Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

11 Contoh Hamil Tanpa Gejala, Penyebab, dan Detail Penjelasan Medisnya

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Kamis, 20 Mar 2025 21:15 WIB

Ilustrasi Tes Kehamilan
11 Contoh Hamil Tanpa Gejala, Penyebab, dan Detail Penjelasan Medisnya/Foto: iStockphoto
Daftar Isi
Jakarta -

Setiap individu mengalami kehamilan yang berbeda. Sebagian besar, gejala kehamilan benar-benar dirasakan para ibu hamil. Namun, jika tidak menunjukkan gejala kehamilan setelah tes kehamilan positif, kita mungkin bertanya-tanya apakah semuanya baik-baik saja.

Jawabannya, tidak masalah. Mungkin saja kita hanya mengalami sedikit atau tidak sama sekali gejala kehamilan, terutama pada tahap awal. Hamil tanpa gejala kecuali telat haid mungkin saja terjadi. Faktanya, kehamilan ini mempunyai nama kehamilan samar atau cryptic pregnancy.

Kehamilan samar sangat mungkin terjadi pada orang-orang dengan siklus menstruasi tidak teratur, yang cenderung tidak menyadari kapan mereka benar-benar terlambat menstruasi.

Menurut penelitian, 1 dari 475 orang mungkin tidak menyadari bahwa mereka hamil hingga minggu ke-20, dan 1 dari 2.500 orang lainnya baru mengetahui bahwa mereka hamil setelah mereka melahirkan.

“Beberapa orang mengetahui bahwa mereka hamil hanya karena mereka melewatkan siklus menstruasinya dan berpikir untuk melakukan tes kehamilan,” kata Paul Sparkzak, MD, asisten profesor kebidanan dan ginekologi di Duke University School of Medicine, dikutip dari The Bump.

Penyebab hamil tanpa gejala

Beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala awal kehamilan atau mungkin tidak menyadarinya terutama jika mereka memiliki kondisi medis tertentu. Misalnya, sulit untuk menyadari telah melewatkan menstruasi jika tidak mengalami menstruasi yang teratur. Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah kondisi medis yang relatif umum yang menyebabkan anovulasi (ketika sel telur tidak dilepaskan dari ovarium selama siklus menstruasi) dan menstruasi tidak teratur.

Penyakit lain atau perubahan hidup mungkin juga membuat gejala kehamilan lebih mudah terlewatkan. Mungkin ada yang salah mengira mual atau kelelahan dini sebagai penyakit virus seperti flu. Banyak orang juga mengalami nyeri payudara karena siklus menstruasinya atau jika mereka menggunakan jenis hormon tertentu untuk kontrasepsi.

“Jika seseorang tidak mengalami gejala yang mendorong mereka untuk melakukan tes, kehamilan bisa saja sudah memasuki tahap lanjut sebelum mereka menyadarinya mereka hamil," kata Maris K. Toland, MD, seorang ob-gyn di Dartmouth Hitchcock Clinics di Bedford, New Hampshire.

Apakah hamil tanpa gejala tanda keguguran?

Hamil tanpa gejala bukanlah hal yang umum, tapi mungkin saja terjadi. Dilansir Baby Center, tidak ada yang dapat diprediksi tentang gejala apa yang akan Bunda alami saat hamil.

"Beberapa ibu hamil mengalami morning sickness sepanjang waktu, sementara yang lain hanya merasa mual di pagi hari dan yang lainnya tidak pernah merasa mual sedikit pun," kata Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi dan Dewan Penasihat Medis Baby Center, Layan Alrahmani, M.D.

Menurut Alrahmani, tidak mengalami gejala kehamilan juga bukan berarti tanda keguguran, Bunda. Bagi sebagian perempuan, hamil tanpa gejala adalah hal yang wajar.

Namun, Bunda tetap perlu berkonsultasi dengan dokter kandungan bila gejala hilang secara tiba-tiba atau mengalami keluhan tertentu.

"Bicarakan dengan dokter kandungan jika mengalami gejala dan tiba-tiba hilang, atau jika mengalami gejala yang mengkhawatirkan seperti perdarahan, keluar bercak, atau nyeri perut. Ini mungkin merupakan tanda-tanda adanya masalah pada kehamilan," ujar Alrahmani.

Apakah risiko keguguran semakin besar jika Bunda alami hamil tanpa gejala?

Hilangnya gejala kehamilan secara tiba-tiba sebelum usia 12 minggu dapat menandakan bahwa kadar hormon kehamilan telah menurun. Pada kondisi tersebut, Bunda perlu waspada dengan risiko terjadinya keguguran.

"Kadang-kadang, perubahan gejala yang tiba-tiba pada fase awal kehamilan dapat menandakan keguguran atau kegagalan embrio," ujar Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, Maris K. Toland, MD., dikutip dari The Bump.

Namun, Toland tidak bisa memastikan bahwa risiko keguguran semakin besar bila Bunda hamil tanpa gejala. Menurutnya, banyak keguguran di awal kehamilan terjadi bahkan sebelum seseorang menyadari bahwa mereka hamil. Faktanya, hanya 1 dari 10 kehamilan yang sebelumnya dikonfirmasi oleh dokter berakhir dengan keguguran.

Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa jika perempuan tidak mengalami gejala kehamilan, tetapi hasil USG normal saat pemeriksaan pranatal di usia kehamilan antara 6 dan 11 minggu, maka risiko kegugurannya menjadi kurang dari 2 persen.

11 Contoh hamil tanpa gejala

Tidak ada yang tak mungkin, kita bahkan bisa mengalaminya. Ada beberapa contoh hamil tanpa gejala yang perlu Bunda ketahui:

1. Hamil tapi dikira menstruasi ringan

Pendarahan dan bercak yang terjadi selama kehamilan dapat dengan mudah disalahartikan sebagai menstruasi ringan.

2. Hamil tapi negatif palsu

Tes kehamilan biasanya sangat akurat, tetapi kesalahan bisa saja terjadi—terutama jika seseorang tidak melakukan tes dengan cara yang benar atau pada waktu yang tepat. Tes kehamilan mungkin saja negatif meskipun seseorang benar-benar hamil.

3. Dikira menopause dini, ternyata hamil

Gejala kehamilan bisa mirip dengan gejala menopause dini. Dikutip dari Verywell Family, jika berusia antara 45 dan 55 tahun, yang merupakan periode awal menopause, mungkin menghubungkan gejala-gejala tersebut dengan menopause, bukan kehamilan.

4. Punya riwayat masalah kesuburan tapi bisa hamil

Jika seorang perempuan pernah mengalami kesulitan untuk hamil di masa lalu, mereka mungkin sulit mempercayai bahwa bisa hamil.

5. Merasa alat kontrasepsi bekerja baik

Bahkan jika digunakan dengan benar, masih ada kemungkinan untuk hamil jika menggunakan alat kontrasepsi. Orang yang menggunakan kontrasepsi mungkin tidak mengira dirinya hamil dan mungkin mengabaikan tanda-tandanya.

6. Hamil tapi baru melahirkan

Ovulasi dapat terjadi lebih cepat dari yang kita kira setelah melahirkan. Meskipun demikian, tanda-tanda awal kehamilan mungkin tidak begitu jelas pada seseorang yang baru saja melahirkan dan tanda-tanda tersebut mungkin terkait dengan kehamilan sebelumnya dan pemulihannya.

7. Tidak menyadari gejalanya

Dalam beberapa kasus, gejalanya mungkin ringan atau disebabkan oleh penyebab lain. Misalnya, seseorang mungkin mengira morning sickness adalah sakit perut atau tidak mendapat menstruasi mungkin karena siklus menstruasi yang tidak teratur.

8. Tidak ada baby bump yang menonjol

Perut hamil mungkin tidak terlihat jelas pada seseorang yang memiliki lebih banyak beban di perutnya. Beberapa orang tidak bertambah berat badannya atau mulai 'menunjukkan' sampai akhir kehamilannya.

9. Tidak terasa janin bergerak

Letak janin dan plasenta terkadang membuat gerakan sulit dirasakan. Misalnya pada penempatan plasenta anterior, plasenta berada di bagian depan rahim. Jika hal ini terjadi, mungkin diperlukan waktu lebih lama untuk merasakan gerakan janin dan lebih sulit dikenali.

10. Tidak merasakan adanya perubahan pada leher rahim

Beberapa orang mungkin mencoba memasukkan jari ke dalam vagina untuk meraba leher rahim, yang mungkin terasa lebih lembut di awal kehamilan. Tes jari bukanlah metode yang dapat diandalkan atau direkomendasikan untuk memeriksa kehamilan.

11. Tidak percaya sedang hamil

Stres, ketakutan, dan rasa malu terkadang berperan dalam menerima atau mengakui kehamilan. Jika kehamilan terjadi pada masa sulit, kecil kemungkinan untuk menyadarinya. Penyangkalan bisa menjadi sangat kuat.

Risiko ibu hamil tanpa gejala

Hamil tanpa gejala pada umumnya akan diketahui juga sepanjang kehamilan. Namun, ini bukan berarti tanpa risiko, Bunda. Dikutip dari laman Cleveland Clinic, ada beberapa risiko yang perlu diketahui jika hamil tanpa gejala:

  • Tidak ada layanan kehamilan: Karena tidak tahu bahwa sedang hamil, mereka mungkin belum menemui penyedia layanan kesehatan untuk perawatan kehamilannya. Ini berarti mereka yang tak sadar mungkin tidak mendapatkan pemeriksaan darah, konseling nutrisi, USG, atau dukungan lain yang diperlukan untuk kehamilan yang sehat. Tidak mengetahui bahwa sedang hamil juga bisa berarti melahirkan sendiri tanpa bantuan dari penyedia layanan kesehatan yang terampil.
  • Gaya hidup yang buruk: Merokok dan minum alkohol berbahaya selama kehamilan. Karena tidak mengetahui bahwa sedang hamil, mereka dengan gaya hidupnya yang buruk mungkin menggunakan zat ini atau mengonsumsi obat dan suplemen lain yang umumnya tidak aman bagi ibu hamil.
  • Risiko kondisi medis yang lebih tinggi: Ibu hamil yang tidak menyadari tidak akan menerima perawatan atau tes yang diperlukan untuk mendiagnosis kondisi tertentu seperti diabetes gestasional atau preeklamsia.
  • Risiko lebih tinggi terhadap kondisi bawaan: Janin berisiko mengalami kondisi bawaan karena tidak menerima tes genetik atau evaluasi lain yang membantu mendiagnosis kelainan lahir.

Demikian Bunda beberapa contoh hamil tanpa gejala. Semoga informasinya bisa membantu ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda