
kehamilan
Fakta seputar Ooforektomi, Prosedur Operasi Pengangkatan Ovarium seperti yang Dialami Kiky Saputri
HaiBunda
Sabtu, 23 Mar 2024 19:05 WIB

Daftar Isi
Kiky Saputri beberapa waktu lalu menjalani operasi ooforektomi. Sebelum menjalani ooforektomi, komika satu ini juga harus merelakan kandungannya yang baru berusia 10 minggu, Bunda.
Ooforektomi, atau operasi pengangkatan ovarium, adalah prosedur bedah yang cukup serius dan memiliki dampak yang signifikan bagi kesehatan perempuan. Beberapa bunda harus menjalani operasi ini untuk mengatasi masalah kesehatan di ovariumnya.
Dalam kasus yang dialami oleh komika terkenal Kiky Saputri, ooforektomi dapat menjadi langkah yang perlu diambil untuk mengatasi masalah kesehatan yang serius. Kiky harus menjalani ooforektomi karena menderita kista di rahim yang mengharuskannya untuk mengangkat salah satu ovariumnya.
Dalam waktu yang bersamaan, Kiky harus mengeluarkan janin di kandungannya sekaligus menjalani operasi pengangkatan ovarium kiri.
Cerita Kiky Saputri yang alami keguguran dan operasi pengangkatan ovarium kiri
Komika Kiky Saputri baru-baru ini, mengumumkan sebuah berita yang membuat banyak orang terkejut. Dia mengungkapkan bahwa dia telah kehilangan janinnya ketika usia kehamilannya baru mencapai 10 minggu.
Penyebabnya adalah karena kista di rahim yang menyebabkan ovarium kirinya harus diangkat. Awalnya, Kiky Saputri berpikir untuk merahasiakan kabar tersebut. Namun, akhirnya dia memutuskan untuk berbagi cerita dengan terbuka.
Dia ingin memberikan dukungan kepada wanita lain yang mungkin mengalami hal serupa. Kiky menjelaskan bahwa dia telah kehilangan calon bayinya ketika usia kehamilannya baru 2,5 bulan.
Masalah kista di rahim memang sering dialami oleh banyak perempuan. Hal ini dapat meningkatkan risiko kesulitan hamil dan bahkan keguguran.
Kiky Saputri ingin menyampaikan bahwa kondisi ini perlu mendapat perhatian serius dari para perempuan agar bisa mendapatkan perawatan yang tepat. Kisah Kiky Saputri memberikan pelajaran tentang pentingnya memahami tubuh dan mengambil langkah-langkah pencegahan jika diperlukan.
Apa itu Ooforektomi?
Dilansir dari Cleveland Clinic, ooforektomi adalah operasi untuk mengangkat salah satu atau kedua ovarium, Bunda. Ovarium adalah kelenjar reproduksi yang memproduksi hormon untuk mengatur siklus menstruasi dan menjaga kesehatan tulang serta jantung.
Selain itu, ovarium juga berfungsi menyimpan dan membantu pertumbuhan sel telur yang dapat menyebabkan kehamilan. Wanita yang lahir dengan jenis kelamin perempuan memiliki dua ovarium, satu di setiap sisi panggul mereka.
Ooforektomi umumnya dilakukan untuk mengobati penyakit tertentu atau mengurangi risiko terkena beberapa jenis kanker.
Namun, penting untuk diingat bahwa ooforektomi juga memiliki konsekuensi yang perlu dipertimbangkan dengan baik. Operasi ini dapat mengakibatkan menopause dini, karena ovarium yang diangkat tidak lagi memproduksi hormon secara alami.
Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti hot flash, gangguan tidur, dan perubahan suasana hati. Selain itu, ooforektomi juga berarti Bunda tidak akan dapat hamil secara alami lagi.
Ooforektomi dibagi menjadi dua, yaitu unilateral dan bilateral. Apa bedanya?
Ooforektomi unilateral
Ooforektomi unilateral biasanya dilakukan ketika ada masalah kesehatan yang memengaruhi hanya satu ovarium, misalnya jika terdapat kista ovarium yang parah atau tumor jinak yang hanya terdapat pada satu ovarium.
Dokter mungkin merekomendasikan ooforektomi unilateral untuk mengatasi masalah tersebut tanpa harus mengangkat kedua ovarium.
Selain itu, dalam beberapa kasus, ooforektomi unilateral juga dilakukan sebagai langkah pencegahan untuk mengurangi risiko terkena kanker ovarium atau kanker payudara pada wanita, dengan riwayat keluarga yang kuat terhadap jenis kanker tersebut.
Namun, keputusan untuk menjalani ooforektomi unilateral harus dipertimbangkan dengan matang dan berdasarkan saran dari dokter yang berkualitas.
Ooforektomi bilateral
Ooforektomi bilateral biasanya dilakukan dalam situasi-situasi tertentu yang memerlukan pengangkatan kedua ovarium.
Misalnya, jika Bunda mengalami masalah kesehatan serius seperti kanker ovarium yang telah menyebar ke kedua ovarium atau adanya risiko tinggi terkena kanker ovarium berdasarkan riwayat keluarga yang kuat, dokter mungkin merekomendasikan ooforektomi bilateral sebagai tindakan pencegahan.
Selain itu, ooforektomi bilateral juga dapat dilakukan sebagai bagian dari operasi pengangkatan rahim (histerektomi), terutama jika Bunda mengalami masalah kesehatan yang membutuhkan pengangkatan uterus dan kedua ovarium sekaligus.
Siapa saja yang butuh Ooforektomi, prosedur pengangkatan ovarium perempuan?
Bunda, mungkin Bunda bertanya-tanya siapa saja yang membutuhkan operasi ooforektomi untuk mengangkat ovarium perempuan. Berikut adalah beberapa kondisi yang memerlukan prosedur ini:
- Abses tubo ovarium: kondisi di mana terbentuk kantung nanah pada tabung falopii dan ovarium, yang memerlukan tindakan segera untuk mengatasi infeksi tersebut.
- Kanker ovarium: ketika terdeteksi adanya kanker ovarium, ooforektomi dapat menjadi salah satu opsi perawatan untuk menghilangkan sel-sel kanker.
- Endometriosis: gangguan di mana jaringan yang biasanya tumbuh di dalam rahim juga tumbuh di luar rahim, sering kali memengaruhi ovarium dan memerlukan pengangkatan untuk mengurangi gejala.
- Tumor atau kista ovarium jinak: jika kista atau tumor tidak bersifat kanker tetapi menyebabkan masalah atau gejala yang signifikan, ooforektomi bisa menjadi solusi untuk menghilangkannya.
- Torsi ovarium: kondisi di mana ovarium terpelintir, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan gangguan aliran darah ke ovarium, memerlukan tindakan segera untuk memperbaikinya.
- Menurunkan risiko kehamilan ektopik: dengan mengangkat ovarium, risiko kehamilan di luar rahim dapat berkurang karena tidak adanya tempat bagi sel telur untuk ditanam di luar rahim.
Selain itu, ooforektomi juga dapat direkomendasikan untuk menurunkan risiko kanker ovarium dan payudara pada wanita dengan risiko tinggi. Dengan mengangkat ovarium, produksi hormon estrogen yang dapat memicu pertumbuhan kanker tersebut juga dapat dikurangi.
Dokter akan membantu Bunda memahami manfaat, risiko, dan konsekuensi operasi serta membantu memutuskan apakah ooforektomi adalah langkah terbaik sesuai dengan kondisi kesehatan individu Bunda. Semoga bermanfaat!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
14 Ciri-ciri Hamil 1 Bulan yang Sering Tidak Disadari

Kehamilan
10 Ciri-ciri Hamil 1 Bulan yang Perlu Bunda Tahu

Kehamilan
10 Makanan yang Baik Dikonsumsi Ibu Hamil di Trimester 1

Kehamilan
14 Makanan Penyebab Keguguran di Awal Kehamilan

Kehamilan
Perubahan yang Mungkin Dialami Saat Hamil Trimester 1, 2, dan 3


5 Foto
Kehamilan
7 Potret Kehamilan Kedua Dinda Hauw, Shaka bakal Punya Adik Perempuan Nih
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda