Bunda, tak terasa sebentar lagi kita akan segera merayakan Hari Raya Idul Fitri. Tentu, ini menjadi momentum bagi Bunda untuk berkunjung ke rumah keluarga dan menikmati waktu kebersamaan.

Pada umumnya, banyak masyarakat di Indonesia yang akan melakukan tradisi  mudik atau pulang ke kampung asal keluarga besarnya. Meskipun demikian, hal ini mungkin menjadi suatu pertimbangan bagi para Bunda yang sedang hamil, terlebih jika hamil tua.

Mungkin, Bunda jadi ragu untuk berangkat mudik karena perkiraan kelahiran akan terjadi dalam waktu dekat. Lantas, bagaimana ya cara yang dapat Bunda lakukan untuk menyiasati apabila HPL dekat dengan hari libur atau hari raya?

Tak perlu khawatir, berikut adalah cara-cara yang dapat Bunda coba, dilansir dari babyMed. 

Cara menyiasati bila HPL mendekati hari libur

1. Siapkan tas untuk ke rumah sakit lebih awal

Salah satu hal terpenting untuk Bunda lakukan ketika HPL dekat dengan hari libur yaitu menyiapkan tas untuk ke rumah sakit lebih awal. Tentu menyiapkan tas ini menjadi hal yang krusial sehingga jika sudah saatnya harus pergi ke rumah sakit, Bunda tidak perlu repot-repot menyiapkan perlengkapan terlebih dahulu. 

Sebaiknya, ibu hamil tidak menunda-nunda persiapan yang satu ini ya. Bila memungkinkan, akan lebih baik jika semua keperluan untuk ke rumah sakit sudah Bunda siapkan setidaknya dua minggu sebelum hari perkiraan lahir. Selain itu, taruhlah tas ini di tempat yang mudah dijangkau oleh Bunda. 

2. Jangan bepergian terlalu jauh dari rumah 

Ketika sedang hari libur, tentu Bunda memiliki keinginan untuk bepergian jauh agar dapat melepas penat. Atau saat hari raya, Bunda tak sabar untuk bertemu kangen dengan para keluarga. Namun, ternyata kampung asal Bunda jauh dari tempat tinggal yang sekarang. 

Akan tetapi, Bunda perlu ingat bahwa kelahiran anak harus menjadi prioritas utama. Apabila HPL  sudah terlalu dekat, sebaiknya jangan bepergian terlalu jauh dahulu. Bahkan, beberapa ibu hamil dengan kondisi tertentu juga disarankan tidak pergi lebih dari beberapa kilometer dari rumah karena sebentar lagi akan melahirkan.  

Bepergian jauh ini tidak boleh dianggap remeh Bunda. Sebab, perjalanan panjang bisa membuat Bunda sakit dan lebih buruknya meningkatkan risiko penggumpalan darah di kaki. Di kondisi seperti ini, akan sulit bila ibu hamil jauh dari dokter dan rumah sakit di mana Bunda akan melahirkan. 

3. Tidak ikut acara keluarga

Ketika hari raya, tentu semua anggota keluarga besar pada umumnya akan kumpul bersama. Akan tetapi, mungkin akan sulit bagi ibu hamil untuk menemukan tempat yang hening agar bisa beristirahat. Saat tengah hamil tua, Bunda perlu setidaknya beristirahat dan menopang kaki selama 15 menit setiap jamnya. 

Apabila sudah mendekati HPL, sebaiknya ibu hamil tidak hadir terlebih dahulu di acara keluarga. Hal ini dilakukan untuk mencegah Bunda merasa kelelahan. 

4. Perbanyak istirahat 

Sudah menjadi kewajiban bagi setiap ibu hamil untuk mendapatkan istirahat yang cukup. Istirahat ini penting bagi Bunda karena dapat menjaga kesehatan, kekuatan, dan daya tahan tubuh yang sedang hamil. 

Namun, biasanya hari libur atau hari raya akan membuat Bunda perlu berinteraksi dengan banyak orang atau melakukan aktivitas yang lebih banyak dari biasanya. Tentu, hal ini akan membuat energi pada tubuh ibu hamil berkurang, terlebih ketika HPL sudah dekat.

Oleh karena itu, pastikan Bunda dapat mengatur antara waktu beristirahat dan kapan harus bepergian serta berkunjung ke rumah keluarga ya.  

5. Jangan memaksakan diri

Pada hari raya, biasanya keluarga akan melakukan berbagai tradisi. Sebagai contoh, hari raya Idul Fitri akan membuat para Bunda sibuk memasak opor ayam. Namun, dengan keterbatasan fisik Bunda sebagai ibu hamil, sebaiknya jangan terlalu memaksakan diri untuk ikut memasak. 

Hal ini dilakukan untuk menghindari Bunda dari rasa stres. Sebab, rasa stres yang semakin besar akan membuat ibu hamil semakin kurang persiapan untuk melawan infeksi ataupun penyakit lainnya. Padahal, ibu hamil harus menjaga stamina tubuh agar cepat pulih setelah melahirkan. 

6. Ketahui jadwal dokter libur

Mengetahui jadwal dokter berlibur juga penting bagi para ibu hamil. Perlu Bunda ingat bahwa para dokter juga memiliki keluarga. Oleh karena itu, tentu mereka memiliki hari libur terlebih saat hari raya. Maka dari itu, sebaiknya Bunda sudah bertanya terlebih dahulu kepada dokter mengenai jadwal praktek mereka agar Bunda dapat mempersiapkan diri.

7. Rencanakan kepergian lebih awal

Menurut dr. Meleen Chuang, dokter Obstetri dan Ginekologi pada Family Health Centers di NYU Langone, Amerika Serikat, “Waktu yang terbaik untuk bepergian ketika hamil adalah di trimester kedua, antara 14 dan 28 minggu. Sebab, risiko komplikasi lebih rendah pada masa ini,” dikutip dari TheBump. 

Selain itu, banyak para ibu hamil yang mengaku bila mereka lebih memiliki energi saat bepergian pada trimester kedua. Mereka dapat bergerak secara mudah karena sudah melewati masa mual dan muntah dari trimester sebelumnya. Namun, akan berbeda cerita apabila Bunda bepergian ketika sudah hamil usia trimester ketiga. Oleh karena itu, Bunda perlu pertimbangkan kembali jika ingin bepergian saat HPL sudah dekat ya. 

Mengutip dari BabyCenter, ibu hamil juga perlu merencanakan segala persiapan lebih awal. Buatlah daftar barang apa saja yang ingin Bunda bawa saat bepergian agar tetap aman meski sedang hamil. 

Selain itu, Bunda juga dapat membawa salinan catatan kehamilan sebagai bentuk jaga-jaga apabila merasa tidak sehat ketika sedang bepergian atau sudah sampai di destinasi tujuan. 

Bunda, itulah beberapa cara yang dapat ibu hamil lakukan untuk menyiasati apabila HPL dekat dengan hari libur atau hari raya. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!