Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

5 Tips Menyiapkan Dana Pendidikan Anak sejak Hamil

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Rabu, 22 May 2024 07:50 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil
Ilustrasi Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto
Daftar Isi

Ketika merencanakan keluarga, Bunda jangan lupa untuk memikirkan dana pendidikan anak kelak ya. Penting untuk menyiapkan dana pendidikan anak sedini mungkin, mengingat setiap tahunnya terus terjadi inflasi. Terdengar menakutkan, tapi itu faktanya yang terjadi, Bunda.

Ya, faktanya Survei Pembiayaan Konsumen tahun 2016 oleh Federal Reserve menunjukkan bahwa hampir dua pertiga rumah tangga yang memiliki anak kecil tidak menabung sama sekali untuk biaya kuliah atau biaya terkait anak lainnya. Padahal, kebutuhan anak mulai meningkat bahkan sebelum masuk sekolah.

"Penghematan sebesar nol digit tersebut mulai bertabrakan dengan meningkatnya biaya pengasuhan anak ketika bayi berusia sekitar 6 bulan," kata Ruth Hayden, konsultan keuangan yang berbasis di St. Paul, Minnesota dan penulis For Richer, Not Poorer: The Money Book for Couples. 

“Saat bayinya menjadi sangat lucu dan menarik, sepasang suami istri mulai bertengkar karena masalah uang,” katanya, dikutip dari Parents.

Ruth dan tim ahli keuangan lainnya pun meneliti dan membantu menyusun rencana keuangan pada beberapa keluarga, dengan 26 anak dan 18 cucu di antaranya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pendapatan yang sama, orang yang berkomitmen pada rencana keuangan akan menghemat uang dua kali lebih banyak dibandingkan mereka yang hanya menjalankannya.

Lantas, bagaimana cara mulai menyiapkan dana pendidikan anak sejak hamil? Bunda bisa simak caranya berikut ini!

Tips menyiapkan dana pendidikan sejak masa kehamilan

Berikut telah HaiBunda rangkum dari berbagai sumber, 5 tips mulai merencanakan dana pendidikan anak sejak hamil:

1. Estimasi dana pendidikan di masa depan

Bunda dapat memperkirakan biaya pendidikan di masa depan, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti biaya sekolah, akomodasi, dan biaya tambahan. Biaya pendidikan semakin meningkat, apalagi pendidikan tinggi menjadi mahal. Jadi, mulailah merencanakan pendidikan tinggi anak sedini mungkin karena ini memberi kita cukup waktu untuk mengembangkan kekayaan dan membantu mencapai tujuan keuangan dengan menginvestasikan sejumlah kecil uang secara teratur. 

Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah biaya pendidikan saat ini, tingkat inflasi, usia anak, usia masuk sekolah, serta ekspektasi pengembalian. Nah, dengan membuat estimasi tersebut, Bunda akan terbantu untuk mencapai tujuan jangka panjang, termasuk mendapatkan kesehatan finansial yang baik.

2. Mulai menabung secara khusus

Bunda juga sebaiknya membuat dana tabungan khusus, seperti Deposito Tetap atau Rencana Investasi Sistematis (SIP), untuk memastikan pendekatan disiplin dalam menabung. Deposito reksa dana saham bisa menjadi pilihan utama.

Ada dua faktor utama yang membuat reksa dana menjadi pilihan, yakni jangka waktunya bisa sampai 10 hingga 15 tahun dan mode investasinya tersedia. Reksa dana saham secara konsisten menunjukkan rekam jejak dalam memberikan imbal hasil tahunan pada kisaran 12 hingga 15 persen. Hal tersebut dapat berguna bila Bunda merencanakan pendidikan tinggi untuk anak-anak atau rencana pernikahan mereka.

3. Selalu melacak pengeluaran

Selanjutnya, Bunda perlu membuat anggaran baru. Cobalah catat semua pengeluaran keluarga, baik besar maupun kecil, untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang pengeluaran bulanan.

Bunda dapat menyimpan tanda terima dan membuat catatan di ponsel atau spreadsheet. Ketika tiba waktunya untuk menghitung jumlahnya, misalnya di bulan ketiga, pelacakan yang cermat ini akan membantu Bunda menentukan pola pengeluaran keluarga sehingga dapat mengidentifikasi mana yang ingin dikurangi saat bayi lahir.

4. Diversifikasi investasi

Diversifikasi merupakan strategi investasi di mana Bunda memilah instrumen keuangan untuk mengurangi risiko. Mengutip The Economic Times, diversifikasi dapat meningkatkan potensi keuntungan.

Perlu diketahui, kelas aset yang berbeda memiliki profil risiko dan pengembalian yang berbeda. Nah, dengan berinvestasi pada skema reksa dana, obligasi, dan instrumen lainnya, orang tua dapat mengoptimalkan portofolio mereka untuk keseimbangan antara pertumbuhan dan stabilitas.

Hal tersebut sangat relevan untuk tujuan jangka panjang seperti pendidikan anak-anak, di mana pendekatan yang terdiversifikasi dapat memanfaatkan efek gabungan dari waktu ke waktu. Tetapi, Bunda juga perlu menyesuaikan investasi dan diversifikasikan berdasarkan usia anak.

5. Jangan lupa dana darurat

Dana darurat memainkan peran penting dalam melindungi keluarga selama masa krisis. Dana ini berfungsi sebagai bantalan keuangan atau menyediakan jaring pengaman yang dapat dimanfaatkan ketika terjadi keadaan yang tidak terduga.

Keadaan darurat tersebut dapat mencakup kehilangan pekerjaan, biaya pengobatan, atau tekanan keuangan yang tidak terduga. Jika terjadi krisis, memiliki dana darurat akan memastikan pendidikan anak tidak terganggu. Dana ini dapat menutupi biaya sekolah, materi pendidikan, dan pengeluaran penting lainnya, sehingga mencegah gangguan dalam perjalanan akademis Si Kecil. Tanpa dana tersebut, keluarga mungkin terpaksa berkompromi dengan kualitas pendidikan karena keterbatasan keuangan. 

Demikian 5 tips mulai menyiapkan dana pendidikan sejak masa kehamilan. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(aci/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda