
kehamilan
Menstruasi Terbukti Mengubah Struktur Otak Perempuan, Bikin Sulit Fokus dan Mudah Stres
HaiBunda
Minggu, 10 Mar 2024 13:30 WIB

Daftar Isi
Pada umumnya, perempuan mengalami menstruasi setiap bulannya. Menstruasi merupakan suatu proses meluruhnya lapisan bagian dalam pada dinding rahim wanita yang mengandung banyak pembuluh darah.
Biasanya, perempuan akan mengalami proses menstruasi selama 5-7 hari pada setiap bulan. Siklus menstruasi ini akan selalu terjadi dan berhenti saat perempuan mencapai usia 50 tahun.
Tak sedikit, perempuan yang cenderung lebih sensitif menjelang menstruasi. Hal ini disebabkan oleh pengaruh hormon yang dikeluarkan saat menstruasi akan dimulai memang memberikan dampak kepada suasana hati dan aksi para perempuan.
Namun, penelitian terkini mengatakan bahwa menstruasi juga terbukti mengubah struktur otak perempuan. Alhasil, perempuan yang sedang mengalami menstruasi menjadi sulit fokus dan mudah stres lho Bunda. Simak penjelasannya berikut ini yuk.
Baca Juga : Menstruasi |
Menstruasi mengubah otak perempuan
Saat perempuan mengalami menstruasi, kadar hormon biasanya cenderung rendah. Akan tetapi, mereka akan naik secara drastis dalam beberapa minggu.
Pertama-tama, kadar estrogen akan meningkat, menandakan lapisan rahim tumbuh. Lalu, kadar estrogen akan turun untuk melepaskan sel telur dari ovarium, menandakan titik tengah siklus menstruasi.
Setelahnya, kadar progesteron dan hormon estrogen akan naik kembali selama tujuh hari untuk mempersiapkan lapisan rahim untuk kemungkinan adanya pembuahan sel telur.
Apabila perempuan tidak mengalami kehamilan, maka kadar estrogen dan progesteron akan turun kembali sehingga memicu pendarahan menstruasi.
Menstruasi membuat berubahnya suasana hati
Sudah tak lazim lagi bahwa masa sebelum menstruasi dapat membuat perempuan untuk mengalami perubahan suasana hati. Bak wahana roller coaster, suasana hati perempuan saat akan mengalami menstruasi selalu naik turun atau tidak stabil.
Yang sebelumnya merasa baik-baik saja, masa sebelum menstruasi ini dapat menyebabkan perempuan untuk menjadi kesal secara tiba-tiba.
“Anda akan tahu naik turunnya emosi yang terjadi pada diri Anda itu disebabkan oleh PMS jika hal tersebut dimulai secara konsisten selama seminggu atau dua minggu sebelum menstruasi dan berhenti setelah satu atau dua hari setelah menstruasi dimulai,” jelas dr. Carol Livoti, ginekolog asal kota New York.
Melansir dari Everyday Health, gejala emosi yang paling sering dialami oleh perempuan sebelum memasuki masa menstruasi adalah:
- Merasa cemas dan gugup.
- Mudah menangis.
- Mengalami depresi.
- Cepat marah.
- Perasaan sedih dan marah yang bergantian.
- Rasa sensitif yang berlebihan.
![]() |
Hormon saat menstruasi dapat membentuk otak kembali
Tahukah Bunda? Ternyata siklus menstruasi yang terjadi setiap bulan pada perempuan tidak hanya mempengaruhi organ reproduksi, tetapi juga membentuk otak kembali.
Dikutip dari The Washington Post, dua penelitian yang rilis pada bulan Oktober tahun lalu melakukan pemindaian otak perempuan secara terperinci dari berbagai titik sepanjang siklus menstruasi. Hasilnya menunjukkan bahwa volume atau ketebalan pada daerah tertentu berubah selaras dengan kadar hormon.
Area otak yang disorot oleh kedua penelitian ini adalah sistem limbik, yaitu sekelompok struktur otak yang mengatur emosi, memori, dan tingkah laku.
“Perubahan pada otak ini mungkin saja atau mungkin tidak mengubah perasaan, cara seseorang bertindak, dan berpikir. Sehingga langkah penting selanjutnya bagi sains adalah menyatukan potongan-potongan teka-teki tersebut,” ujar Adriene Beltz, profesor psikologi di University of Michigan, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
Apabila Bunda sering merasakan kabut otak, kelelahan mental, dan perubahan suasana hati pada masa menstruasi, hal ini mungkin merupakan dampak fisiologisnya.
Terdapat kemungkinan juga bahwa perubahan pada otak ini dapat menjadi alasan mengapa beberapa kondisi kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi semakin lebih buruk pada masa menstruasi, dikutip dari Motherly.
Penelitian lain juga dilakukan oleh Viktoriya Babenko, kandidat doktor di University of California. Dalam penelitiannya, Babenko menggunakan metode canggih MRI (magnetic resonance imaging) untuk memetakan perubahan struktural pada otak selama tiga siklus menstruasi: ovulasi, menstruasi, dan pertengahan fase luteal.
Fase pertengahan luteal ini muncul di antara ovulasi dan menstruasi, dan ditandakan dengan progesteron yang memuncak.
Hasil penelitian menemukan bahwa perempuan akan lebih konsentrasi ketika kadar estrogen dan hormon pelutein berada pada tingkat yang lebih tinggi di dalam tubuh, otak akan tampak bekerja lebih cepat, alhasil informasi tersampaikan lebih efisien di sepanjang serabut saraf di jaringan bagian dalam otak.
Meski hasil penelitian Babenko sudah keluar, tetapi penelitian tersebut belum ditinjau kembali.
Demikian informasi mengenai menstruasi yang dapat mengubah struktur otak perempuan. Semoga informasinya bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Berhubungan Intim saat Menstruasi Bisa Sebabkan Kehamilan? Simak Faktanya Bun

Kehamilan
Ini Lho Pentingnya Memahami Siklus Menstruasi Saat Bunda Mulai Promil

Kehamilan
4 Penyebab Telat Haid Selain Karena Kehamillan, Salah Satunya Faktor Kelelahan

Kehamilan
3 Ciri-Ciri Masa Subur Wanita, Payudara Terasa Nyeri

Kehamilan
Bedanya Nyeri Payudara karena PMS dan Positif Hamil


5 Foto
Kehamilan
5 Gambar Test Pack Positif Hamil, Tak Selalu Muncul Dua Garis Lho
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda