Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Hamil Anggur: Kenali Penyebab, Faktor Risiko, dan Tandanya yuk Bunda

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 13 Sep 2022 19:53 WIB

Ibu Hamil
Hamil Anggur: Kenali Penyebab, Faktor Risiko, dan Tandanya yuk Bunda/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio
Jakarta -

Bunda pernah mendengar istilah hamil anggur? Dalam istilah medis, hamil anggur dikenal dengan nama kehamilan molar atau hydatidiform mole.

Hamil anggur jarang disadari di awal kehamilan karena tampak seperti kehamilan normal. Padahal, kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi yang serius bila tidak segera ditangani.

Pengertian hamil anggur

Hamil anggur atau hydatidiform mole adalah komplikasi kehamilan yang jarang terjadi. Pada hamil anggur terjadi pertumbuhan trofoblas yang abnormal. Trofoblas adalah sel-sel yang biasanya berkembang menjadi plasenta dalam kehamilan.

Banner Jus Diet Dewi Hughes

Dalam Buku Pintar Ibu Hamil karya Tim Naviri dijelaskan, kehamilan anggur adalah sebutan untuk kondisi kehamilan dengan plasenta yang tidak normal. Masalah ini muncul pada saat sel telur dan sperma bergabung, Bunda.

"Masalah ini disebabkan oleh ketidaksempurnaan genetik pada saat pembuahan, sehingga ada pertumbuhan jaringan abnormal di dalam rahim," demikian tulis Tim Naviri.

Bunda perlu tahu, hamil anggur jarang menghasilkan embrio yang berkembang. Alih-alih embrio, yang tumbuh justru sel-sel pendukung janin. Nah, sel-sel ini memiliki bentuk seperti kumpulan anggur, sehingga dinamakan hamil anggur.

Hamil anggur tanpa janin

Hamil anggur dapat terjadi tanpa ada janin sama sekali dalam rahim ibu hamil atau bumil. Kondisi ini terjadi ketika sperma membuahi sel telur yang kosong, sehingga tidak menghasilkan embrio bakal calon janin. Satu-satunya yang tersisa adalah plasenta di dalam rahim.

Nah, plasenta ini tumbuh di dalam rahim dan memproduksi hormon kehamilan. Saat tes menggunakan test pack, Bunda dengan hamil anggur bisa mendapatkan hasil positif meski tidak ada janin.

Jenis hamil anggur

Pregnant woman and doctor in hospitalIlustrasi USG hamil anggur/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Ada dua kondisi atau jenis hamil anggur dilihat dari terbentuknya jaringan. Melansir dari laman Mayo Clinic, ada dua jenis hamil anggur, yakni:

1. Hamil anggur lengkap

Pada kondisi ini, jaringan plasenta menjadi abnormal dan membengkak. Selain itu juga tampak membentuk kista berisi cairan. Pada hamil anggur lengkap ini tidak ada pembentukan jaringan janin.

2. Hamil anggur parsial

Pada hamil anggur parsial ini kemungkinan masih ada jaringan plasenta yang normal terbentuk bersama jaringan plasenta yang tidak normal. Kemungkinan juga ada pembentukan janin, tetapi janin tidak dapat bertahan hidup, dan biasanya bumil mengalami keguguran di awal kehamilan.

Penyebab hamil anggur

Hamil anggur dapat disebabkan oleh sel telur yang dibuahi secara tidak normal. Pada umumnya, sel manusia terdiri dari 23 pasang kromosom atau 46. Satu kromosom di setiap pasangan berasal dari ayah dan yang lain ibu.

Pada hamil anggur parsial, kromosom ibu tetap ada, tetapi ayah menyediakan dua set kromosom. Akibatnya, embrio memiliki jumlah 69 kromosom. Hal ini paling sering terjadi ketika dua sperma membuahi satu sel telur, dan menghasilkan salinan tambahan materi genetik dari ayah.

Ketika hal tersebut terjadi, sel telur yang dibuahi tidak dapat bertahan hidup. Biasanya ini akan mati beberapa minggu setelah kehamilan.

Tanda hamil anggur

Tanda-tanda hamil anggur biasanya mudah dikenali di awal kehamilan. Melansir dari berbagai sumber, berikut 5 tanda hamil anggur:

1. Perdarahan

Perdarahan di awal kehamilan bisa menjadi tanda hamil anggur, Bunda. Pada kondisi hamil anggur, tubuh secara otomatis akan mengeluarkan benda asing.

"Dalam hal ini, pembuahan yang gagal dianggap sebagai tanda asing oleh tubuh," kata Irmawati, S.Si.,Apt dalam buku Tanya Jawab Lengkap Kehamilan Bermasalah.

2. Bentuk rahim lebih besar

Bentuk rahim yang lebih besar daripada kehamilan normal dapat terjadi pada hamil anggur. Kondisi ini disebabkan oleh pembuahan yang gagal, dan tampak gelembung-gelembung seperti anggur.

3. Mual dan muntah parah

Mual dan muntah adalah kondisi normal yang dialami selama hamil. Namun, pada kondisi parah ini bisa berarti hamil anggur, Bunda. Mual dan muntah parah disebabkan oleh rahim yang berusaha keras untuk mengeluarkan benda asing dari tubuh, yakni gelembung-gelembung seperti anggur.

4. Nyeri dan tekanan pada panggul

Jaringan yang terbentuk dalam kondisi hamil anggur bisa berkembang lebih cepat daripada kehamilan normal. Hal ini biasanya menyebabkan rasa nyeri dan tekanan di panggul.

5. Kadar hCG tinggi

Pada hamil anggur, kadar human chorionic gonadotropin (hCG) diketahui lebih tinggi daripada kehamilan normal. Kadar yang tinggi ini disebabkan oleh hormon yang seharusnya disalurkan ke bakal janin, tapi malah terakumulasi dalam tubuh.

Tanda lain hamil anggur adalah peningkatan tekanan darah hingga dapat memiliki gejala sakit tiroid.

Faktor risiko hamil anggur

Ilustrasi JaninIlustrasi Janin/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Vladimir Zotov

Ada banyak faktor risiko yang disebut bisa menyebabkan hamil anggur. Namun, ada 2 faktor risiko yang sering menyebabkannya, yakni:

1. Usia

Kehamilan anggur lebih mungkin terjadi pada wanita yang berusia lebih dari 35 tahun atau di bawah 20 tahun.

2. Riwayat hamil anggur

Hamil anggur bisa terjadi pada seseorang yang pernah memiliki riwayat serupa. Jika Bunda pernah satu kali mengalami hamil anggur, maka kemungkinan besar akan mengalaminya lagi. Rata-rata kehamilan anggur berulang terjadi pada 1 dari 100 wanita.

3. Faktor risiko lainnya

Faktor risiko lainnya bisa karena riwayat keguguran dan kesulitan hamil atau mengalami gangguan kesuburan.

Diagnosis hamil anggur

Berikut 2 jenis pemeriksaan yang bisa mendiagnosis hamil anggur:

1. Ultrasonografi (USG)

Pemeriksaan melalui ultrasonografi (USG) dapat dilakukan untuk memeriksa leher rahim. Dari USG, dokter bisa mengetahui tanda-tanda yang lain, seperti bentuk rahim yang membesar atau mengecil.

2. Pemeriksaan darah

Pemeriksaan darah dibutuhkan untuk melihat kadar hCG, Bunda. Pada hamil anggur, kadar hCG biasanya lebih tinggi jika dibandingkan dengan kehamilan normal.

Bahaya hamil anggur

Ilustrasi Ibu Hamil SembelitIlustrasi Ibu Hamil Sakit/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Hamil anggur dapat membahayakan kondisi Bunda bila tidak segera ditangani. Berikut bahaya hamil anggur:

  1. Menyebabkan penyakit trofoblas gestasional, pencetus kanker langka
  2. Mengalami anemia karena perdarahan
  3. Mengalami krisis hormon tiroid yang dapat berujung pada kematian
  4. Kehilangan banyak darah (perdarahan hebat) bisa menyebabkan kematian

Penanganan hamil anggur

Penanganan hamil anggur adalah dengan mengeluarkan jaringan 'anggur' yang ada di rahim. Caranya dengan teknik kuret.

Setelah melakukan kuret, dokter biasanya akan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti pemeriksaan darah, kadar hCG, rontgen, hingga USG.

Dalam kasus yang jarang terjadi, tindakan histerektomi atau operasi pengangkatan seluruh rahim mungkin diperlukan untuk mengobati kehamilan anggur.

Pencegahan hamil anggur

Wanita yang pernah hamil anggur tetap memiliki peluang untuk hamil lagi. Tapi, tidak ada cara pasti untuk mencegah hamil anggur di kehamilan berikutnya, Bunda.

Dikutip dari Cleveland Clinic, bila Bunda pernah mengalami hamil anggur, sebaiknya memberikan jarak selama setahun untuk hamil lagi. Selanjutnya adalah kontrol rutin ke dokter untuk memantau kadar hCG, setidaknya sebulan sekali hingga siap program hamil.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga 6 jenis vitamin yang dibutuhkan bumil untuk perkembangan janin, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda