
kehamilan
Apakah Bersepeda Menurunkan Jumlah Sperma Ayah?
HaiBunda
Minggu, 12 May 2024 07:50 WIB

Daftar Isi
- Apakah bersepeda mempengaruhi jumlah sperma atau motilitas sperma?
- Alasan bersepeda beresiko menurunkan jumlah sperma
- Apakah ada batas waktu bersepeda yang aman untuk kesehatan sperma?
- Cara aman bersepeda agar kesuburan terjaga
- Pilihan olahraga yang baik untuk meningkatkan kualitas sperma atau kesuburan pria
Beberapa tahun belakangan, bersepeda menjadi olahraga yang populer di kalangan semua usia. Bersepeda memang terbukti bagus untuk menjaga kesehatan jantung, bagus menjaga kekuatan otot, membakar kalori, serta meningkatkan metabolisme.
Khusus untuk laki-laki, bersepeda disebut bagus untuk membantu mengatasi keluhan seksual, seperti ejakulasi dini maupun perbaikan kualitas sperma. Namun, di balik itu beredar pendapat bahwa bersepeda dapat memengaruhi jumlah dan kesehatan sperma.
Banyak ulasan medis menyatakan bahwa bersepeda dapat menyebabkan atau memengaruhi jumlah dari produksi sperma pada pria. Bahkan parahnya, bersepeda dapat menurunkan tingkat kesuburan sperma.
Nah, lantas benarkah bersepeda begitu memiliki dampak dalam kesehatan sperma Ayah? Untuk lebih jelasnya, yuk, simak informasi berikut ini.
Apakah bersepeda mempengaruhi jumlah sperma atau motilitas sperma?
Bersepeda sebenarnya tidaklah terlalu memberikan dampak buruk pada kualitas dan kuantitas sperma. Namun, dengan syarat Ayah tidak terlalu lama dan sering dalam bersepeda.
Hal ini disebabkan apabila seorang pria terlalu sering bersepeda, maka bisa memicu rasa kesemutan dan nyeri di alat vital. Nah, jika berlarut-larut, keluhan ini akan mengarah pada gangguan prostat.
Prostat sendiri adalah area yang berfungsi untuk memproduksi sperma. Ketika ada gangguan di area prostat, seperti prostatitis, yaitu peradangan pada kelenjar prostat, tentunya kualitas dan kuantitas dari sperma akan mengalami penurunan.
Alasan bersepeda beresiko menurunkan jumlah sperma
Bersepeda dalam jangka waktu yang lama atau dengan intensitas yang begitu tinggi dapat berisiko menurunkan jumlah sperma pada pria. Bahkan parahnya, bersepeda juga dapat menyebabkan masalah pada kesuburan Ayah karena adanya disfungsi ereksi pada alat vital.
Mengutip dari laman Give Legacy, berikut empat alasan mengapa bersepeda dapat memengaruhi jumlah sperma.
1. Peningkatan suhu pada area genital
Selama cairan sperma diproduksi, diperlukan suhu yang ideal di sekelilingnya. Hal ini karena produksi sperma begitu sensitif terhadap temperatur panas.Â
Nah, testis sebagai tempat terbentuknya sperma, membutuhkan suhu yang lebih rendah dari suhu tubuh agar dapat bekerja dengan baik. Maka dari itu, skrotum, kulit yang melapisi testis, memiliki fungsi dalam mengatur temperatur di dalamnya. Apabila terjadi peningkatan panas pada skrotum, maka produksi sperma akan terganggu, karena DNA sperma akan rusak dan menyebabkan kematian sel-selnya.
Bersepeda dan suhu di area genital memiliki hubungan yang dapat mengakibatkan penurunan jumlah sperma. Hal ini disebabkan oleh pakaian ketat yang sering dikenakan oleh pesepeda.Â
Pakaian ketat adalah satu hal penyebab dari adanya peningkatan suhu di area genital, seperti skrotum dan testis. Sebab, pakaian ini tidak menyerap keringat begitu baik sehingga suhu panas akan terus terperangkap di sekitarnya.
Menurut sebuah studi dalam jurnal Oxford Academic, dinyatakan bahwa pakaian dalam yang ketat berisiko tinggi dalam peningkatan di suhu area genital dibandingkan pakaian yang lebih longgar. Dalam penelitian itu juga dijelaskan bahwa pria yang mengenakan celana dalam longgar memiliki jumlah dan konsentrasi sperma yang lebih tinggi daripada pria yang berpakaian celana ketat.Â
2. Gesekan dari sadel pada kantong zakar
Selanjutnya, bersepeda dalam jangka waktu yang lama dapat berisiko memberikan gesekan atau benturan dari sadel yang berlebihan pada area kantong zakar (testis). Hal ini dapat menyebabkan trauma atau cedera pada testis, yang dapat memengaruhi fungsi prostat dan produksi sperma.Â
Dalam sebuah studi penelitian yang dimuat dalam jurnal Radiological Society of North America, dibuktikan bahwasanya pesepeda gunung memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena gangguan skrotum bila dibandingkan dengan yang tidak bersepeda.
Dari 85 pesepeda pria yang kerap bersepeda, setidaknya dua jam per hari dalam enam hari di tiap minggunya, ditemukan bahwa 94 persen di antaranya memiliki gangguan pada fungsi prostat dan produksi spermanya. Gangguan ini bervariasi, dari masalah benjolan di testis hingga pembuluh darah yang membesar pada skrotum.
Kedua hal itu adalah penyebab yang umum ditemukan dalam kondisi penurunan produksi sperma dan ketidaksuburan. Di sisi lain, pria yang bukan pesepeda, kelainan testis hanya ditemukan 16 persen dari jumlah subyek yang diteliti.
3. Tekanan pada area testis
Tekanan yang terus-menerus pada area perineum, antara skrotum dan anus, selama bersepeda dapat mengganggu aliran darah ke testis. Gangguan aliran darah ini tentu akan berdampak pada produksi sperma sehingga menurunkan jumlah dan kualitasnya.Â
Selain efeknya yang mungkin terjadi pada sperma, tekanan sadel di testis juga bisa mengganggu fungsi seksual. Tekanan tersebut mengakibatkan mati rasa di saraf-saraf alat kelamin. Alhasil, pria dengan keluhan ini akan mengalami disfungsi ereksi dan rasa sakit saat berhubungan badan.
4. Risiko kanker prostat
Sebuah studi di tahun 2014 lalu, menemukan bahwa bersepeda lebih dari 3,75 jam per minggu dapat meningkatkan risiko kanker prostat pada pria berusia di atas 50 tahun. Prostat sendiri memiliki keterlibatan dalam memproduksi air mani dan sperma.Â
Oleh karena itu, bersepeda dalam jangka waktu yang berlebihan akan membawa permasalahan dalam jumlah produksi sperma bahkan berisiko mendatangkan kanker prostat untuk para pria berumur lebih dari 50 tahun.
Apakah ada batas waktu bersepeda yang aman untuk kesehatan sperma?
Sebenarnya cukup sulit untuk bisa menentukan batas waktu yang tepat untuk memastikan keamanan dan kesehatan sperma selama bersepeda. Berbagai penelitian yang dikutip dalam laman Give Legacy, menyatakan bahwa durasi bersepeda yang aman setidaknya berada di antara 1,5 – 5 jam atau lebih dalam satu minggu.
Nah, merujuk pada laman detikcom, dr Dwi Iswanto, SpU, para ayah dianjurkan untuk tidak bersepeda melebihi sembilan jam dalam waktu sepekan. Durasi ini ditetapkan untuk menghindari rasa kesemutan dan nyeri di area vital serta risiko kanker prostat di kemudian hari.
Cara aman bersepeda agar kesuburan terjaga
Bersepeda adalah satu dari banyaknya olahraga yang menyenangkan dan sehat. Namun, adanya pernyataan media yang menerangkan bahwa bersepeda dapat mengganggu kesuburan, tentu membuat banyak pria was-was.
Nah, untuk menghindari risiko adanya gangguan pada kesuburan, Ayah dapat melakukan beberapa tips dari Orlando Health berikut ini untuk memastikan keamanan dan kesehatan sperma selama bersepeda:
1. Pilih sadel yang tepat
Cara pertama untuk mendapatkan bersepeda dengan rasa aman tentunya dengan memilih sadel atau tempat duduk sepeda yang sesuai dengan tubuh. Pilihlah sadel dengan kualitas yang terasa empuk dan nyaman saat diduduki selama bersepeda. Hindari sadel yang keras sebab itu justru akan memberikan tekanan dan gesekan yang begitu berdampak di area prostat.
2. Pertimbangkan pilihan pakaian saat bersepeda
Pakaian yang ketat memang memudahkan pergerakan Ayah selama menggowes. Meskipun begitu, terkadang pakaian ini tak terlalu baik untuk kenyaman di area genital. Oleh karenanya, bila ingin bersepeda, ada baiknya gunakan celana yang agak longgar di area tersebut atau Ayah bisa mencoba memakai pakaian yang memang dirancang khusus untuk bersepeda. Biasanya pakaian tersebut sudah didesain dengan bantalan yang memberikan kenyaman di area genital.
3. Batasi waktu bersepeda
Bersepeda memang merupakan kegiatan yang mengasyikkan dan menyegarkan tubuh, tetapi Ayah wajib menghindari bersepeda di waktu yang terlalu lama. Setidaknya dalam satu minggu, pria hanya boleh bersepeda selama 9 jam. Hal ini berguna untuk menghindari risiko gangguan kesehatan di area genital.
4. Hindari berendam air hangat setelah bersepeda
Setelah melakukan kegiatan bersepeda, sebaiknya hindari aktivitas berendam di air panas, ya. Sebab, fungsi testis akan mengalami penurunan bila ia terus dilingkupi suhu panas dalam waktu terus-menerus.
5. Konsumsi suplemen vitamin tambahan
Seperti yang diketahui bahwasanya vitamin seperti, D, C, E, hingga mineral zinc adalah kumpulan nutrisi yang dapat membantu meningkatkan kualitas sperma pria. Oleh sebab itu, Ayah dapat mengonsumsi suplemen vitamin ini untuk mendapatkan sperma yang sehat di samping tubuh yang bugar.
Pilihan olahraga yang baik untuk meningkatkan kualitas sperma atau kesuburan pria
Melansir dari laman Exseed Health, berikut tiga jenis olahraga yang dapat meningkatkan kualitas sperma dan kesuburan pria:
1. Angkat besi
Angkat besi adalah salah satu bentuk olahraga yang populer di kalangan pria yang ingin menambah massa badan maupun otot. Dengan kegiatan ini, fisik akan mengalami peningkatan dari segi visual maupun kekuatan.Â
Di sisi lain, ternyata angkat besi juga dapat membantu dalam peningkatan kesuburan, lho. Beberapa studi penelitian menyatakan bahwa latihan kekuatan, seperti angkat besi, dapat meningkatkan kadar testosteron pada pria.
Nah, testosteron ini berperan besar dalam produksi sperma dan kesuburan. Olahraga ini merupakan cara yang sehat dan alami untuk meningkatkan kadar testosteron dalam tubuh, sehingga di samping tubuh yang bugar, kualitas kesuburan juga ikut mengalami kenaikan kualitas.
2. Berlari
Berlari adalah satu dari beberapa latihan kardio yang pelaksanaannya sederhana, tetapi efektif hasilnya. Dengan berlari, Ayah dapat sekaligus menjernihkan pikiran, menyegarkan tubuh, serta menyehatkan kesuburan diri.
Penelitian menyimpulkan bahwa pria dengan berat badan yang berlebihan akan cenderung memiliki jumlah sperma yang lebih rendah dibandingkan rekan-rekannya.Â
Nah, dengan olahraga lari, Ayah akan dibantu untuk menjaga komposisi lemak tubuh yang sehat dengan membentuk otot dan membakar kalori. Maka dari itu, apabila berat badan sangat memengaruhi jumlah sperma, sebaiknya mulailah untuk berlari sebagai olahraga yang rutin dilakukan.
3. Yoga
Satu lagi olahraga yang disarankan sebab dapat meningkatkan kesehatan dan jumlah sperma adalah yoga. Melansir dari laman Parenting Firstcry, yoga dapat menghalau masalah kesuburan serta kesehatan mental dari ragam gerakannya. Hal ini dikarenakan olahraga yoga dapat melancarkan sirkulasi darah.
Sirkulasi darah yang lancar tentu akan membantu Ayah terhindar dari rasa depresi atau kecemasan. Selain itu, sirkulasi darah juga baik untuk kesehatan sperma. Sebab, ia akan menstimulasi kelenjar dan menghasilkan pelepasan hormon testosteron yang baik untuk kesuburan.
Selanjutnya, kombinasi latihan kardiovaskular dan meditasi yang merupakan rangkaian dari olahraga yoga akan meningkatkan motilitas sperma dan produksinya dan meningkatkan libido.
Meskipun begitu, perlu diingat bahwa olahraga-olahraga di atas bukanlah obat yang langsung dapat memberikan dampak maupun kesembuhan dari ketidaksuburan. Ayah perlu mengingat bahwa olahraga ini dapat bermanfaat bagi kesehatan sperma, bila dilakukan secara rutin, ya.
Nah, itulah informasi seputar dampak bersepeda bagi kesehatan dan jumlah sperma. Memang banyak yang memercayai bahwa bersepeda dapat menurunkan jumlah cairan sperma pria, tetapi hal itu dapat terjadi bila Ayah terlalu lama menggowes di dalam waktu sepekan.Â
Oleh karena itu, penting sekali untuk mengetahui secara lengkap dan jelas mengenai informasi seputar olahraga yang baik untuk meningkatkan kualitas sperma yang sehat. Semoga informasi ini bermanfaat, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
3 Kisah Bunda Seleb Berhasil Hamil Meski Didiagnosis Tuba Fallopi Bermasalah

Kehamilan
5 Kisah Bunda Berhasil Hamil Usai Divonis Susah Punya Anak karena Masalah Kesuburan

Kehamilan
10 Penyebab Infertilitas pada Wanita Beserta Cara Mengobatinya

Kehamilan
Mengenal Infertilitas Sekunder, Kesulitan untuk Hamil Lagi setelah Anak Pertama

Kehamilan
Wanita Usia 20 Tahunan juga Bisa Alami Infertilitas Lho, Simak yuk Pencegahannya


7 Foto
Kehamilan
7 Potret Bunda Seleb Pejuang Dua Garis Biru yang Berhasil Hamil & Melahirkan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda