Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Sudah Ada Pembukaan tapi Ibu Hamil Belum Rasakan Mulas, Apa yang Harus Dilakukan?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Sabtu, 18 May 2024 18:57 WIB

Ilustrasi Ibu Melahirkan
Sudah Ada Pembukaan tapi Ibu Hamil Belum Rasakan Mulas, Apa yang Harus Dilakukan?/Foto: iStockphoto/Getty Images/geargodz
Daftar Isi
Jakarta -

Proses persalinan merupakan kata lain dari proses melahirkan. Umumnya proses ini dimulai dengan kontraksi yang berlanjut lahirnya bayi. Bagaimana jika sudah ada pembukaan tapi ibu hamil belum merasakan mulas? Apa yang harus dilakukan?

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, persalinan adalah proses keluarnya bayi dari rahim melalui vagina atau operasi caesar (c-section). Persalinan biasanya terjadi pada usia kehamilan 37-42 minggu atau 9 hingga 10 bulan. 

Tahapan persalinan

Ada tiga tahap persalinan yang dapat Bunda ketahui, yakni:

  • Tahap 1: Persalinan

Pada tahap pertama persalinan, ibu hamil mulai merasakan kontraksi yang terus menerus. Kontraksi ini menjadi lebih kuat, lebih teratur, dan lebih sering seiring berjalannya waktu. Hal ini menyebabkan leher rahim terbuka (melebar) dan melunak serta memendek dan menipis (penipisan) agar bayi dapat bergerak ke jalan lahir.

Tahap pertama merupakan tahap terpanjang persalinan dapat berlangsung antara 12 hingga 19 jam, meskipun orang yang pernah memiliki anak sebelumnya mungkin melalui tahap ini lebih cepat, antara empat hingga 12 jam. 

Tahap pertama dimulai pada permulaan persalinan dan berlanjut sampai serviks berdilatasi penuh. Pelebaran serviks sangat penting—leher rahim adalah saluran yang sangat sempit antara rahim dan vagina yang perlu diregangkan dan ditipiskan agar bayi dapat melewatinya.

Tahap awal ini terbagi menjadi dua fase, yaitu fase laten dan fase aktif seperti dilansir laman Stanfordchildrens. Biasanya diperlukan waktu sekitar 20 jam dari awal hingga selesai untuk ibu yang baru pertama kali melahirkan.

Tahap awal dibagi lagi menjadi dua fase, yakni fase laten dan fase aktif. Fase laten persalinan berlangsung antara lima hingga 20 jam atau lebih dan selesai ketika serviks melebar hingga sekitar 4 sentimeter.

Dilatasi serviks diukur dengan meraba pembukaan serviks dengan dua jari. Kontraksinya ringan, dan nyeri minimal selama fase ini. Kebanyakan ibu tinggal di rumah selama fase laten, karena fase ini merupakan fase terpanjang dan perhatian medis biasanya tidak diperlukan.

Sedangkan pada fase aktif, persalinan berlangsung rata-rata dua hingga delapan jam di mana kontraksi menjadi lebih kuat dan berirama, menandakan bahwa sudah waktunya untuk pergi ke rumah sakit.

Selama fase aktif, serviks akan melebar dari 6 sentimeter (cm) menjadi 10 cm dan kepala bayi turun ke panggul. Rata-rata, serviks akan melebar sekitar 1 cm per jam. 

Pelebaran dari 6 sentimeter menjadi 10 sentimeter, yang disebut fase transisi, bisa sangat sulit dilakukan karena sering kali terjadi dalam waktu satu jam.  Kontraksi akan semakin kuat, berdekatan, dan teratur. Kaki mungkin kram, dan Bunda mungkin merasa mual. 

Selain itu, Bunda mungkin merasakan air ketuban pecah - jika belum terjadi - dan mengalami peningkatan tekanan di punggung.

Metode manajemen nyeri seperti epidural dan obat pereda nyeri dapat digunakan mulai fase aktif dan seterusnya.

  • Tahap 2: Mendorong dan melahirkan bayi

Tahap kedua adalah tahap persalinan mendorong. Tahap kedua ini merupakan tahapan persalinan yang paling menyakitkan.

Bayi melewati leher rahim, melalui panggul dan jalan lahir, dan keluar melalui lubang vagina. Rata-rata, ibu hamil membutuhkan waktu satu hingga tiga jam sejak pembukaan penuh serviks hingga kelahiran bayi.

Karena kepala bayi telah berpindah dari rahim ke jalan lahir, kontraksi rahim harus digantikan  ibu yang mendorong dirinya sendiri.

Peran bidan, doula, dan anggota keluarga mungkin sangat penting selama persalinan aktif untuk membantu melatih ibu yang mengejan. Selama tahap kedua, dokter memperhatikan tanda-tanda komplikasi yang dapat mempengaruhi ibu atau anak.

Dokter memantau detak jantung dan posisi bayi untuk memastikan tidak dalam kesusahan atau terjebak.

  • Tahap 3: Mengeluarkan plasenta

Tahap ketiga terdiri dari keluarnya plasenta, juga dikenal sebagai afterbirth. Durasi tahap ketiga singkat. Biasanya, plasenta hanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk mengikuti bayi.

Sembari menunggu ari-ari, dokter terus memeriksa kesehatan bayi dan ibu, termasuk detak jantung dan tanda-tanda vital bayi. Jika plasenta tidak lahir, maka harus diangkat melalui pembedahan untuk mencegah komplikasi kesehatan yang serius.

Meski ada beberapa tahap, setiap perempuan mengalami tahapan persalinan dan melahirkan yang berbeda. Beberapa tahap bisa berlangsung lama dibandingkan tahap lainnya.

Ibu yang sebelumnya pernah melahirkan mungkin akan melewati tahapan lebih cepat dibanding pertama kali melahirkan.

Dilansir Web MD, tidak ada yang tahu kapan persalinan dimulai dan apa yang menyebabkan persalinan. Namun, beberapa perubahan hormonal dan fisik dapat membantu menunjukkan dimulainya persalinan.

Sudah pembukaan tapi tidak mulas

Ibu hamil akan mengalami pembukaan lahiran pada proses persalinan. Proses ini membuat leher rahim atau serviks terbuka sehingga bisa menjadi jalan keluar bayi. Dan proses pembukaan tidak selalu ditandai de

Bunda yang hendak melahirkan umumnya akan mengalami pembukaan 1 sampai 10. Dan proses pembukaan ini dipantau pada ibu hamil yang melahirkan dengan cara normal.

Bagaimana menghitung pembukaan ini? Bidan akan memeriksa Bunda dari waktu ke waktu untuk melihat kemajuan begitu proses persalinan dimulai. Bidan akan menawarkan pemeriksaan vagina secara teratur untuk melihat kemajuan persalinan.

Cara yang biasa dilakukan dengan memasukkan jari ke serviks. Satu jari berarti satu tingkat pembukaan. Sebenarnya belum ada ukuran pasti, namun pembukaan 1 biasanya dinilai 1 cm hingga pembukaan 10 atau 10 cm.

Leher rahim perlu terbuka sekitar 10 cm agar bayi dapat melewatinya. Inilah yang disebut dengan dilatasi penuh.

Pada kehamilan pertama, waktu dari awal persalinan hingga pembukaan penuh biasanya 8 hingga 18 jam. Seringkali lebih cepat (sekitar 5 hingga 12 jam), pada kehamilan kedua atau ketiga.

Saat Bunda mencapai akhir tahap satu persalinan, mungkin merasakan keinginan untuk mengejan.

Bagaimana dengan pembukaan tapi tidak mulas? Umumnya jika sudah pembukaan Bunda akan merasa mulas. Jika Bunda mengalami pembukaan 1, berarti tubuh sedang bersiap untuk melahirkan. Namun, ini bukan indikator yang dapat diandalkan kapan persalinan akan benar-benar dimulai.

Perawat dan praktisi kesehatan wanita, Kimberly Dishman, MSN, WHNP-BC, RNC-OB, mengatakan bahwa kontraksi membantu serviks melebar dan menipis dari tahap awal hingga pembukaan penuh. Namun, pembukaan Bunda mungkin akan melebar sedikit tanpa kontraksi yang nyata.

Bunda mungkin tidak memiliki tanda atau gejala bahwa serviks mulai melebar atau hilang. Terkadang, satu-satunya cara mengetahuinya yakni jika dokter atau bidan memeriksa serviks secara rutin di akhir kehamilan, atau jika menjalani USG.

Apabila Bunda belum mulas dan mengalami kontraksi, bisa saja karena Bunda pernah melahirkan sebelumnya. Semakin sering seseorang melahirkan, kontraksi yang dialami semakin singkat. 

Apa yang harus dilakukan? Bunda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter kandungan agar jelas mengenai status persalinan.

Dengan pemeriksaan, dokter dapat menganalisa apa yang terjadi, apakah bayi sudah masuk ke panggul dan apakah Bunda sudah siap melahirkan atau belum.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda