
kehamilan
15 Makanan yang Dilarang untuk Ibu Hamil dengan Kandungan Lemah agar Tak Keguguran
HaiBunda
Sabtu, 23 Dec 2023 19:05 WIB

Daftar Isi
-
Makanan yang dilarang untuk ibu hamil dengan kandungan lemah
- 1. Makanan yang terekspos pestisida
- 2. Ikan setengah matang atau mentah
- 3. Daging setengah matang atau mentah
- 4. Ikan tinggi merkuri
- 5. Pepaya muda
- 6. Sate daging
- 7. Telur mentah
- 8. Buah nanas
- 9. Kecambah mentah
- 10. Jeroan
- 11. Ikan asap
- 12. Makanan olahan dan cepat saji
- 13. Beberapa jenis keju
- 14. Mayones yang tidak dipasteurisasi
- 15. Buah anggur
Menjalani kehamilan dengan kandungan lemah bukan hal yang mudah. Bunda perlu menjaga pola makan agar kehamilan bisa bertahan atau tak berujung pada keguguran.
Kandungan lemah dapat merujuk pada masalah di organ reproduksi perempuan. Pada beberapa kasus, kandungan yang lemah dapat membuat janin tidak bertahan lama di dalam rahim ibunya.
"Dalam istilah medis, kandungan lemah adalah adanya gangguan pada leher rahim (serviks) yang disebut inkompetensi serviks. Rata-rata setiap usia kehamilan empat bulan, ibu hamil dengan kondisi ini akan mengalami keguguran," tulis dr. Suwignyo Siswosuharjo, Sp.OG., M.Kes dan Fitrio Chakrawati, S. Sos.,MM, dalam buku Panduan Super Lengkap Hamil Sehat.
Bunda yang kandungannya lemah perlu menjaga asupan nutrisi sejak awal kehamilan. Kecukupan nutrisi yang tepat tak cuma bikin kandungan kuat, tapi juga janin tumbuh dengan baik.
Bila bicara soal nutrisi, tentu tak boleh mengesampingkan pantangannya. Ada beberapa jenis makanan yang perlu dihindari selama hamil bila kandungan lemah. Apa saja jenis makanan ini?
Makanan yang dilarang untuk ibu hamil dengan kandungan lemah
Nah, berikut telah HaiBunda rangkum dari beberapa sumber, 15 makanan yang dilarang atau tidak dianjurkan untuk ibu hamil dengan kandungan lemah:
1. Makanan yang terekspos pestisida
Selama hamil, Bunda sebaiknya menghindari makanan yang terekspos pestisida. Makanan ini banyak ditemukan di sayur dan buah-buahan berkulit tipis, seperti buah persik, apel, paprika, dan stroberi.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), paparan pestisida pada kehamilan dapat meningkatkan kemungkinan keguguran, cacat lahir, dan masalah pada perkembangan anak. Ibu hamil menjadi lebih rentan dengan risiko tersebut karena sistem kekebalan tubuhnya jauh lebih sensitif dibandingkan orang yang tidak hamil.
"Kami saat ini memiliki banyak bukti bahwa nitrat (bahan kimia yang digunakan dalam pupuk) dan pestisida memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan hormon kehamilan, meski dalam dosis yang kecil," kata profesor klinis pediatri di Indiana University School of Medicine, Paul Winchester, MD, dilansir Parents.
2. Ikan setengah matang atau mentah
Ikan mentah, khususnya kerang, berisiko tinggi mengandung bakteri atau parasit seperti norovirus, Vibrio, Salmonella, dan Listeria. Jenis infeksi tersebut dapat menyebabkan infeksi yang menular melalui plasenta ke bayi dalam kandungan.
Meski beberapa ibu hamil tidak menunjukkan gejala apa pun, infeksi bakteri ini dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, keguguran, lahir mati, dan masalah kesehatan serius lainnya. CDC mencatat bahwa kemungkinan terkena infeksi Listeria meningkat 10 kali lebih tinggi selama kehamilan dibandingkan waktu lainnya.
3. Daging setengah matang atau mentah
Seperti ikan, Bunda juga tidak boleh mengonsumsi daging mentah atau setengah matang selama hamil, apalagi bila kandungan lemah. Mengonsumsi daging kurang matang atau mentah juga dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri atau parasit, termasuk Toxoplasma, E. coli, Listeria, dan Salmonella.
Menurut ulasan di National Library of Medicine, ketika paparan daging mentah atau setengah matang pada ibu hamil bisa meningkatkan kemungkinan cacat lahir, dan ini akan tergantung dari jenis bakteri yang menginfeksi. Misalnya, bayi yang lahir dari Bunda yang mengalami infeksi toksoplasmosis selama trimester pertama kehamilan memiliki kemungkinan 10 sampai 15 persen mengalami toksoplasmosis kongenital. Beberapa bayi dengan toksoplasmosis kongenital akan mengalami masalah pada otak, mata, jantung, ginjal, darah, hati, atau limpa.
Bakteri yang mengontaminasi daging mentah juga dapat menyebabkan bayi lahir mati atau penyakit neurologis yang parah, termasuk cacat intelektual, kebutaan, dan epilepsi.
4. Ikan tinggi merkuri
Merkuri adalah senyawa yang sangat beracun dan banyak ditemukan di dalam ikan. Ikan mengandung merkuri harus dihindari pada semua ibu hamil, tak terkecuali yang kandungannya lemah.
Paparan merkuri dalam jumlah tinggi dapat menjadi racun yang memengaruhi sistem tubuh selama kehamilan. Merkuri juga dapat menyebabkan masalah perkembangan yang serius pada anak-anak, dengan efek samping yang rendah. Efek berbahaya merkuri pada janin termasuk kerusakan otak, kebutaan, dan kejang.
Anak-anak yang keracunan merkuri setelah lahir juga dapat mengalami masalah pada sistem saraf, pencernaan, hingga mengalami kerusakan ginjal.
5. Pepaya muda
Buah pepaya sebenarnya boleh dikonsumsi selama hamil. Namun, Bunda perlu menghindari pepaya mentah saat hamil. Makanan ini bahkan menjadi dilarang pada ibu hamil yang kandungannya lemah.
Pepaya setengah matang atau mentah mengandung chymopapain dan papain yang dapat menyebabkan masalah pada kehamilan. Keduanya merupakan zat enzim yang bersifat teratogenik atau berbahaya bagi perkembangan janin. Selain itu, dua zat ini juga bisa menyebabkan aborsi dan keguguran.
Pepaya mentah juga dapat menyebabkan kontraksi dengan melakukan sekresi prostaglandin, yakni kelompok senyawa seperti hormon. Bila hal tersebut terjadi, Bunda bisa berisiko mengalami keguguran.
Konsumsi pepaya mentah di trimester pertama juga sebaiknya dihindari ya, Bunda. Pepaya mentah berisiko menyebabkan nyeri di uterus.
6. Sate daging
Sate daging merupakan jenis makanan yang dibakar. Ibu hamil dengan kandungan lemah sebaiknya menghindari makan sate karena bisa berisiko menimbulkan komplikasi dan masalah pada janin.
Saat dibakar, permukaan luar daging yang bersentuhan dengan api pembakaran dapat menyebabkan lemak daging dan asap arang menghasilkan polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH) dalam jumlah tinggi. Sudah banyak studi yang menemukan dampak PAH pada janin, tanpa menjelaskan kaitannya dengan usia kehamilan.
Dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Nutrition disebutkan bahwa PAH dapat ditransfer dari plasenta ke janin. Janin dan bayi yang sedang berkembang secara signifikan lebih sensitif terhadap bahan kimia beracun dibandingkan orang dewasa.
Selain PAH, sate daging berisiko menyebabkan infeksi toksoplasmosis dari parasit Toxoplasma gondii. Paparan parasit ini dapat meningkatkan risiko keguguran dan masalah perkembangan janin.
"Toksoplasmosis bisa berbahaya bagi janin yang sedang berkembang. Sayangnya, dalam sejumlah kecil kasus, hal ini dapat menyebabkan keguguran atau bayi meninggal saat lahir," kata ahli diet di bidang nutrisi anak, Sasha Watkins, melansir dari Baby Centre.
7. Telur mentah
Telur mentah juga dapat terkontaminasi bakteri Salmonella. Ibu hamil yang terpapar bakteri ini bisa mengalami beberapa gejala, seperti demam, mual, muntah, kram perut, dan diare. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi dapat menyebabkan kram di rahim.
Bakteri Salmonella disebut dapat meningkatkan kemungkinan komplikasi selama kehamilan. Infeksi Salmonella juga banyak dikaitkan dengan kasus kelahiran prematur hingga stillbirth (lahir mati).
"Meski ada laporan kasus kelahiran prematur dan keguguran akibat bakteri ini, hal tersebut sangat jarang terjadi. Tetapi, Salmonella mungkin bisa menyebabkan ibu hamil mengalami sakit dan dehidrasi, yang berisiko menyebabkan kelahiran prematur karena rendahnya cairan ketuban," kata dokter spesialis obstetri dan ginekolog Rebecca Amaru, M.D., dikutip dari What to Expect.
![]() |
8. Buah nanas
Konsumsi buah nanas mungkin perlu dibatasi selama hamil, terutama bila kandungan lemah. Buah nanas sebenarnya mengandung nutrisi seperti vitamin A, vitamin C, dan asam folat. Namun, kandungan enzim bromelain di buah ini bisa memicu masalah pada kehamilan.
Mengutip Livestrong, enzim bromelain dapat memecah kandungan protein dalam tubuh dan dapat menyebabkan perdarahan abnormal serta memicu kontraksi. Beberapa pakar percaya bahwa mengonsumsi buah ini bisa menyebabkan perdarahan yang berujung pada keguguran.
Kandungan enzim bromelain dalam buah nanas sebenarnya cukup kecil. Tapi, tidak ada salahnya untuk menghindari dulu konsumsi buah ini guna mencegah komplikasi. Bila Bunda ragu, bisa konsultasikan dulu ke dokter sebelum mengonsumsinya.
9. Kecambah mentah
Kecambah mentah sering digunakan dalam masakan Indonesia, seperti lotek atau campuran sambal. Mengonsumsi kecambah mentah sebaiknya dihindari dulu selama hamil ya, Bunda.
Lingkungan lembap yang dibutuhkan kecambah untuk tumbuh merupakan tempat yang ideal bagi bakteri Salmonella menempel. Hampir tidak mungkin bakteri ini akan hilang dari kecambah yang baru tumbuh, Bunda.
Paparan Salmonella tersebut dikhawatirkan berbahaya bagi ibu hamil. Selain bisa menyebabkan kelahiran prematur, bakteri ini juga dapat meningkatkan risiko keguguran.
10. Jeroan
Jeroan boleh dikonsumsi selama hamil. Namun, konsumsi terlalu dalam jumlah banyak tidak dianjurkan selama masa kehamilan. Konsumsi banyak jeroan, terutama di trimester pertama kehamilan, dapat menyebabkan kelainan bawaan hingga keguguran.
Jeroan juga tinggi kolesterol yang bisa berbahaya untuk kesehatan. Kolesterol dalam darah yang berlebih dapat meningkatkan risiko serangan jantung hingga stroke. Kondisi kesehatan yang buruk selama kehamilan dapat memengaruhi perkembangan janin.
11. Ikan asap
American Pregnancy Association (APA) menjelaskan bahwa makanan laut yang didinginkan dan diasap rentan terkontaminasi bakteri Listeria. Salah satu makanan laut ini adalah ikan asap, termasuk salmon, tuna, mackerel, dan trout.
Menurut American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), ibu hamil 10 kali lebih mungkin terkena listeriosis dari bakteri Listeria, dibandingkan populasi umum. Paparan bakteri ini bisa menyebabkan ibu hamil mengalami dehidrasi yang juga berisiko menyebabkan keguguran, lahir mati, dan kelahiran prematur. Bakteri Listeria juga dapat berdampak pada kondisi bayi lahir.
"Bayi yang lahir dengan listeriosis mungkin mengalami infeksi serius pada darah atau otak. Listeriosis dapat menyebabkan masalah kesehatan seumur hidup pada bayi, termasuk cacat intelektual, kelumpuhan, kejang, kebutaan, atau masalah pada otak, ginjal, atau jantung. Listeriosis juga dapat menyebabkan kematian pada bayi baru lahir," tulis ACOG dalam laman resminya.
12. Makanan olahan dan cepat saji
Tak cuma ibu hamil dengan kandungan lemah, Bunda yang menjalani kehamilan sehat perlu menghindari makanan olahan dan cepat saji.
Makanan cepat saji dan olahan umumnya rendah nutrisi dan tinggi kalori. Selain itu, beberapa makanan juga mengandung tinggi gula dan lemak tambahan. Semua yang terkandung dalam makanan ini tentu tidak baik bagi ibu hamil dengan kandungan lemah, Bunda.
Makanan olahan dan cepat saji telah banyak dikaitkan dengan komplikasi dan penyakit. Misalnya, risiko diabetes gestasional dan komplikasi kehamilan hingga melahirkan.
13. Beberapa jenis keju
Beberapa jenis keju perlu dihindari selama kehamilan ya, Bunda. Misalnya, jenis keju lunak impor yang kebanyakan mengandung bakteri Listeria.
Bakteri dapat muncul secara alami atau disebabkan oleh kontaminasi selama pengumpulan atau penyimpanan susu. Pasteurisasi adalah cara paling efektif untuk membunuh bakteri berbahaya, tanpa mengubah nilai gizi produk. Jadi, pastikan Bunda mengonsumsi makanan olahan susu ini yang sudah dipasteurisasi ya.
14. Mayones yang tidak dipasteurisasi
Bunda boleh kok makan mayones selama hamil. Namun, jenis makanan yang terbuat dari telur ini sebaiknya tidak dimakan dulu bila kandungan lemah, terutama jenis mayones yang tidak dipasteurisasi.
Makan mayones yang tidak dipasteurisasi sama dengan mengonsumsi telur mentah atau setengah matang. Bunda berisiko tertular bakteri Salmonella, yang banyak ditemukan di telur mentah.
Infeksi bakteri Salmonella cenderung berbahaya dengan gejala umum mual dan muntah, diare, kram perut, demam, menggigil, hingga sakit kepala. Beberapa jenis mayones tidak dipasteurisasi banyak digunakan di restoran.
15. Buah anggur
Bunda mungkin perlu membatasi konsumsi anggur bila kandungan lemah. Buah ini memang menyediakan banyak nutrisi, tapi bisa berbahaya karena kandungan resveratrol di dalamnya.
Resveratrol merupakan senyawa berbahaya yang bisa membuat hormon kehamilan tidak seimbang. Keracunan resveratrol yang banyak ditemukan di kulit hitam anggur, dapat menyebabkan komplikasi selama kehamilan.
Buah anggur yang dijual bebas juga banyak mengandung pestisida, Bunda. Selain berbahaya untuk janin, pestisida dapat meningkatkan risiko keguguran.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
7 Manfaat Makan Cokelat Untuk Bumil Selain Redakan Stres

Kehamilan
Alasan Penting Ibu Hamil Sebaiknya Menghindari Chinese Food

Kehamilan
Makan Daging Bebek Saat Hamil, Aman Enggak Ya?

Kehamilan
Banyak Mengonsumsi Makanan Manis Selama Kehamilan Bahayakan Janin

Kehamilan
10 Makanan yang Baik Dikonsumsi Ibu Hamil di Trimester 1


7 Foto
Kehamilan
7 Artis yang Pernah Alami Keguguran dan Berhasil Hamil Lagi
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda