Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

5 Penyebab Miom Membesar dan Ukuran yang Berbahaya untuk Kesehatan Perempuan

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 05 Jun 2024 20:45 WIB

Ilustrasi Vagina
Ilustrasi Miom Membesar/ Foto: Getty Images/iStockphoto
Daftar Isi
Jakarta -

Miom atau fibroid uterine merupakan jenis tumor non-kanker yang dapat tumbuh di dalam rahim. Benjolan miom berasal dari pertumbuhan otot dan jaringan yang terbentuk di dalam atau di dinding rahim.

Dikutip dari Cleveland Clinic, miom dapat menyebabkan berbagai gejala seperti nyeri, hingga perdarahan vagina yang berat dan tidak teratur. Terkadang, seorang perempuan tidak memiliki gejala dan tidak menyadari dirinya mengidap miom.

Dalam kebanyakan kasus, dokter menemukan miom saat pemeriksaan panggul. Sering kali perdarahan hebat dan gejala terkait dapat membantu dokter untuk mendiagnosis kondisi ini.

Ada beberapa tes yang dapat dilakukan untuk memastikan adanya miom, termasuk menentukan ukuran dan lokasinya. Beberapa tes ini termasuk ultrasonografi (USG), magnetic resonance imaging (MRI), histeroskopi, histerosalpingografi (HSG), laparoskopi, atau sonohisterografi.

Penyebab miom membesar

Miom dapat membesar hingga menjadi berbahaya. Berikut 5 penyebab miom membesar yang perlu Bunda waspadai ya:

1. Konsumsi makanan tinggi gula

Makanan manis yang tinggi gula dan karbohidrat sederhana dapat memicu atau memperburuk miom, Bunda. Makanan manis dapat meningkatkan kadar gula darah.

"Hal tersebut dapat menyebabkan tubuh memproduksi terlalu banyak insulin. Kelebihan insulin dapat menyebabkan penambahan berat badan dan memengaruhi pertumbuhan fibroid," kata ahli diet dan fisiologi olahraga, Natalie Olsen, R.D., dilansir Healthline.

Beberapa jenis makanan tinggi gula dan karbohidrat ini seperti sirup jagung, minuman manis, tepung, biskuit, keripik kentang, nasi putih, roti, dan pasta.

2. Konsumsi makanan mengandung hormon estrogen

Beberapa makanan mengandung bahan alami yang meniru estrogen dalam tubuh, yang disebut fitoestrogen. Makanan-makanan tersebut dapat memicu tubuh untuk memproduksi lebih banyak hormon estrogen, Bunda.

"Makanan tersebut mungkin memiliki efek perlindungan bila dikonsumsi dalam jumlah kecil hingga sedang, namun memiliki efek negatif bila dikonsumsi dalam jumlah tinggi," ujar Olsen.

Beberapa jenis makanan mengandung hormon estrogen yang perlu dibatasi di antaranya adalah daging merah, kacang kedelai, susu kedelai, tahu, dan biji rami.

3. Konsumsi makanan olahan dan tinggi lemak

Ukuran miom juga bisa membesar karena pola makan tidak sehat. Misalnya, mengonsumsi makanan olahan, daging merah, dan produk susu tinggi lemak dapat menyebabkan miom menjadi parah.

Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan tersebut dapat memperburuk miom. Ini juga berlaku untuk alkohol dan kafein. Demikian seperti dilansir laman Mayo Clinic.

4. Kekurangan nutrisi tertentu

Kekurangan zat gizi mikronutrien juga bisa memperburuk miom, Bunda. Kekurangan zat gizi mirko, seperti vitamin D, telah dikaitkan dengan pertumbuhan miom. Meski demikian, kondisi tersebut tidak akan mengancam nyawa, melainkan dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius bila tidak ditangani.

5. Stres

Stres juga berhubungan dengan miom, Bunda. Stres yang berlebihan ditambah lonjakan kadar hormon dapat mendorong pertumbuhan miom.

Saat stres, tubuh Bunda akan melepaskan hormon kortisol. Hormon ini dapat meningkatkan produksi estrogen, yang dapat merangsang pertumbuhan miom. Stres juga dapat memperburuk gejala miom yang sudah ada, seperti perdarahan haid yang banyak, nyeri panggul, dan perut kembung.

Ukuran miom yang berbahaya

Miom dapat tumbuh dalam bentuk benjolan tunggal atau berkelompok, Bunda. Kelompok miom ini dapat berukuran 1 milimeter hingga diameter lebih dari 20 sentimeter (cm) atau bahkan lebih besar.

Pertumbuhan kecil miom biasanya berukuran 1 hingga 5 cm atau seukuran biji buah. Sementara dianggap sedang bila ukurannya kurang dari 10 cm, dan berukuran besar di atas kisaran 10 cm.

Perawatan miom biasanya tergantung dari ukuran, jumlah, lokasi, serta gejala yang muncul. Jika tidak mengalami gejala apa pun, Bunda mungkin tidak memerlukan pengobatan.

Miom yang berukuran kecil sering kali dibiarkan begitu saja. Beberapa orang tidak pernah mengalami gejala apa pun atau memiliki masalah apa pun yang berhubungan dengan miom yang kecil. Dalam kasus ini, dokter biasanya akan merekomendasikan pemantauan miom dengan pemeriksaan panggul atau USG.

Demikian penjelasan mengenai penyebab miom membesar dan ukuran miom yang berbahaya. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda