunakan untuk menyembuhkan miom, Bunda. Sebenarnya, pernah ditemukan obat untuk miom, tetapi obat ini dapat mengganggu fungsi hati, sehingga ditarik oleh produsen.
Sejauh ini, pengobatan miom hanya dapat dilakukan dengan pendekatan terapi, yakni operasi. Selain itu, terapi hormon juga bisa dilakukan untuk meredakan gejala.
"Terapi hormon pada pengidap miom dapat dilakukan untuk mengurangi gejala. Misalnya, volume darah haid banyak dapat diminimalisir untuk mengatasi anemia," ujar Andon.
Demikian penjelasan mengenai miom dan kaitannya dengan kanker sarkoma serta kesuburan perempuan. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Mioma Uteri: Kenali Penyebab, Gejala, Ciri Miom Ganas, Cara Mencegah dan Mengobatinya

Kehamilan
Apakah Miom Bisa Tumbuh Lagi setelah Operasi? Ketahui Risiko Muncul Kembali

Kehamilan
5 Penyebab Miom Membesar dan Ukuran yang Berbahaya untuk Kesehatan Perempuan

Kehamilan
Tips Program Hamil bagi Bunda yang Mengidap Miom

Kehamilan
Ciri-Ciri Miom Tumor Jinak pada Wanita, Gejalanya Mirip Adenomiosis tapi Bedanya...


7 Foto
Kehamilan
7 Potret Bunda Seleb Pejuang Dua Garis Biru yang Berhasil Hamil & Melahirkan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda