Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Apakah Janin Kelaparan saat Ibu Berpuasa? Ini Kata Dokter

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 22 Mar 2024 17:35 WIB

Ilustrasi Muslim Hamil
Ilustrasi Ibu Hamil Puasa/ Foto: Getty Images/iStockphoto/
Daftar Isi

Puasa di bulan Ramadhan hukumnya wajib bagi seluruh umat Islam. Namun, ada pengecualian kelompok yang diperbolehkan tidak dapat berpuasa dan dapat menggantinya, yakni ibu hamil.

Jika Bunda yang sedang hamil berada dalam kondisi fisik yang sehat, maka dia dapat melakukan ibadah tersebut. Namun, jika dia merasa lemah, dehidrasi, atau disarankan oleh dokter untuk tidak melakukannya, maka dia mempunyai pilihan untuk meninggalkan puasa dan melaksanakannya setelah anaknya lahir.

Apa yang terjadi pada janin jika ibu hamil puasa?

Mengingat janin 'makan' atau mendapatkan nutrisi melalui plasenta, maka puasa sebenarnya tidak akan memengaruhi janin. Dengan catatan, nutrisi ibu hamil dan kebutuhan cairannya terpenuhi saat sahur dan berbuka.

Akan tetapi, mengutip News Medical, ada juga yang mengatakan bahwa pergerakan janin biasanya meningkat saat ibu lapar. Kondisi tersebut mencerminkan penurunan kadar gula darah pada ibu dan janin.

Ada kemungkinan bayi yang lebih kecil bergerak lebih banyak ketika mereka lapar atau ketika kadar gula darahnya turun. Untuk alasan tertentu, mereka juga cenderung menerima lebih sedikit makanan melalui plasenta, dibandingkan dengan bayi yang lebih besar dengan persediaan plasenta yang baik.

Apakah janin kelaparan saat ibu puasa?

Sebenarnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan kondisi janin ketika Bunda berpuasa. Menurut dr. Adila Rossa Amanda Malik, Sp.OG., janin akan mengambil nutrisi dari ibunya, sehingga tidak mungkin menjadi kelaparan saat ibunya berpuasa.

"Janin mengambil nutrisi yang sudah tercerna dari si ibu. Jadi, tidak serta merta ibu makan langsung masuk ke janin. Makanan yang masuk ini jadi dicerna dan dimetabolisme dulu, baru dikasih ke janin," kata dokter spesialis Kebidanan dan Kandungan di RS Hermina Jatinegara, kepada Haibunda, beberapa waktu lalu.

Sementara, menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Sub Endokrinologi & Menopouse, Prof. Dr. dr. Andon Hestiantoro, Sp.OG-KFer, puasa tidak akan memengaruhi janin. Puasa atau tidak, janin tidak akan kelaparan karena pasti mendapatkan asupan nutrisi dari ibunya.

Menurut Andon, janin tidak pernah kelaparan karena tubuh ibu pasti akan menyuplai makanan. Misalnya, janin tidak akan pernah kekurangan kalsium karena dia akan mengambil dari tulang ibunya.

"Jadi kalau ibunya kurang kalsium yang dibongkar tulangnya sendiri untuk dikasih ke bayi. Begitu pun dengan kalori makan yang diberikan ke janin," kata Andon, di kesempatan terpisah.

Ilustrasi Muslim HamilIlustrasi Muslim Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto

Ketahui dampak puasa terhadap kondisi janin

Penelitian tentang efek puasa pada kehamilan memang masih terbatas, Bunda. Namun dilansir Very Well Family, dalam sebuah penelitian pada tahun 2019 terhadap ibu yang berpuasa Ramadhan selama trimester kedua kehamilannya, peneliti menyimpulkan bahwa puasa ada hubungannya dengan kelahiran prematur. Kelahiran prematur juga sering dikaitkan dengan kondisi seperti kesulitan bernapas, gula darah rendah, radang usus, penyakit kuning, dan anemia, dan masih banyak lagi potensi komplikasi lainnya.

Sementara, dikutip dari Baby Centre, penelitian terbaru tentang puasa menunjukkan sedikit atau tidak ada efek apa pun pada bayi baru lahir yang ibunya berpuasa saat hamil. Berikut hasil penelitiannya:

  • Puasa tidak membuat bayi lebih mungkin lahir prematur.
  • Puasa saat hamil bukan berarti bayi akan cenderung memiliki berat badan lahir rendah.
  • Ibu hamil mungkin memiliki lebih sedikit energi jika berpuasa, karena tidak mengonsumsi makanan dan air sebanyak yang dibutuhkan.
  • Puasa selama trimester kedua kehamilan dapat mengurangi risiko terkena diabetes gestasional dan mencegah berat badan bertambah secara berlebihan.

Namun, beberapa ibu hamil mungkin mengalami dehidrasi atau kekurangan energi karena puasa. Apalagi saat hamil, kebutuhan energi ibu hamil meningkat hingga sekitar 300 kalori per hari.

Jika Bunda sedang berpuasa dan hamil, kemudian merasa ada yang tidak beres, maka lebih segera hubungi bidan atau dokter. Beri tahu mereka bahwa Bunda sedang berpuasa. Pantau terus gerakan janin karena ini sangat penting untuk memastikan janin berkembang dengan baik.

Kebanyakan ibu hamil pertama kali menyadari bayinya bergerak saat usia kehamilan 18-20 minggu. Jika ini adalah kehamilan pertama, Bunda mungkin baru merasakannya hingga usia kehamilan lebih dari 20 minggu. Jika pernah hamil sebelumnya, Bunda mungkin merasakan gerakan sejak minggu ke-16.

Demikian serba-serbi puasa pada ibu hamil. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(aci/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda