
kehamilan
Fakta Tentang Larangan Keramas setelah Melahirkan, Ini Penjelasan Dokter
HaiBunda
Sabtu, 09 Mar 2024 08:00 WIB

Bunda mungkin pernah mendengar tentang larangan keramas atau mandi setelah melahirkan. Padahal setelah melahirkan Bunda mungkin ingin segera mandi dan keramas karena rambut sudah terasa lengket usai berkeringat saat melahirkan. Berikut penjelasan dokter tentang larangan keramas ini, Bunda.
Larangan keramas, minum air dingin atau keluar rumah selama sebulan menjadi praktik tradisional di Tiongkok. Ibu yang baru melahirkan seakan dikurung dan dikenal dengan istilah zuo yue zi (cho yuet dalam bahasa Kanton) atau 'duduk selama sebulan' seperti dilansir laman South China Morning Post.
Dalam kepercayaan pengobatan tradisional Tiongkok, dengan duduk selama sebulan berarti mengikuti serangkaian pedoman gaya hidup dan pola makan agar ibu baru pulih dari stres saat melahirkan.
Tradisi larangan mandi selama sebulan setelah melahirkan itu sebenarnya bertujuan membatasi masuknya lebih banyak yin ke dalam tubuh. Bahkan menyikat gigi pun tidak dianjurkan karena alasan ini, karena dinginnya air keran. Namun, karena alasan kebersihan dan kepraktisan, keyakinan ini jarang diikuti.
Berendam setelah melahirkan
Jika Bunda mendengar ada larangan mandi setelah melahirkan, Lucille Russo, MD, OB/GYN, mengatakan bahwa tak masalah dengan mandi. Yang perlu ibu baru perhatikan adalah berendam lama di bath tub.
“Mandi lebih baik daripada berendam di bak mandi selama enam minggu pertama setelah melahirkan,” kata Russo dilansir laman Romper.
Kapan Bunda bisa berendam lagi setelah melahirkan waktunya juga berbeda-beda, tergantung jenis kelahiran yang dijalani Bunda serta adanya komplikasi. Misalnya saja jika seorang ibu mengalami robekan parah mungkin perlu menunggu lebih lama. Demi keamanan, Bunda perlu menanyakan ke dokter, perawat, atau bidan untuk mendapatkan rekomendasi yang lebih personal.
Meski setiap ibu baru ini aturannya berbeda-beda, namun dalam laman Baby Center dituliskan umumnya waktu terbaik menunggu berendam setidaknya empat minggu, atau sampai Bunda mendapat izin dari penyedia layanan kesehatan.
Cheryl Axelrod, M.D., seorang ob-gyn, menjelaskan, dalam beberapa minggu pertama pasca persalinan, leher rahim masih agak melebar, terlepas dari apakah melahirkan melalui vagina atau operasi caesar.
"Ada teori – meskipun belum ada penelitian yang mengonfirmasi hal ini – bahwa air di bak mandi dapat masuk ke dalam rahim, membawa bakteri, dan menyebabkan infeksi," jelas Axelrod.
Bagaimana dengan operasi caesar? Pada ibu yang melahirkan caesar, penting untuk tidak merendam sayatan di dalam air selama 4-6 minggu.
"Jika tidak, hal ini dapat menyebabkan infeksi,” kata Dr. Nicole Williams, OB/GYN & Pendiri The Gynecology Institute of Chicago.
Air bak mandi atau bathtub dikhawatirkan membawa bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada sayatan. Untuk amannya, konsultasikan dulu dengan dokter kandungan agar Bunda tahu kapan waktu yang aman untuk berendam.
![]() |
Mandi dan keramas setelah melahirkan
Jika berendam perlu menunggu hingga beberapa waktu, untuk mandi umumnya pada ibu yang melahirkan melalui vagina bisa segera mampu setelah mampu berdiri. Namun, pada ibu yang menggunakan epidural, sebaiknya menunggu sampai obat pereda nyeri hilang untuk memastikan ibu baru dapat berdiri sendiri dengan aman.
Apabila ibu baru belum yakin seberapa stabil kakinya mintalah nasihat dokter, perawat, atau bidan. Ada beberapa hal lain yang mungkin tidak diketahui tentang pasca-baby shower, seperti fakta bahwa airnya mungkin sedikit perih, tetapi ibu baru mungkin akan merasa cukup segar setelahnya.
Sebuah penelitian di Taiwan bahkan menemukan bahwa mandi air hangat membantu mengurangi kelelahan pasca melahirkan pada perempuan yang melahirkan melalui vagina.
Sedangkan untuk yang melahirkan dengan caesar, biasanya ibu diminta menunggu hingga keesokan paginya. Mandi sehari setelah melahirkan dapat membantu mengurangi rasa sakit saat melepas perban pada sayatan caesar.
Selalu pastikan untuk berbicara dengan penyedia layanan kesehatan tentang cara merawat sayatan dengan benar. Jangan mencoba menggosok area sayatan.
Dalam tradisi Tiongkok, karena alasan kebersihan dan kepraktisan, larangan mandi ini jarang diikuti. Solusinya yakni dengan tetap mandi menggunakan air panas yang disiapkan khusus dan direbus dengan jahe.
Praktisi pengobatan tradisional Tiongkok Yu Hsin Tzu, dari Balance Health, sebuah klinik kesehatan holistik di distrik Central Hong Kong, menjelaskan bahwa air jahe membantu 'menghilangkan rasa dingin' dari tubuh ibu.
Bagaimana dengan keramas? Menurutnya ibu baru melahirkan tidak apa-apa mandi. Namun Tzu tidak menyebutkan tentang larangan keramas. Ia hanya mengatakan tak masalah tetap mandi asalkan rambut dan tubuh segera dikeringkan.
Mandi dan keramas sebenarnya tidak berdampak buruk untuk kesehatan ibu. Bahkan, mandi dan keramas setelah melahirkan dapat membantu meredakan ketegangan dan kelelahan pada ibu baru. Jika Bunda ragu kapan boleh mandi dan keramas sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Pamer Tubuh Berisi, Lindsay Lohan Justru Bangga dan Bahagia Bisa Hamil & Melahirkan

Kehamilan
6 Perawatan Setelah Melahirkan, Bantu Kencangkan Kulit Kendur

Kehamilan
7 Persiapan Melahirkan Normal Supaya Berjalan Lancar, Bunda Perlu Tahu

Kehamilan
11 Tips Supaya Bunda Melahirkan Normal dan Lancar

Kehamilan
Suamiku, Genggaman Tanganmu Bisa Bikin Persalinanku Lebih Nyaman


5 Foto
Kehamilan
2 Kali Keguguran, Intip 5 Potret Kebahagiaan Ashilla Zee Eks Blink Melahirkan Anak Pertama
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda