Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Perawatan Setelah Kuret untuk Tangani Hamil Anggur, Bunda Perlu Tahu

Melly Febrida   |   HaiBunda

Kamis, 29 Feb 2024 21:45 WIB

A pregnant female of Asian decent, lays out on an exam table as a technician conducts her ultrasound.  She is dressed casually and has her belly exposed as she looks to the screen to see her baby.
Perawatan Setelah Kuret untuk Tangani Hamil Anggur, Bunda Perlu Tahu/Foto: Getty Images/FatCamera
Daftar Isi
Jakarta -

Janin pada hamil anggur sering kali tidak berkembang. Sebagian besar hamil anggur berakhir dengan keguguran spontan. Dan pada beberapa kasus hamil anggur harus dikuret. Bunda perlu tahu perawatan setelah kuret untuk menangani hamil anggur.

Dalam dunia medis hamil anggur ini dikenal dengan molar hydatidosa. Dilansir laman Mayoclinic, sebagian besar Bunda yang mengalami hamil anggur mengalami janin tidak berkembang, jadi hanya terdapat plasenta yang berkembang menyerupai anggur. 

Pada kehamilan anggur ini terjadi pertumbuhan yang tidak biasa dan cepat pada sebagian atau seluruh plasenta. Plasenta menjadi lebih besar dari biasanya dan mengandung sejumlah kista (kantung berisi cairan). 

Laman TheWomens Org Au menuliskan, kehamilan anggur sangat jarang terjadi, yakni sekitar 1 dari 1.200 kehamilan. Hamil anggur ini biasanya ditemukan pada awal kehamilan saat melakukan USG awal kehamilan.

Namun, sejumlah hamil anggur dapat didiagnosis setelah keguguran ketika jaringan dikeluarkan dari rahim diperiksa. Kehamilan anggur biasanya tidak bersifat kanker, namun dalam beberapa kasus jaringan menjadi ganas.

Penyebab hamil anggur

Angka kehamilan anggur di Indonesia masih cukup rendah. Umumnya hamil anggur disebabkan proses pembuahan yang tidak berlangsung secara sempurna di dalam rahim. Kondisi ini bisa terjadi karena terdapat dua sperma yang membuahi sel telur atau sebuah sperma yang membuahi sel telur kosong.

Jenis hamil anggur

Hamil anggur ini terbagi menjadi dua jenis. Semuanya disebabkan proses pembuahan yang tidak normal, yakni:

1. Hamil anggur lengkap

Hamil anggur lengkap ini disebabkan sperma yang membuahi sel telur kosong. Akibatnya, janin tidak berkembang karena sel telur yang dibuahi kosong. Selain itu, jaringan plasenta membengkak dan berbentuk sebuah kista yang berisi cairan.  Meski begitu, tes kehamilan Bunda akan positif dan mungkin merasa hamil. 

2. Hamil anggur parsial

Hamil anggur parsial disebabkan karena ada dua sperma yang membuahi satu sel telur. Atau 1 sperma membuahi sel telur dengan jumlah materi genetik di dalamnya dua kali lipat. Jenis hamil anggur ini terdapat plasenta normal yang bercampur dengan plasenta tidak normal.

Pada kehamilan mola parsial, janin berkembang tetapi tidak normal dan tidak dapat bertahan hidup. Paling-paling, janin bisa bertahan hidup sekitar tiga bulan. Bunda juga akan mendapatkan hasil tes kehamilan positif dan mungkin merasa hamil.  

Tanda kehamilan anggur

Apa Bunda mengalami tanda-tanda kehamilan pada hamil anggur? Bunda akan mengalami tanda-tanda kehamilan yang bisa, seperti mual di pagi hari atau payudara nyeri. Ini karena plasenta terus memproduksi hormon kehamilan hCG. 

Faktanya, plasenta sering kali menghasilkan hormon ini dalam jumlah yang lebih tinggi daripada biasanya.

Umumnya, kehamilan anggur ditemukan pada tiga bulan pertama kehamilan, sering kali karena berakhir dengan keguguran.

Perawatan setelah kuret

Beberapa kehamilan anggur akan mengalami keguguran tanpa intervensi, namun jika dokter mendeteksi kehamilan mola melalui USG, dokter biasanya merekomendasikan Dilatation and Curettage (D&C) alias kuret. 

Dalam prosedur kuret, dokter akan menghilangkan jaringan dari rahim. Jaringan yang tidak normal di dalam rahim disedot dengan sebuah alat khusus untuk mengurangi risiko komplikasi lebih lanjut.  Bunda berbaring di atas meja telentang dengan kaki bertumpu pada penyangga yang disebut sanggurdi. Bunda menerima obat untuk membuat mati rasa atau membuat tertidur.

Setelah membuka serviks, dokter mengangkat jaringan rahim dengan alat penghisap. D&C untuk kehamilan anggur biasanya dilakukan di rumah sakit atau pusat bedah.

Setelah prosedur kuret, Bunda akan beristirahat selama beberapa waktu di area pemulihan atau perawatan pasca anestesi. Tujuannya untuk memantau perdarahan vagina yang berlebihan atau komplikasi lainnya dan memberikan waktu untuk pulih dari anestesi.

Berapa lama seseorang berada di area pemulihan biasanya bergantung pada jenis anestesi yang digunakan dan dapat berkisar dari 30 menit hingga beberapa jam. Apabila Bunda diberi anestesi umum mungkin mengalami mual dan muntah, yang dapat diobati dengan obat-obatan.

Efek samping umum dari D&C dapat berlangsung beberapa hari dan meliputi:

  • Kram ringan
  • Bercak atau pendarahan ringan

Sementara ketika pemulihan di rumah jika mengalami ketidaknyamanan akibat kram, tim perawatan mungkin menyarankan penggunaan ibuprofen (Advil, Motrin IB, lainnya) atau obat lain. Bunda juga dapat melanjutkan aktivitas dalam satu atau dua hari.

Untuk mencegah infeksi, jangan memasukkan apapun ke dalam vagina sampai tim perawatan menyatakan tidak apa-apa. Tanyakan kapan Bunda boleh menggunakan tampon dan melanjutkan aktivitas seksual.

Rahim harus membangun lapisan baru setelah D&C, sehingga menstruasi berikutnya mungkin terjadi lebih awal atau terlambat.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda