Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

10 Negara dengan Tradisi Hamil dan Melahirkan yang Unik

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 06 May 2024 10:05 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil
Ilustrasi Ibu Hamil di Luar Negeri/ Foto: Getty Images/iStockphoto/ilona titova
Daftar Isi
Jakarta -

Tradisi hamil dan melahirkan di setiap negara dapat berbeda, Bunda. Tak sedikit di antaranya mengangkat kebudayaan dan kepercayaan masyarakat lokal setempat.

Ya, kehamilan dan persalinan mungkin pengalaman yang universal. Tetapi, setiap negara dan budaya merayakan momen spesial itu dengan caranya sendiri. Beberapa tradisi ini bahkan dianggap unik.

Negara dengan tradisi hamil dan melahirkan yang unik

Setidaknya, ada 10 negara yang memiliki tradisi unik soal hamil dan melahirkan. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini, seperti dilansir beberapa sumber:

1. Amerika Latin

Negara Amerika Latin memiliki tradisi melahirkan yang membantu para Bunda pulih dengan cepat usai melahirkan. Perempuan yang baru melahirkan di sana akan menjalani la cuarentena atau karantina selama periode 40 hari setelah melahirkan.

Di periode waktu ini, mereka akan memulihkan diri dengan tidak melakukan hubungan seks, aktivitas fisik, dan mengonsumsi makanan pedas. Untuk membiarkan para ibu beristirahat dan fokus merawat bayinya, kerabat dan teman perempuan akan membantu melakukan pekerjaan rumah, seperti memasak, membersihkan, dan merawat anak-anak yang lain.

Tradisi lainnya adalah membungkus perut ibu dengan ikat pinggang kain yang disebut faja. Setelah melahirkan, para Bunda ini juga diharuskan menutup kepala dan lehernya. Demikian seperti dikutip dari The Bump.

2. Turki

Untuk merayakan kelahiran bayi, para Bunda di Turki akan mengonsumsi minuman tradisional yang disebut lohusa serbeti atau ramuan pasca persalinan. Minuman ini dibuat dengan air, gula, cengkeh, kayu manis, dan pewarna makanan merah.

Biasanya, lohusa serbeti ini akan disajikan kepada ibu baru di rumah sakit pasca melahirkan. Minuman ini dipercaya juga dapat melancarkan ASI.

Turki juga memiliki tradisi lain yang terbilang unik, yakni tidak adanya baby shower dan perempuan baru boleh dijenguk setelah 20 hari melahirkan.

3. Jepang

Para Bunda di Jepang masih banyak yang menjalankan tradisi melahirkan tanpa menggunakan anti-nyeri atau anestesi epidural. Menurut Tokyo Review, Jepang merupakan negara dengan tingkat kelahiran tanpa rasa sakit yang rendah di antara negara maju lainnya.

Berdasarkan tradisi, sebagian besar perempuan di Jepang memiliki tujuan untuk melahirkan tanpa obat penghilang rasa sakit. Tradisi ini berawal dari sebuah kepercayaan kuno Budha, di mana nyeri persalinan harus dirasakan seorang perempuan sebagai ujian untuk mempersiapkan diri menjadi ibu.

Tradisi hamil dan melahirkan lain dari Jepang adalah tidak mengizinkan suami menemani istrinya melahirkan, kecuali ia telah mengikuti kelas prenatal. Tetapi, belakangan sudah banyak fasilitas kesehatan yang tak lagi mengikuti tradisi tersebut, Bunda.

4. Jerman

Negara Jerman memiliki aturan dalam pemberian nama bagi bayi baru lahir. Saat mengisi akta kelahiran, orang tua yang ingin memberikan nama pada anaknya harus berpegang pada daftar nama yang telah disetujui pemerintah.

Jika nama tersebut tidak ada didaftar, maka mereka harus memberikan alasan yang kuat mengapa negara harus membuat pengecualian. Nama yang tidak diperbolehkan ini seperti nama objek (apple) atau nama keluarga. Negara juga membuat aturan bahwa nama depan anak harus bisa mengidentifikasi jenis kelaminnya.

Ilustrasi Ibu MelahirkanIlustrasi Ibu Melahirkan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/FatCamera

5. Belanda

Belanda menduduki peringkat teratas di dunia dalam jumlah kelahiran di rumah. Banyak orang Belanda menganut metode melahirkan secara alami, di mana sistem kesehatan di sana juga banyak melakukannya.

Sebagian besar ibu hamil akan menemui bidan dan hanya mengunjungi dokter kandungan bila mereka mengalami risiko komplikasi atau kehamilan berisiko tinggi.

Semua ibu hamil di Belanda diharuskan untuk mengambil kraampakket atau kotak berisi perlengkapan medis yang diperlukan untuk melahirkan di rumah.

6. Finlandia

Sejak tahun 1930-an, para ibu baru di Finlandia akan menerima paket perawatan dari negara, yang berisi kebutuhan bayi seperti pakaian, popok, perlengkapan tidur, bibs, dan kotak P3K. Semuanya dibungkus ke dalam kotak kardus yang dapat berfungsi ganda sebagai tempat tidur bayi.

Para Bunda di sana juga memiliki pilihan untuk mengambil bantuan tunai. Namun, mayoritas Bunda memilih paket perawatan karena nilai komersilnya lebih tinggi.

Awalnya, program tersebut dirancang untuk keluarga berpenghasilan rendah. Namun, paket gratis ini bisa dinikmati semua ibu pada tahun 1949. Pemberian paket perawatan ini nyatanya bermanfaat karena berhasil menurunkan angka kematian di Negara Finlandia.

7. Brazil

Tradisi melahirkan di Brazil ini cukup unik karena tidak berfokus pada 'kebahagiaan' ibu baru. Alih-alih dihujani hadiah saat bayinya lahir, seorang ibu baru di Brasil justru harus memberi sekeranjang hadiah pada tamu yang berkunjung.

Hadiah ini dapat berupa barang-barang kecil seperti permen dan suvenir, yang juga berisi pesan terima kasih kepada teman dan keluarga atas kunjungannya.

Selain memberikan hadiah, bayi baru lahir di Brazil biasanya akan didandani dengan atribut serba merah. Warna ini dipilih karena dipercaya dapat membawa keberuntungan dan mampu mengusir roh jahat.

8. Republik Dominika

Masyarakat di Republik Dominika masih mempraktikan tradisi adat untuk memprediksi jenis kelamin bayi dalam kandungan. Mereka menggunakan sendok, pisau, dan garpu yang diletakkan di bawah tiga kursi berbeda. Lalu, calon ibu akan memilih salah satu kursi untuk diduduki.

Bila memilih sendok berarti bayinya perempuan, sementara pisau berarti bayi laki-laki. Nah, bila ibu memilih garpu, maka jenis kelamin belum ditentukan.

Tradisi lain di negara ini mengatakan bahwa hamil anak laki-laki dapat dilihat dari rambut ibu yang tebal dan berkilau. Sedangkan, hamil anak perempuan justru sebaliknya.

9. Nigeria

Bayi yang lahir di Nigeria akan menerima segudang berkah, Bunda. Pada hari ketujuh setelah lahir untuk anak perempuan dan hari kesembilan untuk anak laki-laki, mereka akan diberikan beberapa bahan makanan.

Mereka akan mendapatkan air yang melambangkan agar tidak memiliki musuh, minyak sawit agar hidup lancar dan tidak stres, kacang kola agar panjang umur dan sehat, serta garam dan merica agar selalu bersemangat.

Selain bayi baru lahir, ibu baru juga akan menjalani tradisi, yakni melakukan perawatan pasca persalinan yang disebut omugwo. Ini merupakan proses memandikan bayi untuk pertama kali yang dilakukan oleh neneknya. Tradisi ini melambangkan bahwa seorang ibu pasti akan mendapatkan banuan untuk membesarkan anaknya.

10. Ekuador

Salah satu tradisi melahirkan di Ekuador adalah la dieta. Tradisi ini masih banyak dilakukan di daerah pedesaan.

Seorang suami akan memberi istrinya kemeja basah oleh keringat setelah seharian bekerja keras. Kemeja ini diberikan saat istrinya melahirkan. Menurut cerita, hal tersebut dapat memberi seorang istri kekuatan dan memudahkan persalinan, Bunda.

Setelah melahirkan, tradisi lainnya adalah melindungi ibu dan bayinya dari sinar matahari. Para ibu juga akan dimandikan dengan ramuan herbal, yakni campuran parfum, secangkir susu atau tiga kelopak mawar untuk menandai kembalinya mereka ke kehidupan sehari-hari.

Demikian 10 negara dengan tradisi hamil dan melahirkan yang unik, Bunda. Di Indonesia, tampaknya tradisi melahirkan juga banyak ya. Lantas, bagaimana dengan tradisi di daerah Bunda?

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda