Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

7 Makanan untuk Menurunkan Hormon Prolaktin Tinggi yang Dapat Mengganggu Kesuburan

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 13 May 2024 18:00 WIB

Ilustrasi Tes Kehamilan
Ilustrasi Masalah Kesuburan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Kiwis
Daftar Isi
Jakarta -

Hormon prolaktin memainkan peran penting dalam produksi Air Susu Ibu (ASI). Tetapi, kadar prolaktin yang tinggi perlu dihindari karena bisa menimbulkan dampak pada kesuburan, Bunda.

Hormon prolaktin tinggi sebenarnya dapat dicegah dengan memilih makanan yang tepat. Ada beberapa jenis makanan yang telah terbukti dapat menurunkan kadar hormon ini.

Sebelum membahas lebih lanjut tentang makanan untuk menurunkan hormon prolaktin tinggi, Bunda perlu ketahui dulu fungsi hormon ini dan apa penyebab kadarnya bisa menjadi tinggi. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini ya!

Fungsi hormon prolaktin

Prolaktin adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari. Menurut Dokter Penyakit Dalam, Alana Biggers, MD, MPH, hormon ini memainkan peran penting dalam fungsi tubuh yang sehat.

"Kelenjar pituitari menghasilkan prolaktin. Kelenjar ini terletak di dasar otak dan membantu mengatur hormon dalam tubuh," ujar Biggers, dilansir Medical News Today.

"Prolaktin merupakan hormon yang membantu perkembangan payudara, khususnya pada perempuan. Hormon ini membantu tubuh mempertahankan kondisi stabil secara kesuluruhan dan juga memungkinkan ibu untuk menyusui," sambungnya.

Saat Bunda sedang hamil atau baru melahirkan, kadar prolaktin akan meningkat sehingga ASI bisa diproduksi. Namun, kadar prolaktin yang tinggi juga dapat dialami oleh setiap perempuan bahkan saat tidak hamil.

Nah, kadar prolaktin yang berlebihan ini dapat menyebabkan masalah kesehatan. Ada beberapa penyebab kadar prolaktin tinggi yang kebanyakan disebabkan karena masalah kesehatan

Penyebab prolaktin tinggi

Dikutip dari Baby Center, ada banyak penyebab prolaktin tinggi, meski penyebabnya tidak diketahui pada 40 persen kasus. Berikut beberapa penyebab prolaktin tinggi:

  • Sel-sel yang terlalu aktif di kelenjar pituitari
  • Gangguan yang menyebabkan peningkatan sel darah putih
  • Penyakit TBC
  • Hipotiroidisme
  • Masalah pada ginjal
  • Penggunaan beberapa obat, seperti anti-psikotik tertentu, anti-depresan, dan anti-hipertensi
  • Dampak prolaktin tinggi pada kesuburan
  • Sindrom Cushing, akibat tingginya kadar kortisol dalam tubuh
  • Hipofisis limfositik, suatu kondisi peradangan pada kelenjar pituitari
Ilustrasi Sakit KepalaIlustrasi Sakit/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Iamstocker

Gejala prolaktin tinggi

Beberapa perempuan yang mengalami prolaktin tinggi tidak memiliki gejala apa pun. Namun, tes darah dapat menunjukkan apakah kadar prolaktin lebih tinggi dari biasanya.

Jika hasilnya berada diambang batas, maka Bunda mungkin akan menjalani tes darah lagi untuk memastikannya. Dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik dan MRI.

Ada beberapa gejala prolaktin tinggi yang dapat dialami oleh Bunda, yakni:

  • Keluarnya ASI meski sedang tidak hamil atau menyusui
  • Sulit hamil
  • Haid tidak teratur atau tidak sama sekali
  • Hilangnya libido
  • Vagina kering
  • Kepadatan tulang menurun
  • Nyeri di payudara
  • Nyeri saat berhubungan seksual
  • Hot flashes

Kaitan prolaktin tinggi dan kesuburan

Kadar prolaktin yang tinggi dapat menyebabkan infertilitas atau kemandulan, Bunda. Terutama bila kondisi ini tidak diobati.

Ketika kadar hormon menjadi tinggi, produksi hormon estrogen dan progesteron akan terpengaruh. Akibatnya, siklus haid menjadi tidak teratur bahkan berhenti sama sekali.

Prolaktin dapat menyebabkan kemandulan dalam beberapa cara berbeda, yakni:

  1. Hormon prolatin dapat menghentikan ovulasi. Jika hal tersebut terjadi, siklus menstruasi Bunda akan terhenti.
  2. Dalam kasus yang tidak terlalu parah, kadar prolaktin yang tinggi hanya dapat mengganggu ovulasi sesekali. Hal tersebut akan mengakibatkan ovulasi intermiten atau ovulasi yang lebih lambat dari biasanya. Perempuan dalam kategori ini mungkin mengalami menstruasi yang jarang atau tidak teratur.
  3. Pada kasus yang ringan, ovulasi mungkin terjadi secara teratur, tetapi tidak menghasilkan cukup hormon progesteron setelahnya. Hal tersebut dapat menyebabkan lapisan rahim tidak dapat mendukung implantasi dan pertumbuhan embrio. Perempuan dengan kondisi ini bisa mengalami haid yang lebih cepat dari perkiraan setelah ovulasi.

Makanan untuk menurunkan prolaktin tinggi

Prolaktin tinggi dapat dikembalikan ke normal melalui pemberian obat-obatan, Bunda. Pada kasus yang ringan, menjaga dan mengubah pola makan bisa dilakukan untuk menurunkan prolaktin tinggi.

Pola makan terbaik adalah mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang. Bunda juga disarankan untuk mengonsumsi makanan tinggi vitamin dan antioksidan.

Selain itu, penting juga untuk memastikan makanan yang Bunda konsumsi mengandung laktogenik. Makanan jenis ini dapat merangsang sekresi prolaktin, sehingga bisa menurunkan kadarnya.

Nah, berikut 7 makanan untuk menurunkan hormon prolaktin yang sehat dan bergizi:

  1. Tanaman adas
  2. Green aniseed
  3. Fenugreek
  4. Gandum
  5. Biji-bijian, seperti wijen, dan jintan
  6. Kacang-kacangan, seperti almond dan hazelnut
  7. Kemangi

Demikian serba-serbi prolaktin tinggi, termasuk dampak dan makanan untuk menurunkan kadarnya. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda