Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

5 Penyebab Perut Bawah Sakit di Kehamilan 7 Bulan & Gejala yang Perlu Diwaspadai

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 31 May 2024 09:25 WIB

Sakit perut ibu hamil
5 Penyebab Perut Bawah Sakit di Kehamilan 7 Bulan & Gejala yang Perlu Diwaspadai /Foto: Getty Images/PeopleImages
Daftar Isi
Jakarta -

Trimester ketiga adalah masa yang sangat dinantikan. Memasuki trimester tiga atau usia kandungan 7 bulan, ibu hamil mungkin mengalami beberapa keluhan. Salah satunya bisa berupa rasa sakit.

Rasa sakit di trimester akhir mungkin dapat terjadi di setiap bagian tubuh. Dari punggung, pinggul, hingga perut. Ada banyak tempat yang mungkin terasa nyeri dan tidak nyaman. Dalam artikel ini, akan dibahas tentang sakit perut pada ibu hamil saat usia kandungannya 7 bulan.

Penting untuk mengetahui apa yang normal dan apa yang tidak, terutama jika menyangkut ketidaknyamanan yang mungkin ibu hamil rasakan. Untuk itu, simak selengkapnya berikut ini!

Penyebab perut bawah sakit saat hamil 7 bulan

Mengutip Medical News Today, beberapa penyebab umum nyeri perut bagian bawah saat hamil meliputi:

1. Nyeri ligamen bundar

Ligamen di panggul yang menahan rahim di tempatnya akan meregang seiring dengan pertumbuhan perut ibu hamil. Karena kehamilan memberi tekanan ekstra pada ligamen ini, ligamen ini mungkin menjadi tegang dan terlalu meregang.

Khususnya selama trimester kedua dan ketiga, hal ini dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang tajam jika ibu hamil bergerak terlalu cepat dan ligamen ibu hamil menegang terlalu cepat sehingga menarik serabut saraf.

Nyeri ligamen bundar biasanya bersifat sementara atau intermitten. Hal ini biasanya dialami sebagai kejang hebat yang tiba-tiba di daerah perut atau pinggul dengan nyeri paling sering terjadi di sisi kanan. Konon, beberapa ibu hamil mengalaminya di kedua sisi.

Jika ibu hamil mengalami nyeri ligamen bundar, memperlambat gerakan ibu hamil (terutama saat bangun atau duduk), melakukan peregangan, dan berlatih yoga semuanya dapat bermanfaat.

2. Kembung

Kembung dapat terjadi kapan saja selama kehamilan. Ini berkaitan dengan otot usus yang rileks karena tingginya kadar progesteron. Namun, ibu hamil mungkin merasa kembung saat mendekati akhir kehamilan, karena rahim yang membesar memberikan tekanan ekstra pada organ, yang seringkali memperlambat pencernaan.

Jika ibu hamil mengalami nyeri perut bawah akibat gas, mungkin perlu makan dalam porsi kecil dan lebih sering. Selain itu, juga dapat mencoba berolahraga untuk membantu pencernaan dan mengidentifikasi (lalu menghindari) makanan yang memicu gas. Makanan yang digoreng dan berminyak adalah penyebab umumnya.

3. Sembelit

Hampir seperempat ibu hamil akan mengalami sembelit pada suatu saat selama kehamilannya. Pola makan tanpa serat/cairan yang cukup, penggunaan suplemen zat besi, dan fluktuasi hormon hanyalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan masalah tidak menyenangkan ini.

Jika ibu hamil mengalami sembelit, mungkin perlu mencoba minum lebih banyak air, makan lebih sering dalam porsi kecil, meningkatkan jumlah serat dalam makanan tersebut, dan berolahraga. Jika ibu hamil sering mengalami sembelit selama kehamilan, dokter mungkin akan meresepkan obat pelunak feses.

4. Kontraksi Braxton-Hicks

Biasa dirasakan pada trimester ketiga, kontraksi Braxton-Hicks juga disebut sebagai kontraksi persalinan palsu atau kontraksi pemanasan. Meskipun membantu melunakkan leher rahim, namun tidak menyebabkan bayi lahir karena sifatnya yang tidak teratur.

Jika ibu hamil mengalami kontraksi Braxton-Hicks, ibu hamil dapat mencoba minum lebih banyak air dan mengubah posisi. Tapi Bunda tak perlu panik, kontraksi ini biasanya tidak bertahan terlalu lama.

5. Pertumbuhan kehamilan

Saat bayi bertambah besar pada trimester kedua dan ketiga, ibu hamil mungkin merasakan lebih banyak rasa sakit di perut bagian bawah dan daerah kandung kemih. Ibu hamil mungkin merasakan kulit meregang dan lebih banyak tekanan karena beban tambahan.

Sabuk bersalin atau pita perut yang mendukung dapat meringankan sebagian ketidaknyamanan ini. Sepasang legging bersalin yang suportif juga bisa membantu ibu hamil merasa lebih nyaman. Bantal kehamilan dapat membantu meringankan ketidaknyamanan saat istirahat.

Penyebab sakit perut bawah yang perlu diwaspadai

Ada penyebab sakit perut bawah yang perlu diwaspadai dan harus segera ditangani dokter:

1. Preeklampsia

Mengutip Healthline, preeklamsia adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan tekanan darah tinggi. Umumnya terjadi setelah minggu ke-20 kehamilan, tidak menutup kemungkinan untuk mengalaminya pada awal kehamilan atau bahkan setelah melahirkan.

Seorang ibu hamil lebih berisiko mengalami preeklamsia jika memiliki riwayat tekanan darah tinggi atau diabetes, mengalami obesitas, dan berusia remaja atau di atas 35 tahun.

Ibu hamil harus memberi tahu dokter jika memiliki:

  • Sakit kepala yang terus-menerus.
  • Pembengkakan abnormal pada tangan dan wajah.
  • Penambahan berat badan secara tiba-tiba.
  • Perubahan penglihatan.

2. Persalinan prematur

Sakit perut yang tidak kunjung hilang saat perempuan bergerak mungkin merupakan tanda persalinan prematur. Artinya melahirkan sebelum minggu ke 37 kehamilan.

Tanda dan gejala persalinan prematur meliputi:

1. Rasa sakit atau tekanan di perut bagian bawah
2. Sakit punggung tumpul yang tidak kunjung hilang
3. Kram perut
4. Diare
5. Kontraksi
6. Perubahan kuantitas atau konsistensi keputihan, mungkin lebih encer, berlendir, atau berdarah

Siapa pun yang mengalami gejala-gejala di atas, sebaiknya segera menghubungi dokter, ya Bunda.

Ibu hamil sakit perutIbu hamil sakit perut/ Foto: Getty Images/DjelicS

Cara mengatasi sakit perut bawah saat hamil

Ingin tahu apakah ada yang dapat dilakukan untuk meredakan ketidaknyamanan perut atau sakit perut selama kehamilan? Tips dari laman Parents berikut mungkin bisa membantu:

  • Ubah cara bergerak, terutama jika mengalami nyeri ligamen bundar. Misalnya, Bunda dapat mencoba duduk dan bangun lebih lambat dan menghindari gerakan memutar pinggang secara tajam.
  • Pilih makanan kaya serat (termasuk buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian).
  • Minum banyak air.
  • Makanlah dalam porsi kecil namun sering.
  • Berolahragalah secara teratur, secukupnya dan dengan persetujuan dokter.
  • Sering-seringlah mengosongkan kandung kemih.
  • Cobalah pijat prenatal, akupunktur, atau yoga untuk meredakannya.
  • Sering-seringlah beristirahat.

Demikian penjabaran tentang penyebab perut bawah sakit saat hamil 7 Bulan dan gejala yang perlu diwaspadai. Semoga informasinya membantu ya Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda